Tuesday, 7 December 2010

Gurun Sahara


Mendengar kata padang pasir atau sebagian orang akan langsung berpikir tentang gurun Sahara, di Timur Tengah atau Afrika yang sudah sangat kita kenal. Gurun Sahara adalah nama sebuah gurun pasir terbesar di dunia. Nama "Sahara" diambil dari bahasa Arab yang berarti "padang pasir". Bahasa Arab ini merujuk pada bahasa Sumeria. 

Gurun Sahara terletak di utara Afrika, tepatnya di dekat Mesir,  dan berusia 2,5 juta tahun. Padang pasir ini membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah. Dari Laut Tengah di utara sampai ke Sahel di sebelah selatan. Dari Mauritania di sebelah barat ke Mesir, di sebelah timur. 

Padang pasir ini membagi benua Afrika menjadi Afrika Utara dan Afrika "yang sebenarnya". Kedua bagian benua ini sangat berbeda, baik secara iklim maupun budaya. Luas padang pasir ini sekitar 9.000.000 km2.

Gurun Sahara selama ini dikenal sebagai gurun terpanas di dunia. Suhunya kadang-kadang bisa mencapai 58 derajat celcius. Dulunya, suhu udara di Gurun Sahara tidaklah sepanas sekarang, bahkan pada jaman es dulu, gurun Sahara adalah tempat yang sangat dingin. Ketika jaman es berakhir pada sekitar 10 ribu tahun lalu, iklim di Sahara masih sangat basah, dan daerah itu masih ditutupi padang rumput dan hutan belantara.

Namun, iklim sejuk tapi ekstrem itu mulai berubah sejak sekitar 6.000 tahun lalu. Saat itu iklim di Afrika menjadi sangat kering. Dari situlah, secara perlahan gurun Sahara berubah menjadi padang pasir yang sangat tandus dan panas.

Gurun Sahara memang sangat unik dan ajaib. Persis di tengah padang pasir terdapat pegunungan Ahaggar yang tinggi menjulang. Di sebelah timur laut padang pasir terdapat dataran tinggi berbatu yang terkenal dengan sebutan Tassili. Di sebelah utara dan barat terdapat lautan pasir nan luas bernama Erg.

Salah satu keajaiban gurun Sahara yang hingga kini masih sangat melegenda adalah keberadaan Oasis, daerah yang memiliki tingkat kesuburan tanah sangat tinggi. Di seluruh penjuru gurun ini, terdapat 90 oasis yang tersebar.


Sama halnya dengan gurun pasir lainnya, Gurun Sahara mempunyai cutah hujan yang sangat rendah, oleh karena memang jarang sekali turun hujan di kawasan tersebut. Suhu siang hari di Sahara bisa sangat menyengat , mencapai 58 derajat Celcius, tapi sebaliknya pada malam hari bisa menusuk tulang karena terlalu dingin, hal ini dikarenakan rendahnya kelembaban udara di padang gurun ini.

Kota-kota penting yang ada di sekitar Sahara, diantaranya Nouakchott (ibukota Mauritania), Tamanraset, Ouargla, Bechar, Messoud, Ghardaia, El Oued, Aljazair, Agadez, Niger (Nigeria), Faya-Largeau, dan Chad (Libya). Kota-kota tersebut memiliki peran penting karena berdekatan dengan Sahara.

Binatang di Gurun Sahara

Seperti gurun dan padang pasir lain, yang ada di dunia, gurun Sahara memiliki binatang yang khas, yang hingga kini masih hidup, yaitu Unta Dromedarius (Camelus Dromedarius).
Unta Dromedarius adalah satu-satunya unta asli Sahara yang masih bertahan hidup. Meskipun saat ini keberadaannya semakin langka, unta Sahara masih dikembangbiakan di kebun-kebun binatang besar di dunia.

Keistimewaan unta dari Sahara adalah kemampuannya untuk berjalan kaki di atas padang pasir yang tandus dan panas. Dengan kecepatan 13-16 km/jam, unta tersebut bisa berjalan selama berjam-jam nonstop dengan membawa beban yang sangat banyak. Unta Dromedarius diperkirakan telah ada di Sahara sejak 4000 hingga 2000 SM. Peran unta di gurun Sahara demikian penting, bahkan dari daging sampai kotorannya pun, bisa dimanfaatkan.

