Sunday, 23 January 2011

Batang




Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah dan telah terbentuk sejak tumbuhan itu masih berupa embrio yang disebut batang lembaga. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu, batangnya tidak memiliki cabang, seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya

Batang adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat munculnya daun, bunga, dan buah. Di samping itu, batang juga berfungsi menyalurkan mineral dan air yang diserap akar, serta zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.

Susunan batang tidak banyak berbeda antara batang utama, cabang, ranting, maupun dengan akar. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula, yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.

Batang tumbuhan mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Pada umumnya batang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
  • Tumbuhan batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan, bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti.
  • Tumbuhan batang rumput (Batang Tidak Berkayu). Tumbuhan jenis ini biasanya tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput.
  • Tumbuhan batang basah (Batang Semu) memiliki batang yang lunak dan berair berupa pelepah-pelepah yang membentuk batang. Misalnya, tumbuhan bayam, pisang dan patah tulang.

Sifat Batang :

·     Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.

·    Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.

·    Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)

·     Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

·     Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

·     Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda

 

Fungsi Batang

Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan.
a. Pembentuk dan penyangga tubuh tumbuhan.
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.
b. Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air, dan mineral dari akar ke daun. Xylem sebagai jaringan yang mengangkut air dan garam mineral, sedangkan Floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis (makanan). Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan cadangan makanan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan vegetatif.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. 

e. Memperluas sistem perdaunan

Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.

Struktur Morfologi

1.   Batang lunak (herbaceus), umumnya batang lunak, berwarna hijau (karena terdapat klorofil), terdapat stomata, sedikit / tidak ada jaringan kayu, ukuran kecil, dan umurnya relatif pendek.

2.   Batang keras atau batang berkayu (lignosus), umumnya terdapat jaringan kayu, berwarna coklat, terdapat lentisel, ukuran besar, dan umurnya relatif panjang.

Anatomi batang :

Keterangan struktur anatomi batang, yaitu :

  • Epidermis: lapisan epidermis batang (kadang sudah digantikan fungsinya oleh jaringan gabus), terdiri dari selapis sel tanpa adanya ruang antar dan terbentuk dari sel–sel silika dan sel–sel gabus dengan dinding sel yang tebal. Kadang–kadang lapisan epidermis ini di lapisi oleh sel kutikula. Dengan demikian kulit luar melindungi jaringan-jaringan yang lebih lembut yang terdapat di sebelah dalamnya. Dinding luar, kutikula diliputi semacam bahan gabus,yang disebut kutin. Kutikula tidak dapat kemasukan air dan melindungi batang agar tidak cepat kering.

  • Periderm: selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk tonjolan berbentuk piala.

  • Kortek: lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri dari sel – sel parenkim. terdiri dari beberapa lapis sel, berongga-rongga, bervakuola besar, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

  • Endodermis

  • Silinder pusat (stele). Silinder pusat terdiri dari empulur batang, perikardium dan berkas pengangkut (stele), terdiri dari xylem dan floem. Letak jaringan pengangkut (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil lebih teratur daripada tumbuhan monokotil.

  • Floem primer: dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.

  • Floem sekunder: terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.

  • Kambium: lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. Fungsinya untuk memperbesar batang.

  • Xylem sekunder: terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.

  • Xylem primer: dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.

Pada batang monokotil jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Diantara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim.

Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel batu) kadang ditemukan juga.

Secara garis besar struktur anatomi batang terdiri dari: kulit luar, parenkim dan ikatan pembuluh

1. Kulit Luar

Kulit luar terdiri dari selapis sel, antar sel tidak terdapat. Bagian luar biasanya dindingnya lebih tebal, dengan demikian kulit luar melindungi jaringan-jaringan yang lebih lembut yang terdapat di sebelah dalamnya. Dinding luar, kutikula diliputi semacam bahan gabus,yang disebut kutin. Kutikula tidak dapat kemasukan air dan melindungi batang agar tidak cepat kering.

2. Parenkim

Parenkim berdinding tipis, antar sel berguna untuk memasukan gas, terutama zat asam yang diperlukan untuk bernafas. Sering kali juga terdapat rongga-rongga hawa yang lebih besar. Di lapisan luar, di bawah kulit luar, terdapat jaringan penunjang guna menambah kekuatan tanaman.

3. Ikatan pembuluh

Pada tanaman monokotil jalannya ikatan pembuluh tidak sejajar dengan muka batang. Kalau kita ikuti jalannya ke bawah, maka akan tampak hal-hak sebagai berikut: dari daun, ikatan pembuluh tersebut menuju ke tengah-tengah batang dan membelok serong menuju muka batang, makin ke bawah ikatan pembuluh makin bertambah kecil. Di dalam penampang melintang tampak pembuluh-pembuluh besar di muka batang, sedangkan di muka batang tampak pembuluh yang lebih kecil. Letak ikatannya tersebar.


Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.

1. Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a. Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat

Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.

Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

Ciri-ciri anatomi batang dikotil adalah bercabang-cabang, pembuluh angkutnya teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang.

Ciri-ciri anatomi batang monokotil adalah tidak bercabang-cabang, pembuluh angkutnya (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.


Bagian-bagian batang.
  • Pangkal batang 
  • Hipokotil
  • Epikotil 
  • Ujung batang 
  • Primordian daun
  • Primordian cabang
Batang yang tak jelas terlihat
  • Planta caulis
  • Caudex 
  • rizhoma
Berdasarkan kandungan zat kayu(lignin)
  • Batang lunak (herbaceus) 
  • Batang keras (lignosus)
Bardasarkan bentuk batangnya
  • Tares: batang berbentuk bulat misal: ceiba, pentandra, carica, papaya 
  •  Angularis: batang yang berbentuk bersudut-sudut/bersegi-segi. Msl:eurphobia trigona, Sechium edule, solanum nigrum. 
  • Discoideus: batang yang terdapat pada beberapa jenis cactaceae.

4 comments: