Kumbang Badak Jepang (Trypoxylus dichotomus) adalah salah satu spesies kumbang badak dari genus Trypoxylus keluarga Scarabaeidae. Serangga ini berasal Asia Timur, seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina. Orang Jepang menyebutnya kabutomushi (serangga kabuto), karena imago jantan memiliki sebuah antena berbentuk seperti tanduk di bagian kepala seperti halnya kabuto. Dalam bahasa Inggris, kumbang ini disebut rhinoceros beetle (kumbang badak) karena antena yang dikatakan mirip tanduk badak.
Stadium
imago berlangsung pada musim panas. Anak-anak Jepang senang bermain
dengan imago serangga ini. Dua ekor kumbang badak jepang jantan diadu
bergulat sumo hingga salah satunya terlontar, terdorong, atau melarikan
diri dari arena. Di Jepang, kumbang ini ditangkap atau dibeli untuk
dipelihara sebagai hewan timangan atau diternakkan. Kumbang badak
betina berharga murah karena tidak memiliki antena.
Anatomi
Panjang
tubuh jantan 30-54 mm (tidak termasuk tanduk), panjang tubuh betina
30-52 mm. Dulunya kumbang ini merupakan serangga terbesar di Jepang
sebelum ditemukannya Cheirotonus jambar di Pulau Okinawa. Selain sebuah
antena di bagian kepala, imago jantan memiliki satu antena pendek di
bagian dada yang sebenarnya adalah sebagian dari eksoskeleton yang
mencuat ke luar. Kegunaannya sebagai senjata ketika berkelahi
memperebutkan pakan dan betina. Panjang antena bervariasi bergantung
besar ukuran tubuh. Keadaan pakan dalam stadium larva mempengaruhi
ukuran tubuh stadium dewasa.
Kumbang
badak jepang giat di permukaan dahan yang vertikal dari pohon berkayu
keras. Ujung cakar pengait dipakai untuk menempel di permukaan kulit
kayu. Ketika berkelahi, kumbang ini menggunakan prinsip pengungkit
hingga lawan terlontar akibat cakar pengait lawan terlepas dari kulit
kayu. Lawan yang kalah tidak berusaha dikejar. Dalam perkelahian
kumbang badak jepang tidak ada saling bunuh atau melukai.
No comments:
Post a Comment