Tuesday 16 November 2010

Allosaurus


Name                         : Allosaurus
Pronundation             : all-oh-SA-rus
Meaning                    : Different lizard – it had strange vertebrae
Named by                  : O. Marsh, 1883
Length                       : 38 ft (12 m)
Height                        : 8,5 m
Weight                       : Up to 3 tonnes
Diet                            : Meat (carnivore)
Walk                          : Bipedal
Time                           : Late Jurassic, 154-144 juta tahun yang lalu
Location                     : Wyoming. North America, New Mexico, Australia
Classification             : Dinosaur (Theropod)
Finds                          : Utah, Tanzania

Allosaurus adalah dinosaurus pemakan daging (Karnivora) terbesar yang ada di Amerika Utara, khususnya selama masa Periode Jurassic

Anatomi

Allosaurus merupakan predator yang sangat kuat, berjalan dengan dua kaki, lehernya kuat berbentuk huruf “S” dan mempunyai tulang belakang yang berbeda dengan dinosaurus lainnya (itulah sebabnya Allosaurus disebut juga the "different lizard"). 

Allosaurus mempunyai badan yang sangat besar, dibalut dengan kulit yang keras dan tebal, ekornya panjang dan tulangnya ringan. Tangannnya pendek dan masing-masing mempunyai 3 jari dengan kuku-kuku yang sangat tajam dan dapat mencapai 15 cm panjangnya. 

Panjang Allosaurus bisa mencapai 33 – 38 kaki (11 – 12 m) dan tinggi 16.5 – 25 kaki (5 – 8,5 m). Beratnya sekitar 1400 kg dan jika sudah dewasa, dapat mencapai 4 ton. Panjang kepala sekitar 3 kaki (90 cm) dan terdapat 2 tonjolan tulang , mirip tanduk, di atas mata. Tengkorak, rongga mata, rahangnya besar dan kuat dengan gigi-gigi yang tajam seperti gergaji dengan panjang 2 – 4 inchi (5 – 10 cm). Itulah sebabnya ia juga disebut si gigi gergaji (The Saw Teeth). Giginya berjumlah sekitar 70 buah. Lubang hidungnya terletak di bagian depan moncongnya. Perutnya kecil, menggantung di tulang dadanya yang ringan, yang membantunya untuk melindungi organ-organ dalam yang terletak di tengah-tengah badannya, seperti paru dan yang lainnya, Tulang-tulang dadanya tidak menempel pada tulang belakang, tetapi pada kulit perut.

Allosaurus memiliki beberapa spesies yang dibedakan berdasarkan berat badannya. Allosaurus fragilis, Allosaurus atrox, dan Allosaurus ferox beratnya sekitar 1,1 - 1.9 ton; Allosaurus amplexus memiliki berat yang lebih besar, sekitar 2,7 – 5,5 ton

Pada tulang belakang Apatosaurus ditemukan adanya bekas gigi Allosaurus yang tertancap di dalamnya. Ini merupakan bukti bahwa Apatosaurus telah menjadi korban serangan Allosaurus.

Diet dan Gigi-gigi

Allosaurus adalah karnivora yang besar, pemakan daging, yang dilengkapi dengan gigi-gigi yang tajam, runcing dan besar, rahang yang kuat. Di dalam habitatnya, ia merupakan pemburu dan pemakan daging yang paling banyak. Allosaurus merupakan pemangsa dinosaurus-dinosaurus besar, pemakan tumbuhan, seperti Stegosaurus dan Diplodocus, yang sedang sendirian

Allosaurus adalah predator besar dan ganas, yang dapat membunuh sauropods yang agak besar (sauropods yang sakit atau terluka, seperti
Apatosaurus) dan beberapa dinosaurus sejenisnya. Cakar dan gigitannya merupakan senjata yang ampuh bagi Allosaurus, saat berburuPada tulang belakang Apatosaurus (sauropod yang besar) ditemukan bekas gigitan Allosaurus. Allosaurus juga merupakan pemakan bangkai. Dalam mencari makan, Allosaurus berkompetesi dengan pemakan daging lainnya, seperti Ceratosaurus.

Tingkah Laku (Behavior)

Dalam berburu, Allosaurus membentuk sebuah kelompok. Bila berkelompok, Allosaurus dapat menyerang sauropod yang sangat besar seperti Diplodocus dan Camarasaurus. Kemungkinan Allosaurus juga memangsa stegosaurs dan iguanodonts. Allosaurus merupakan predator paling banyak di Amerika Utara pada masa Jurasic.

Intelligence

Allosaurus merupakan dinosaurus karnivora yang memiliki intelegency yang tinggi diantara dinosaurus lainnya (diukur berdasarkan proporsi otak dan besar tubuhnya).

