Kumbang Rusa (Stag beetle = Lucanus cervus) adalah salah satu spesies dari
kumbang tanduk yang berasal
dari family Lucanidae. Kumbang ini dikenal karena adanya sepasang capit besar, yang berada di dekat mulutnya. Capit besar yang menakutkan tersebut hanya dimiliki oleh kumbang
rusa jantan, tetapi capit ini tidak dapat mengatup sempurna dan hanya digunakan sebagai
alat menarik perhatian lawan jenis atau untuk bergulat dengan jantan
lain saat memperebutkan kumbang betina, saat musim kawin.
Kumbang rusa jantan yang telah dewasa, khususnya pada sekitar bulan Mei sampai Agustus, akan tampak bersayap dan aktif terbang untuk mencari kumbang betina, utamanya pada saat malam di musim panas yang hangat. Kumbang dewasa biasanya hanya hidup beberapa minggu dan keberadaan kumbang dewasa ini, utamanya adalah untuk masa kawin.
Kumbang rusa hidup di lubang-lubang di pohon-pohon tua atau batang-batang pohon yang sudah mati, baik di hutan-hutan maupun kebun-kebun
Kumbang rusa memiliki predator alami, antara lain rubah, kucing dan burung gagak. Oleh karena populasinya yang terus menurun, di beberapa negara, seperti di Inggris, kumbang rusa termasuk satwa yang dilindung dan terdaftar pada "Annex II of the EC Habitats Directive dan Schedule 5 of the Wildlife and countryside Act 1981.
Terdapat beberapa subspesies pada kumbang rusa dan subspesies yang paling terkenal adalah:
- Lucanus cervus cervus - Jantan: 35-92 mm, betina: 35-45 mm; asal: Eropa Barat, Tengah, Timur
- Lucanus cervus akbesianus - jantan: 50-100 mm, betina: 40-45 mm; asal: Suriah, Turki
- Lucanus cervus judaicus - jantan: 50-100 mm, betina: 40-50 mm; asal: Suriah, Turki
- Lucanus cervus turcicus - jantan: 35-75 mm, betina: 35-40 mm; asal: Bulgaria, Yunani, Turki
Habitat
Kumbang rusa hidup di hutan hujan dimana terdapat banyak batang
pohon mati yang dapat dijadikan sarang sekaligus sumber makanan larva mereka.
Kumbang rusa dapat ditemukan hampir di semua benua mulai dari Asia,
Australia, Amerika, hingga Eropa.
Di alam terbuka, kelelawar, tikus, burung, dan rakun adalah musuh alami kumbang rusa.
Metamorfosis
Kumbang rusa menjalani proses metamorfosis sempurna dengan 4 tahap: telur, larva, kepompong, dan imago. Lama proses metamorfosis pada kumbang badak atau kumbang rusa bervariasi antara 4 - 6 tahun, tergantung spesies dan lingkungan. Di Indonesia yang beriklim tropik, proses metamorfosis kumbang badak berlangsung cenderung lebih cepat dibanding spesies kumbang badak dari negara dengan 4 musim.
Pada saat proses metamorfosis telah sempurna, yang biasanya terjadi pada saat musim semi, kumbang jantan akan muncul lebih dulu dibanding kumbang betina
Telur
Induk betina biasanya meletakkan sekitar 50 butir telur berwarna putih dengan
ukuran diameter 3 mm pada tempat yang aman seperti batang pohon mati atau di
dalam tanah. Setelah 2 minggu telur-telur akan menetas menjadi larva yang
bentuknya mirip ulat berwarna pucat, dengan 3 pasang kaki di bagian depan tubuhnya.
Larva
Larva kumbang rusa di beberapa daerah biasa disebut uret. Perkembagan larva atau uret ini sangat lambat. Hal ini disebabkan minimnya persediaan nutrisi pada bahan makanan larva. Perbedaan ukuran kumbang dewasa sangat mungkin disebabkan oleh perbedaan persediaan makanan saat menjadi larva ini.
Larva kumbang rusa akan berbentuk seperti huruf C, memiliki 6 buah kaki dan tidak bisa melihat alias buta. Pada kaki-kakinya terdapat semacam sisir, sebagai alat untuk berkomunikasi dengan larva lainnya. Uret yang baru menetas berwarna putih dan akan terus tumbuh membesar dan berganti kulit dua kali sebelum menjadi pupa/kepompong. Uret besar yang siap menjadi kepompong berwarna putih kekuningan, dengan warna bagian ekor agak gelap dan warna kepala merah kecoklatan. Uret berukuran panjang 7-10 cm dan terdapat bulu-bulu pendek di sekujur permukaan tubuh. Stadium larva berlangsung selama 4-5 bulan.
Larva kumbang rusa akan berbentuk seperti huruf C, memiliki 6 buah kaki dan tidak bisa melihat alias buta. Pada kaki-kakinya terdapat semacam sisir, sebagai alat untuk berkomunikasi dengan larva lainnya. Uret yang baru menetas berwarna putih dan akan terus tumbuh membesar dan berganti kulit dua kali sebelum menjadi pupa/kepompong. Uret besar yang siap menjadi kepompong berwarna putih kekuningan, dengan warna bagian ekor agak gelap dan warna kepala merah kecoklatan. Uret berukuran panjang 7-10 cm dan terdapat bulu-bulu pendek di sekujur permukaan tubuh. Stadium larva berlangsung selama 4-5 bulan.
Larva kumbang rusa merupakan sumber protein tinggi (40%). Kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam (20%), daging sapi (18%) atau telur ayam (13%).
Kepompong
Ukuran kepompong lebih kecil dari larvanya (5-8 cm). Terjadi 2 fase pada tahap ini, fase pertama berlangsung selama 1 bulan, merupakan perubahan larva menjadi pupa, dan fase kedua berlangsung selama 3 minggu, merupakan perubahan pupa menjadi dewasa.
Kepompong dari kumbang rusa berwarna kemerahan dan memiliki bentuk menyerupai kumbang dewasa sehingga dari wujud kepompongnya dapat diketahui jenis kelamin kumbang yang akan keluar, jika terlihat ada bentuk tanduk maka pupa akan berubah menjadi kumbang rusa jantan dan sebaliknya.
Makanan
Kumbang rusa dewasa suka memakan pucuk (umbut) kelapa, getah pohon dan buah-buahan manis (apel, tebu, mangga, pisang) sementara larva makan kayu lapuk.
No comments:
Post a Comment