Magnetar merupakan kelas dalam Bintang Netron
yang memiliki medan magnet ultra-kuat, diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari
bintang netron normal dan menjadikan mereka magnet paling kuat di kosmos.
Medan magnet yang sangat kuat pada magnetar akan meluruh setelah
sekitar 10 ribu tahun, ketika aktivitas dan kekuatan pancaran sinar-X
lenyap. Keberadaan magnetar ini mengancam teori evolusi bintang dan kelahiran
lubang hitam (black hole). Usia aktif magnetar singkat.
Zat penyusun magnetar adalah neutronium.
Ia tercatat dalam Kartu Saku Nuklir Pusat Data Nuklir Nasional AS
sebagai isotop pertama sebuah unsur dengan simbol n dan nomor atom Z=0
dan bilangan massa A = 1. Isotop ini dinyatakan meluruh menjadi unsur H dengan waktu paruh antara 10.22 hingga 10.26 menit.
Bintang Netron merupakan sisa dari bintang masif (sekitar
10-50 massa Matahari) yang
mengalami keruntuhan terhadap dirinya sendiri. Bintang ini tersusun dari
neutron (partikel sub atom yang tidak bermuatan), dengan massa
lebih besar dari massa Matahari
(1,35 -2,1 massa Matahari) namun
hanya berdiameter 20 km.
Magnetar |
Bintang ini sangat padat, bahkan satu sendok teh materi
bintang netron beratnya bisa mencapai 100 juta ton. Karakteristik lainnya dari bintang netron adalah
rotasinya yang cepat, bahkan untuk menyelesaikan satu rotasi hanya membutuhkan satu hingga sepuluh detik saja.
Sampai saat ini
sudah ada 15 magnetar yang ditemukan. Lima di antaranya dikenal sebagai soft
gamma repeaters (SGRs) karena mereka secara sporadis menyemburkan letupan
(sekitar 0,1detik) sinar gamma berenergi lemah dan letupan sinar X yang kuat. Sisa
10 magnetar lainnya diasosiasikan sebagai anomalous X-ray pulsars atau
AXP’s. Dengan sedikitnya jumlah magnetar yang teramati sekarang, diperkirakan hanya ada 30 juta magnetar tidak aktif di Bima
Sakti
Walaupun SGRs dan AXP’s pada awalnya diperkirakan sebagai objek yang berbeda,
namun saat ini diketahui mereka memiliki karakteristik yang sama dan aktivitas
yang terjadi di dalamnya berasal dari medan magnetnya yang kuat.
Magnetar
memang berbeda dari bintang netron normal karena medan magnetik di dalam
magnetar diperkirakan sangat kuat dan mampu memilin kerak bintang. Seperti
sebuah sirkuit yang diberi tenaga oleh baterai raksasa, kemampuan memilin yang
ada di magnetar bisa menghasilkan arus dalam bentuk awan elektron yang mengalir
disekeliling bintang. Arus tersebut berinteraksi dengan radiasi yang datang
dari permukaan bintang dan menghasikan sinar-X.
Teori mengenai objek-objek ini diusulkan oleh
Robert Duncan dan Christopher Thompson pada tahun 1992, tetapi ledakan sinar
gamma pertama yang tercatat, diduga berasal dari magnetar yang terdeteksi pada
tanggal 5 Maret 1979.
Suatu letupan sinar-x pada tanggal 27 Desember
2004 diduga berasal dari magnetar. Meski tidak dapat melihatnya dengan
mata telanjang, tetapi dengan teleskop sinar gamma, peristiwa ini sama terangnya dengan sinar bulan purnama di langit malam.
Objek
yang menyebabkan ledakan itu diberi nama SGR 1806-20. Magnetar ini
berada di inti nebula radio G10.0-0.3 dan merupakan komponen dari
kluster 1806-20, yang pada gilirannya merupakan komponen dari daerah H
II terbesar di Bima Sakti. Kluster 1806-20 terdiri dari beberapa bintang
yang sangat aneh, termasuk setidaknya dua bintang Wolf-Rayet kaya
karbon (WC9d dan WCL), dua hiper raksasa biru dan salah satu bintang
terterang paling masif di galaksi, LBV 1806-20. Jaraknya 50 ribu tahun
cahaya dari Bumi.
Medan gravitasi di permukaan magnetar sekitar 200 miliar kali lebih kuat
daripada Bumi dan kecepatan lepas dari permukaannya adalah sekitar 100
ribu km/detik, ini berarti sekitar sepertiga kecepatan cahaya. Medan
gravitasi yang sedemikian kuat ini bertindak sebagai lensa gravitasi yang
membengkokkan radiasi yang dipancarkan oleh bintang-bintang, sedemikian
hingga permukaan belakang yang normalnya tidak terlihat, menjadi
terlihat. .
No comments:
Post a Comment