Zaman Devon berada antara 440 430 juta tahun yang lalu, dan salah satu dari tiga kepunahan massal kehidupan di bumi terjadi pada
sekitar 440 juta tahun lalu, pada akhir era ordovician, saat sebagian
besar bumi berada di bawah air.
Ilmuan sepakat bahwa letusan sinar gamma
menjadi penyebab kepunahan massal ini. Letusan sinar gamma terjadi saat
sebuah bintang yang sangat besar, berputar begitu cepat, lalu runtuh
menjadi lubang hitam. Dalam kasus ini, ledakan terjadi. Energi yang
terlepas, tidak meletus ke segala arah, melainkan dalam bentuk pilar2
energi. Pilar ini datang ke bumi dan menghanguskan lapisan ozon.
akibatnya bumi mendadak mendingin. Seiring dengan radiasi yang tinggi,
kepunahan terjadi.
Setelah peristiwa mengerikan ini terjadi, perlahan2
kehidupan di bumi kembali bersemi. dua juta tahun kemudian, di lautan
bumi, para vertebrata pertama berujud ikan berenang hilir mudik di
antara binatang2 koral. Cacing, kerang, bintang laut bertebaran di dasar
samudera. iklim terasa lunak. Gulma2 laut, menari bersama ombak di
antara karang.
Sesekali, nautiloid, sejenis cumi2 bercangkang meluncur
dengan semburan air, seperti torpedo. Dalam sisi renik, fitoplankton
memenuhi samudera. Selama masa ini, ada tiga massa benua utama; Amerika
utara dan eropa bersama2 berada di khatulistiwa, dengan ukuran lebih
kecil dari sekarang. Di utara ada Sebagian siberia. Di belahan selatan
bumi, gabungan dari Amerika selatan, afrika, antartika, india dan
australia mendominasi.
Pemandangan laut Zaman Devon |
Ikan tanpa rahang begitu banyak di lautan. Selain itu, ikan air tawar
dan ikan dengan rahang mulai muncul. Mereka hidup tenang bersama para
trilobita yang semakin sedikit, graptolit, conodon, koral,
stromatoporoid dan hewan2 lunak (moluska). Mungkin yang paling
mengagumkan di era ini adalah munculnya tanaman berpembuluh, yang
kemudian menjadi basis bagi kehidupan darat semenjak saat itu. Sebagian
besar adalah genus Cooksonia, sekumpulan tanaman dengan cabang banyak
yang menghasilkan sporangia di ujung cabangnya.
Tanaman darat pertama
mulai tersebar. Tanaman2 ini tidak memiliki akar ataupun daun seperti
tanaman sekarang, dan banyak yang bahkan tidak memiliki pembuluh. Mereka
berkembang biak secara vegetatif dan tidak lebih tinggi dari beberapa
sentimeter saja. Hewan2 yang hidup di sela2 tanaman ini adalah
artropoda2 awal seperti : kutu, trigonotarbida, serangga tanpa sayap,
dan myriapoda (lipan , kelabang, kaki seribu). Dua kelompok hewan utama
mengkoloni daratan.
Tetrapoda (hewan berkaki empat) pertama, atau
vertebrata darat, muncul di era ini, bersama2 dengan artropoda darat
pertama, termasuk serangga tanpa sayap dan laba2 purba. Di lautan,
brachiopoda melimpah ruah. Crinoid (bulu babi) dan echinodermata (hewan
berkulit duri) lainnya, tabulata dan koral, serta ammonita muncul. Dan
jenis2 ikan semakin banyak.
Ikan2 berkulit tulang dan berahang semakin ramai pula. Ikan dasar
laut berperisai hadir. Ikan ini disebut ostracoderma. Tak lama kemudian,
ikan berahang pertama hadir, Placoderma. Banyak sekali ikan2 ini
memiliki ukuran besar dan menjadi predator yang mengerikan. Lebih
lanjut, hadir ikan dengan sirip di kepala, yang kemudian berevolusi
sebagai tetrapoda.
Ikan paru mengembangkan kemampuan bernafas dengan
udara di daratan. Sebagian masih dapat di temukan di Afrika saat ini.
Amfibi pertama yang berkembang dari mahluk ini. Amfibi pertama ini
berbentuk mirip salamender. Pada zaman ini, Indonesia masih sebagian
besar berada di benua Aequinoctia. Walau begitu, di sebagian selat Malaka terus hingga pedalaman Kalimantan, terbentuk palung Anambas yang
sangat dalam.
Beberapa kota di Kalimantan, seperti Pontianak berada di bawah laut pada 360 juta tahun lalu. Saat itu masih
dapat disaksikan terumbu karang yang sangat luas, lengkap dengan
kerangnya, ammonit, nautilus, orthocerus (nenek moyangnya cumi2),
trilobita, eurypterid, lilia laut dan tentu saja ikan2 tulang besar dan
mengerikan.
No comments:
Post a Comment