Friday, 12 November 2010

Furosemide

Penggunaan Obat Ini Harus Dibawah Pengawasan Tenaga Medis (Dokter)

Farmakologi

Furosemide menghambat reabsorbsi air dan elektrolit, terutama karena aksinya terhadap bagian atas dari “loop of Henle”. Furosemid juga mengurangi reabsorbsi natrium klorida dan meningkatkan eskskresi kalium pada tubulus distal. Selain itu juga diduga memiliki efek langsung terhadap transport elektrolit pada tubulus proksimal. Mula kerja setelah pemberian intravena (i.v) adalah 1 – 10 menit.

Indikasi

  • Edema yang menyertai gagal ginjal, sindroma nefrotik, gagal jantung kongestif, sirosis hepatik.
  • Sebagai tambahan pada pengobatan edema paru, hipertensi.

Dosis dan Cara Pemberian

Furosemid tablet

  1. Dosis pada orang dewasa
·         Sebagai diuretik, dosis awal diberikan 20 – 80 mg sekali minum dilanjutkan 20 – 40 mg tiap 6 – 8 jam.
·         Jika respon yang diharapkan belum tercapai, dosis dapat ditingkatkan 20 – 40 mg juga dengan selang waktu 6 – 8 jam, sampai respon yang diharapakn tercapai.
·         Sebagai tambahan pada hipertensi, diberikan dosis awal 2 x 40 mg perhari. Dosis dapat disesuaikan dengan respon penderita.
·         Dosis maksimal pada orang dewasa 600 mg /hari.
·         Hati-hati pada orang usia lanjut, karena lebih sensitif terhada efek dosis bagi orang dewasa.

  1. Dosis pada anak-anak
·         Sebagai diuretik, dosis awal 2 mg/kg BB, dosis tunggal dan dapat ditingkatkan secara bertahap 1- 2 mg/kgBB dengan selang waktu 6 – 8 jam samapai tercapai respon yang diinginkan.
·         Pada sindroma nefrotik dapat diberikan sampai 5 mg/kg BB.
·         Dosis diatas 6 mg /kg BB sangat tidak dianjurkan.

Furosemid injeksi

Dosis awal dapat diberikan 20 – 40 mg I.V. atau intramuskuler (IM). Jika efek diuresis yang diharapkan belum dapat tercapai, dosis dapat ditingkatkan 20 mg tiap 2 jam, sampai efek diuresis yang diharapkan tercapai.
Pada kasus edema paru akut, dosis awal dapat diberikan 40 mg I.V. Jika sangat diperlukan dosis tambahan sebesar 20 – 40 mg dapat diberikan lagi, dengan selang waktu 20 menit.
Pemberian secara parenteral ini diindikasikan jika diinginkan efek yang cepat atau obat tidak dapat diberikan secara per oral.

Peringatan dan Perhatian

  • Hati-hati pemberian pada penderita gagal ginjal berat, diabetes melitus, adanya riwayat menderita gout, hiperurikemia, riwayat Lupus Erythematous dan pankreatitis.
  • Selama pemberian perlu dilakukan monitoring ketat terhadap tekanan darah, kadar elektrolit serum, kadar gula dalam darah, kadar BUN (Blood Ureum Nitrogen), dan kadar asam urat serum.
  • Pemberian pada masa kehamilan dan menyusui, hanya dilakukan jika memang benar-benar diperlukan dan dengan periode sesingkat mungkin.
  • Pemberian dosis yang berlebih dapat menyebabkan diuresis hebat yang dapat berakibat terjadinya dehidrasi, hipotensi, hipokalemi, hipokloremic alkalosis. Itulah sebabnya pemberian obat ini harus dibawah pengawasan yang ketat oleh petugas medis atau dokter. Dianjurkan untuk memulai dari dosis yang terkecil.
  • Pemberian pada penderita edema paru yang disebabkan gangguan fungsi jantung hendaknya diberikan dibawah pengawasan dokter atau petugas medis yang berkompeten.
  • Pada penderita dengan gangguan miksi karena prostat atau adanya batu saluran kemih, dapat menyebabkan terjadinya retensi urine akut.
Kontra Indikasi

  • Anuria yang belum diketahui penyebabnya. Nephritis akut, koma hepatik, hipokalemia, hiponatremia, gangguan keseimbangan elektrolit, hipersensitf terhadap furosemide atau sulfonamide, dan keadaan prekoma akibat sirosis hepatis.
 Efek Samping

  • Azotemia, hiperglikemia, hiperurikemia, hiponatremi dan hipokalemi
  • Reaksi dermatologis, seperti urtikaria dan erythemia multiformis
  • Reaksi hematologis, seperti agranulosis dan anemia trombositopenia
  • Hipotensi orthistatik (pusing atau kepala terasa berat saat berubah posisi dari berbaring atau duduk ke posisis berdiri)
  • Pankreatitis, penglihatan kabur, diare, sakit kepala, bingung, meningkatnya sensitifitas kulit terhadap sinar matahari, iritasi lokal, nafsu makan menurun
  • Dehidrasi, hipovolemi, shock pada penderita usia lanjut
  • Pemberian secara parenteral secara cepat dan dengan dosis besar pada penderita gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan gangguan pendengaran secara permanen
Interaksi Obat

  • Pemberian bersama dengan adenokortikosteroid, Amfoterisin B atau Kortikotropin (ACTH) dapat meningkatkan gangguan keseimbangan elektrolit, khususnya hipokalemi.
  • Pemberian bersama minuman beralkohol, barbiturat, narkotik dapat meningkatkan insidens dan derajat orthostatik hipotensi
  • Pemberian bersama obat antigout dan abat diabetik akan mengurangi efek obat tersebut karena furosemide dapat meningkatkan kadar asam urat darah dan gula darah.
  • Penggunaan bersama tubokurarin dapat memiliki kecenderungan relaksasi otot,
  • Pengguaan bersama indometasin akan menurunkan efek natriuresis dan efek hipotensi
  • Penggunaan bersama golongan aminoglikoside akan meningkatkan efek ototoksis
Penyimpanan

Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius

Kemasan

Tablet : 40 mg / tablet
Ampul : kemasan 2 ml @ 10 mg / ml

No comments:

Post a Comment