Awan Mammatus juga dikenal sebagai awan Mammatocumulus, yang berarti “Awan Ektasia atau Awan Payudara”, dan mammatus sendiri sebenarnya adalah sebuah istilah meteorologi yang diterapkan pada pola selular kantung, yang tergantung di bawah dasar awan. Nama “mammatus” berasal dari bahasa Latin Mama (ambing atau payudara), karena awan tersebut mempunyai karakteristik dimana bentuk awan tersebut mirip bentuk payudara seorang wanita.
Awan ini berbentuk seperti kantung yang bergantungan di dasar awan. Masing-masing kantung dapat bertahan dalam bentuk yang sama antara lima sampai sepuluh menit. Awan ini sering dikaitkan dengan tanda-tanda akan turunnya hujan badai atau bentuk cuaca berbahaya lainnya. Ketika terjadi hujan, biasanya awan ini akan mengeluarkan badai yang sangat kuat atau bahkan sebuah tornado. Awan ini, yang bisa dibilang mempunyai bentuk yang indah dan mengerikan, sebenarnya sangat tidak baik jika dilewati oleh sebuah pesawat terbang.
Bentuk awan ini beragam, dari bentuk sekumpulan lobus, kadang muncul dengan bentuk yang halus, compang-camping, kental dan kadang sangat terang sekali. Lobus atau gumpalan-gumpalan tersebut merupakan isolasi ke dalam sebuah bidang yang tersebar lebih dari ratusan kilometer. Sebuah lobus awan mammatus mempunyai diameter kira-kira 1-3 km. Awan ini biasanya terdiri dari partikel es, tetapi juga bisa berupa campuran es dan air atau hampir seluruhnya terdiri dari air.
Di beberapa negara, awan mammatus kadang-kadang akan terlihat dan dengan bentuk yang berbeda-beda di setiap daerah, karena proses pembentukannya yang beragam pula.
No comments:
Post a Comment