Selain unta, hewan-hewan lain yang ada di padang pasir ini adalah laba-laba (spider) camel yang konon sangat mematikan, walau pada kenyataanya laba-laba jenis ini hanya sangat mematikan bagi binatang seperti unta, binatang yang lain nya antara lain, heynas, gizzele, kalajengking, ular-ular beracun, anjing liar, gajah, jerapah, dan singa Afrika.

Tumbuhan di Gurun Sahara

Gurun Sahara juga memiliki tumbuhan yang khas, yaitu kurma. Pohon kurma di Sahara biasanya tumbuh subur di sekitar Oasis. Selain karena tanahnya sangat subur, di Oasis juga terdapat sumber air yang bisa menjadi makanan untuk pertumbuhan pohon. Buah kurma dari Sahara terkenal sangat lezat dan baik untuk kesehatan.

Di gurun Sahara juga hidup tumbuhan kaktus, rumput kasar, semak berduri dan rumput dawai. Kaktus akan sangat mudah dijumpai di gurun Sahara karena memang memiliki karakteristik istimewa untuk bertahan hidup. Batang kaktus mampu menyimpan persediaan air sangat banyak. Pohon ini termasuk tanaman liar, tumbuh subur dihiasi bunga-bunga nan cantik. 

Tanaman kaktus dapat berbuah dan buahnya bisa dimakan. Buah ini bergantungan di pinggir-pinggir daunnya dan berduri halus. Orang Arab menamakan buah kaktus ini, barsyuumi. Konon buah kaktus ini rasanya manis, dan banyak biji persis seperti jambu biji. Secara kasat mata bisa dikatakan bahwa bentuk buah ini seperti buah mengkudu atau pace seperti kebanyakan orang Jawa menyebutnya.

Kekayaan Gurun Sahara

Gurun Sahara juga menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Di dalam perut bumi Sahara, terdapat potensi minyak bumi yang sangat banyak. Di samping emas hitam yang merupakan kekayaan alam yang sangat besar, di gurun pasir ini juga banyak di temukan tambang emas. Potensi itu jugalah yang mampu mengangkat ekonomi negara-negara Arab ke tingkat kemakmuran yang tinggi.

Penduduk Gurun Sahara

Di gurun Sahara juga ada penduduknya. Antara lain suku Bedouin, salah satu suku yang ada di tanah Arab. Suku Bedouin, biasanya memang tinggal di kawasan padang pasir yang tandus. Suku ini terkenal tangguh, tahan banting menerjang ganasnya alam dan benar-benar penakluk gurun. 

Mereka bertahan hidup dari oasis yang ada dan cara hidup mereka yang nomaden (berpindah-berpindah). Mata pencaharian orang gurun biasanya adalah penggembala ternak, baik domba ataupun unta.

Mereka umumnya tinggal di tenda-tenda yang dibuat dari kulit binatang. Bagi orang awam yang tidak pernah ke gurun pasir, akan banyak mengalami hal-hal yang dianggap tidak masuk akal, suara angin yang menderu menyeramkan bak suara raksasa, badai gurun, panas yang sangat menyengat, yang kadang-kadang bisa menyebabkan halusinasi, tipuan mata dengan munculnya fatamorgana

Dari jauh sepertinya nampak oase yang subur menghijau, namun tatkala didekati ternyata gurun datar yang tandus, atau yang dari jauh nampak seperti danau yang menentramkan penuh janji akan segarnya air, ketika didekati hanyalah pasir yang terhampar, dan masih banyak lagi misteri-misteri gurun.

Di Sahara juga hidup suku Tuareg dan Arabiya yang berkarakter Arab, serta suku Nubians, Zaghawa, Kanuri, Peul (Fulani), Hausmanit dan Songhai, yang berkarakter Afrika dan berkulit hitam.

No comments:

Post a Comment