Tuesday, 9 November 2010

Danau Aral Sea

Danau “Aral Sea” ini terletak di dua negara pecahan dari negara Uni Soviet yaitu Kazakhstan di sebelah utara dan Uzbekistan di sebelah selatan. Danau Aral Sea, dahulu terkenal sebagai salah satu danau terbesar di dunia, tetapi kini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain airnya telah menyusut dan mengering di hampir 90% arealnya, danau ini juga berubah menjadi tempat mengerikan dan padang yang tandus. Padahal dulu, danau garam ini memiliki luas 59.596 km persegi, bahkan ada yang menyatakan luasnya mencapai 68.000 km persegi, dengan panjang 397 km, dan kedalaman maksimum 229 m. Tampak pada gambar, kerangka kerangka kapal yg pernah terdampar di dasar danau, menjadi pemandangan mengerikan. 






Gejala menurunnya debit air Aral Sea, telah muncul sejak tahun 60-an. Dalam catatan sejarah Aral Sea merupakan danau garam terbesar di dunia, nomor empat untuk ukuran danau umum. Salah satu sebab mengeringnya danau ini adalah aliran sumber utama air Aral Sea yakni sungai Syr Darya dan Amu Darya, dibelokkan oleh Proyek Irigasi Uni Soviet
Akibatnya, debit air menurun drastis. Kehidupan di danau pun perlahan mati. Ikan ataupun biodata danau tak mampu bertahan hidup. Ini menimbulkan bencana lingkungan hebat yang menyebabkan bukan saja kematian species danau, flora dan faunanya, tapi juga menyebarnya penyakit. Belum lagi kekeringan menimpulkan topan debu.
Tahun 2007 dilaporkan, luas Aral Sea tinggal 10 persen dari aslinya 68.000 km2, airnya pun menjadi terlalu asin sehingga tidak ada ikan yang bisa hidup di dalamnya. Padahal dulu, ketika Aral Sea masih Berjaya, daerah ini termasuk daerah pemancingan terbesar, industri ikan pun berkibar. Kini semua tinggal kenangan. Seiring dengan itu, kehidupan masyarakat pun semakin sulit, tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Angka pengangguran menjadi sangat tinggi, kesukaran ekonomi melilit.
Yang juga memprihatinkan, kini Aral Sea menjadi tempat pembuangan limbah berbahaya. Mulai dari hasil pengujian senjata, limbah proyek industri, pestisida, dan lain-lain. Daerah sekitar menjadi sangat tercemar dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat sekitarnya. Ditambah lagi, musim panas menjadi lebih panjang dan kering, sementara musim dingin pun menjadi bertambah panjang dengan suhu yang menggigit. Maka lengkaplah penderitaan semua orang. 
Tak heran menyusutnya Aral Sea disebut sebagai MALAPETAKA LINGKUNGAN terhebat!

No comments:

Post a Comment