Tuesday, 16 April 2013

Gentamicin

Gentamicin sulfat merupakan antibiotik aminoglikosida spektrum luas yang larut dalam air dan mempunyai sifat memperlambat pertumbuhan atau membunuh kuman-kuman gram-positif maupun kuman gram-negatif termasuk kuman-kuman yang resisten terhadap antimikroba lain, seperti Staphylococcus penghasil penisilinase; Pseudomonas aeruginosa; Proteus; Klebsiella; E.coli.

Gentamicin sebenarnya berasal dari jamur Micromonospora purpurea dan bekerja dengan cara berikatan secara irreversibel dengan sub unit 30Sdari ribosom bakteri, sehingga menghambat sintesis protein dengan menghambat pergerakkan peptidyl-t RNA yang berhubungan dengan translokasi,juga meningkatkan frekuensi salah baca dari nilai kode genetik sampai interaksi kodon-antikodon yang tidak tepat. Konsentrasi dalam darah yang direkomendasikan agar gentamicin dapat bekerja optimal adalah 0.5 to 50 µg / ml.

Indikasi

Gentamicin topikal untuk kulit digunakan dalam pengobatan infeksi kulit primer maupun sekunder seperti impetigo kontagiosa, ektima, furunkulosis. pioderma, psoriasis dan macam-macam dermatitis lainnya.

Kontra Indikasi:


Alergi terhadap gentamicin.


Peringatan dan Perhatian:


Penggunaan antibiotika topikal kadang-kadang menyebabkan suburnya pertumbuhan mikroorganisme yang tidak sensitif terhadap antibiotika, seperti jamur.
Bila hal ini terjadi atau terdapat iritasi, sesitisasi atau superinfeksi, pengobatan dengan Gentamicin harus dihentikan dan harus diberi terapi pengganti yang tepat.

  • Gentamicin topikal untuk kulit, tidak diperbolehkan untuk pengobatan mata.
  • Obat-obat bakterisid tidak efektif terhadap infeksi kulit yang disebabkan virus dan jamur.
  • Keamanan pemakaian Gentamicin pada wanita hamil secara absolut belum dipastikan, tidak boleh digunakan pada wanita hamil dalam jumlah yang banyak atau periode waktu yang lama.
  • Ototoxicity dan nephrotoxicity yang kemungkinan besar dapat terjadi pada pasien geriatrik dan pasien yang mengalami dehidrasi, pada pasien yang menerima dosis tinggi atau yang melakukan pengobatan dalam jangka panjang, mereka yang juga menerima atau yang telah menerima obat ototoxic atau nephrotoxic lainnya. (Perhatikan pengawasan konsentrasi serum dan atau puncak konsentrasi serum/rasio MIC pada pasien ini). Konsentrasi dalam serum yang berlebihan hingga melebihi 12 µg/ml, untuk jangka waku yang lama dapat mengakibatkan efek samping ototoksik. Konsentrasi dalam serum yang berlebihan ini terutama diakibatkan oleh karena kelainan unuk menyesuaikan dosis dengan eliminasi melalui ginjal yang berkurang, seperti pada keadaan–keadaan gangguan fungsi ginjal.
  • Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan kondisi yang berhubungan dengan kelemahan otot (misalnya myasthenia gravis, penyakit Parkinson), pasien yang telah memiliki disfungsi ginjal, kerusakan vestibular atau cochlear.
 
Efek Samping:

Topikal : Iritasi ringan, eritema dan pruritus.
Sistemik :
 

  • Efek ototoxic (bisa menyebabkan ototoxicity yang bersifat permanen, berupa kehilangan pendengaran, kepeningan, vertigo); 
  • Efek renal (nephrotoxicity yang yang bersifat reversibel, gagal ginjal akut dilaporkan terjadi biasanya ketika obat nephrotoxic lainnya juga diberikan); 
  • Efek neuromuskular (penghambatan neuromuskular yang menghasilkan depresi berturut-turut dan paralisis muskuler); reaksi hipersensitivitas. 
  • Efek samping lain yang mungkin timbul adalah ruam kulit, demam, gangguan saluran cerna, sakit kepala.

Cara Penyimpanan:  

Dalam wadah tertutup rapat. Terlindung dari pengaruh panas yang berlebihan.


No comments:

Post a Comment