Pergerakan

Allosaurus berjalan dengan kedua kakinya yang berotot. Meskipun tubuhnya besar, Allosaurus dapat berlari kencang. Ia dapat berlari kencang karena tulang belakangnya cukup ringan. Ketika berlari, ekornya yang panjang akan terangkat untuk menjaga keseimbangannya saat berlari. Panjang kakinya sekitar 1,8 m, panjang pahanya sekitar 70 cm. Jadi secara keseluruhan dari ujung kaki sampai pangkal paha, panjangnya bisa sampai 2,72 m.

Dari beberapa diskusi yang pernah dilakukan, theropod-theropod berlengan pendek seperti T. rex, Giganotosaurus, Albertosaurus, dan Allosaurus, dapat berlari sangat kencang. Tetapi jika mereka jatuh, tangannya tidak dapat akan menahan badannya, sehingga dapat menimbulkan cedera parah. Pada saat Allosaurus terjatuh dan mengalami luka atau cedera, ia dapat menjadi santapan kawannya sendiri, bila sedang lapar. Ini berarti dapatlah disimpulkan bahwa theropods-theropod yang besar, termasuk dalam binatang yang gerakannya lambat.

Dr. Bruce Rothschild, dari “the Arthritis Center of Northeast Ohio”, telah mendapatkan bukti 14 buah tulang dada Allosaurus yang patah, yang mencerminkan adanya cedera yang parah, yang sangat mungkin terjadi akibat terjatuh saat berlari (seperti yang dilaporkan, “New Scientist”, edisi April 16, 1998,).

Berdasarkan hasil analisa X-ray, fosil Allosaurus menunjukkan bahwa tulang iga Allosaurus yang dekat dengan scapula (tulang belikat = tulang belakang bahu), perah mengalami cedera dan patah. Allosaurus memiliki kemampuan untuk memulihkan diri setelah jatuh terguling-guling, yang sangat mungkin terjadi saat berlari.

Pada tahun 1995, James Farlow dari Indiana's Purdue University berpendapat bahwa T-Rex, dinosaurus yang sangat besar dapat berlari dengan kecepatan yang tidak lebih dari 20 mph (32 kph), karena jika sampai lebih dari itu kecepatannya, kalau terjatuh kemungkinan besar akan sangat hebat akibatnya bahkan dapat membunuhnya

T. rex memiliki berat sekitar 6 ton dan tinggi sampai 20 kaki (6 m), sedangkan Allosaurus sedikit lebih kecil, 
sekitar 3 ton dan tinggi 16.5 kaki (5 m). Farlow mengatakan bahwa analisa Rothschild's sesuai dengan teorinya yang menyatakan bahwa Allosaurus lebih kecil dan lebih ringan dibanding T. rex (Berat yang lebih kecil ini berdampak lebih kecil, sehingga dinosaurus ini mampu untuk pulih dan bertahan saat terjatuh waktu berlari.

Kapan Allosaurus Hidup?

Allosaurus, pemakan daging terbesar, hidup pada akhir masa periode  sekitar Jurasicwas 154 - 144 juta tahun yang lalu. Kelompok Allosaurus hidup di benua Amerika selama 48 juta tahun.

Penemuan dan Pemberian Nama Fosil

Nama Allosaurus diberikan oleh paleontologist Othniel C. Marsh, tahun 1877. Kerangka Allosaurus yang lengkap, pertama kali di temukan oleh M. P. Felch tahun 1883,
Colorado, USA. Fosil-fosil selanjutnya juga di temukan di Montana dan New Mexico

Dwarf Allosaur

Lebih dari 60 fosil Allosaurus telah ditemukan antara Wyoming dan New Mexico, terutama di Morrisson Formation di Colorado, USA. Fosil-fosil sejenis juga ditemukan di lokasi-lokasi lain di “western North America” dan kemudian juga di Australia, Afrika dan Portugal. Di Cleveland Lloyd Quarry, Utah, jumlah fosil Allosaurus cukup banyak jenisnya, paling tidak terdapat 44 individu mulai dari Allosaurus muda sampai yang dewasa
Apatodon kemungkian besar juga adalah Allosaurus.

Bukti-bukti untuk dwarf Allosaurus, yang hidup antara 112 – 104 juta tahun yang lalu, masih kontroversial. Bukti-bukti itu didasarkan pada penemuan sebuah tulang kaki di Otway Range, dekat Melbourne, Australia. Tulang ini telah diidentifikasi sebagai milik carnivora Allosaurus. Dengan membandingkan dengan dinosaurus karnivora theropod lainnya, Dwarf Allosaurus memiliki panjang sekitar 6 m, dan tinggi sekitar 2 m. Meskipun kecil, jika dibandingkan dengan theropods pada umumnya, predator yang terbesar belum dapat ditemukan sejak awal periode Cretaceous.

Sebelum penemuan ini, para ahli sudah beranggapan bahwa Allosaurus telah punah sejak 30 juta tahun sebelumnya

No comments:

Post a Comment