Rafflesia arnoldi (Patma Raksasa) adalah bunga terbesar di dunia. Nama ‘Rafflesia Arnoldi’ yang melekat pada bunga ini untuk mengabadikan penemuannya, tahun 1818, di daerah Bengkulu, oleh seorang ahli biologi Belanda, Sir Dr. Joseph Arnold, salah satu anggota tim ekspedisi yang dipimpin oleh Sir Thomas Stamford Raffles dari Inggris. Memang masa itu Indonesia berada di bawah kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles.
Tanaman ini eksotis, sangat langka, tapi warnanya kurang cantik, berbintik. Rafflesia Arnoldi adalah salah satu dari 16 spesies yang diketahui (4 lainnya masih belum diverifikasi), dari genus Rafflesia, bunga terbesar di dunia, dan dapat ditemukan hanya di Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa), Kalimantan, Filipina dan Malaysia (Sabah, Serawak). Di Bengkulu, Sumatera, bunga ini dengan mudah ditemukan di hutan sepanjang jalan Bengkulu-Curup setelah Kepahyang. Taman Nasional Kerinci merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Satu-satunya yang ada di Jawa adalah spesies “Rafflesia Patma”. Di Bengkulu sendiri, bunga rafflesia telah dijadikan sebagai motif utama batik besurek (batik khas Bengkulu) sejak lama.
Saat mekar bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm dengan berat sampai 11 kg, dan akan mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat, hingga di Indonesia bunga ini sering dikelirukan dengan bunga bangkai (amorphpophallus titanium), yang sama-sama mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Baunya yang khas mengundang serangga penyerbuk datang dan itu membuatnya dapat bergenerasi dan hanya 10-20 persen dari semaian yang akan berhasil dan dalam 9 bulan, dengan sedikit kebruntungan, akan mekar kembali.
Ciri utama yang membedakan rafflesia dengan bunga bangkai secara awam adalah bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya memiliki 5 mahkota. Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.
Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 3 – 7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.
Rafflesia merupakan tumbuhan parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma, dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali, menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman Tetrasigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut “tanaman” adalah jaringan yang tumbuh di tanaman merambat Tetrasigma tersebut. Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.
Sedikit informasi, selama 200an tahun tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang tidak umum. Berdasarkan penelitian DNA oleh para ahli botani di Universitas Harvard baru-baru ini, rafflesia dimasukkan ke dalam family Euphorbiaceae, satu keluarga dengan pohon karet dan singkong. Tapi hal ini masih belum terpublikasi dengan baik.
Daftar Nama Spesies “Rafflesia”
(Disusun menurut urutan abjad)
-
Rafflesia arnoldii, Rafflesia azlanii, Rafflesia baletei, Rafflesia banahawensis, Rafflesia bengkuluensis, Rafflesia cantleyi, Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasseltii, Rafflesia keithii, Rafflesia kerrii, Rafflesia lobata, Rafflesia manillana, Rafflesia micropylora, Rafflesia mira, Rafflesia patma, Rafflesia pricei, Rafflesia rochussenii, Rafflesia schadenbergiana, Rafflesia speciosa, Rafflesia tengku-adlinii, Rafflesia tuan-mudae. Unverified species (spesies yang belum diverifikasi): Rafflesia borneensis, Rafflesia ciliata, Rafflesia titan, Rafflesia witkampii.
Galeri Gambar
No comments:
Post a Comment