Angkatan Laut Perancis saat ini hanya mempunyai dua kapal induk saja
yaitu Charles de Gaulle dan Jeanne d’Arc. Jeanne d’Arc sebenarnya adalah
kapal induk untuk helikopter saja atau helicopter carrier tepatnya,
sehingga banyak pengamat mengatakan bahwa saat ini Perancis hanya
mempunyai satu buah kapal induk saja. Namun kapal induk Perancis Charles
de Gaulle ini termasuk yang paling baru dan diresmikan tahun 2001 lalu.
Dan perlu diketahui bahwa Charles de Gaulle ini adalah satu-satunya
kapal induk bertenaga nuklir yang dibuat di luar Amerika Serikat!
Sebenarnya Perancis sebelumnya juga mempunyai dua buah kapal induk yaitu
Clemenceau dan Foch masing-masing buatan tahun 1961 dan 1963. Namun kini
kedua kapal induk tersebut sudah pensiun dari angkatan laut Perancis,
dan Foch kini telah dibeli oleh Angkatan Laut Brasil dan dinamai São
Paulo. Tetapi kini Perancis tengah membangun satu lagi kapal induk yang
sekelas dengan Charles de Gaulle dengan nama proyek Porte-Avions 2 dan
diperkirakan selesai sekitar tahun 2014 mendatang dengan menggunakan
tenaga non-nuklir atau konvensional.
Charles de Gaulle sendiri pada saat pengembangannya mengalami beberapa kendala. Pada tahun 2000 sebelum diresmikan diketahui bahwa tingkat radiasi di permukaan kapal sedikit di atas ambang keamanan akibat sistem isolasi radiasi dari tenaga nuklirnya kurang baik walaupun dapat segera diatasi. Juga baling-baling (propeller)nya pernah mengalami kerusakan sebelum diresmikan yang mengakibatkan harus digantinya baling-baling tersebut. Tahun 2001, tak lama setelah diresmikan sempat terjadi kebocoran kecil gas beracun yang menyebabkan seorang awak kapalnya pingsan. Namun setelah kejadian2 tersebut Charles de Gaulle hampir dikatakan tidak pernah lagi mengalami gangguan2 yang berarti dan siap mengabdi untuk angkatan laut Perancis.
Charles de Gaulle, karena relatif masih baru, sehingga masih miskin dengan pengalaman tempur. Satu-satunya misi militer yang pernah diikutinya ialah ke lautan Hindia pada saat pasukan koalisi pimpinan AS menggulingkan pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sedangkan di Perang Teluk kedua yang menggulingkan presiden Saddam Hussein di Irak, Charles de Gaulle tidak ambil bagian karena waktu itu pemerintah Perancis tidak mau ambil bagian di dalam pasukan koalisi yang dipimpin AS juga.
Berikut ini adalah sedikit data teknis Charles de Gaulle:
Tipe : Kapal Induk khusus kelas menengah
Bobot : 40 600 ton Inggris (41 250 ton metrik)
Dimensi : Panjang (261.5 m) Beam*) (64 m) Draft (9.5 m)
Tenaga : 2 reaktor nuklir ditambah cadangan 4 mesin diesel listrik
Awak : 1600
kapal induk perancis ini dibuat di industri galangan kapal mana ya, keren banget. atau jangan-jangan di galangan kapal indonesia?
ReplyDelete