Octreotide adalah suatu sintesis octapeptide yang merupakan long acting analog
dari somatostatin yang lebih poten. Octreotide terbagi menjadi empat asam amino dengan
somatostatin dan bagian inilah yang bertanggung jawab untuk aktivitas
farmakologiknya.
Octreotide secara luas digunakan dalam pengobatan variceal hemorrhage karena kemampuannya dalam menurunkan aliran darah splanchnic, yang pada gilirannya akan mengurangi tekanan portal dan variceal, tanpa effek samping yang signifikant. Vasokonstriksi yang terjadi dengan pemberian somatostatin dan octreotide lebih selektif dan hanya terjadi pada sirkulasi mesenterik. Hal ini berbeda dengan vasokonstriksi yang terjadi dengan pemberian vasopressin, dimana vasokonstriksi yang terjadi dapat bersifat sistemik dan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa efektivitas golongan obat ini dalam menghentikan perdarahan SCBA akibat pecahnya varises esofagus sebanding dengan vasopressin dan tindakan skleroterapi emergensi varises esofagus, tetapi efek sampingnya lebih rendah dibanding vasopressin. Dilaporkan bahwa golongan obat ini dapat mencegah terjadinya perdarahan ulang setelah tindakan skleroterapi varises esofagus. Meskipun demikian, kelompok lain mendapatkan kenyataan bahwa pemberian octreotide atau pun somatostatin, tidak mendapatkan adanya penurunan aliran darah pada mukosa lambung maupun penurunan tekan intra variceal. Hasil ini memberikan pemahaman bahwa mekanisme kerja sebenarnya dari octreotide dan somatostatin dalam terapi perdarahan varises eosophagus belum jelas benar.
Golongan obat ini juga mempunyai efek menghambat sekresi asam lambung dan sekresi getah pankreas serta menurunkan aliran darah ke lambung.
Indikasi
Dosis dan Cara Pemberian
Pemberian obat-obat seperti somatostatin atau octreotide hanya bertujuan supaya perdarahan berhenti sebentar dan kita segera dapat melakukan endoskopi dan ligasi varises. Untuk menghentikan perdarahan varises diberikan Octreotide dengan cara dan dosis pemberian 25 mikrogram/jam (3 ampul dalam 500cc salin = 12 tetes/menit). Somatostatin dengan cara dan dosis pemberian 3,5mcg/kgBB yang setara dengan 250mcg bolus intravena, diberikan selama 1 menit, segera diikuti dengan pemberian 3,5mcg/kgBB/jam atau 1 ampul ukuran 3mg selama 12 jam. Keduanya diberikan bersama-sama sedikitnya 48 jam dan maksimal 5 hari. Dari sini dapat kita lihat bahwa endoskopi baru bisa dilakukan 48 jam setelah pemberian octreotide atau somatostatin. Dan yang sangat penting setelah 5 hari pemberian octreotide atau sansostatin tidak banyak gunanya.
Efek Samping
Efek samping octreotide meliputi nyeri perut dan kembung, diare dan mual, yang akan mereda seiring waktu. Beberapa orang yang tidak dapat mentoleransi efek samping octreotide, maka penggunaan obat ini harus dihentikan
Octreotide secara luas digunakan dalam pengobatan variceal hemorrhage karena kemampuannya dalam menurunkan aliran darah splanchnic, yang pada gilirannya akan mengurangi tekanan portal dan variceal, tanpa effek samping yang signifikant. Vasokonstriksi yang terjadi dengan pemberian somatostatin dan octreotide lebih selektif dan hanya terjadi pada sirkulasi mesenterik. Hal ini berbeda dengan vasokonstriksi yang terjadi dengan pemberian vasopressin, dimana vasokonstriksi yang terjadi dapat bersifat sistemik dan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa efektivitas golongan obat ini dalam menghentikan perdarahan SCBA akibat pecahnya varises esofagus sebanding dengan vasopressin dan tindakan skleroterapi emergensi varises esofagus, tetapi efek sampingnya lebih rendah dibanding vasopressin. Dilaporkan bahwa golongan obat ini dapat mencegah terjadinya perdarahan ulang setelah tindakan skleroterapi varises esofagus. Meskipun demikian, kelompok lain mendapatkan kenyataan bahwa pemberian octreotide atau pun somatostatin, tidak mendapatkan adanya penurunan aliran darah pada mukosa lambung maupun penurunan tekan intra variceal. Hasil ini memberikan pemahaman bahwa mekanisme kerja sebenarnya dari octreotide dan somatostatin dalam terapi perdarahan varises eosophagus belum jelas benar.
Golongan obat ini juga mempunyai efek menghambat sekresi asam lambung dan sekresi getah pankreas serta menurunkan aliran darah ke lambung.
Indikasi
- Menghentikan perdarahan yang disebabkan varises esophagus
- Sindroma karsionoid. Octreotide dapat memperlambat laju pertumbuhan tumor karsinoid, mengurangi tanda-tanda dan gejala sindrom karsinoid, mengontrol kemerahan pada kulit dan diare pada sebagian besar penderita sindrom karsinoid.
- tumor-tumor neuroendokrin
Dosis dan Cara Pemberian
Pemberian obat-obat seperti somatostatin atau octreotide hanya bertujuan supaya perdarahan berhenti sebentar dan kita segera dapat melakukan endoskopi dan ligasi varises. Untuk menghentikan perdarahan varises diberikan Octreotide dengan cara dan dosis pemberian 25 mikrogram/jam (3 ampul dalam 500cc salin = 12 tetes/menit). Somatostatin dengan cara dan dosis pemberian 3,5mcg/kgBB yang setara dengan 250mcg bolus intravena, diberikan selama 1 menit, segera diikuti dengan pemberian 3,5mcg/kgBB/jam atau 1 ampul ukuran 3mg selama 12 jam. Keduanya diberikan bersama-sama sedikitnya 48 jam dan maksimal 5 hari. Dari sini dapat kita lihat bahwa endoskopi baru bisa dilakukan 48 jam setelah pemberian octreotide atau somatostatin. Dan yang sangat penting setelah 5 hari pemberian octreotide atau sansostatin tidak banyak gunanya.
Efek Samping
Efek samping octreotide meliputi nyeri perut dan kembung, diare dan mual, yang akan mereda seiring waktu. Beberapa orang yang tidak dapat mentoleransi efek samping octreotide, maka penggunaan obat ini harus dihentikan
No comments:
Post a Comment