Thursday, 3 February 2011

Aphrodite




Aphrodite adalah Dewi Cinta dan Kecantikan dalam mitologi Yunani. Dalam legenda Romawi disebut sebagai Venus. Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Aphrodite. Legenda pertama menyebutkan Aphrodite adalah putri dari Zeus dan Dione. Ia dilahirkan dari buih di laut yang berasal dari sperma Zeus.Tetapi legenda ini kurang populer. 

Legenda kedua menyebutkan bahwa Aphrodite lahir dari alat kelamin Uranus sang Titan yang dikebiri oleh Cronos. Kisah lain, ia bangkit dari gelombang samudera terbentuk secara sempurna dan luar biasa menarik. Kecantikannya begitu mendebarkan dan membuat iri semua dewi lain di Gunung Olympia. Aphrodite: sensual, misterius, perayu yang berbahaya, dan ini adalah salah satu sifat mendasar dari wanita sepanjang zaman.

Aphrodite tidak memiliki masa kanak-kanak: Dia dilahirkan dalam keadaan dewasa. Zeus khawatir kecantikannya akan memicu perselisihan di antara para dewa sehingga Aphrodite dinikahkan dengan Hephaistos. Dalam versi lain, Aphrodite dinikahkan dengan Hephaistos supaya Hephaistos bersedia melepaskan Hera yang terjebak oleh singgasana buatannya. Meskipun telah menikah, Aphrodite bukanlah dewi yang setia, dia memiliki hubungan dengan Ares dan Adonis.

Aphrodite sangat populer dikalangan para dewa. Aphrodite sangat menarik, menggoda dewa dan manusia, dengan kecantikannya yang menghipnotis. Zeus khawatir akan terjadi peperangan diantara para dewa, karena memperebutkan Aphrodite, sehingga menikahkannya dengan Hephaestus dan memiliki seorang putra, Eros yang menjadi Dewa Asmara

Aphrodite juga dikisahkan berselingkuh dengan Ares, Dewa Perang, dewa yang paling brutal, hingga memiliki 2 putra yaitu Deimos dan Phobos, dan seorang putri yaitu Harmonia. Eros dan Anteros juga sering disebut-sebut sebagai putra dari Aphrodite dan Ares. Aphrodite juga memiliki banyak kekasih, salah satunya adalah Ankhises.
Aphrodite juga dikenal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Aphrodite.

Atribut

Aphrodite diasosiasikan, dan sering digambarkan, dengan laut, lumba-lumba, angsa, merpati, delima, apel, mawar, limau, tongkat, cangkang kerang, pohon myrtle, remis, dan mutiara.
Dia diasosiasikan dengan Hesperia dan sering ditemani oleh para Oread, nimfa pegunungan.

Julukan

Julukan Aphrodite Akidalia adakalanya ikut ditambahkan pada namanya, diambil dari mata air tempat dia biasa mandi, letaknya di Boeotia. Dia juga disebut Kipris atau Kithirea sesuai tempat kelahirannya di Siprus dan Kythira.

Kelahiran Dewi Aphrodite, dewi asmara yang cantik jelita

Suatu pagi di musim semi, peri-peri hutan di Kypros terbangun dengan penuh rasa takjub. Alam saat itu luar biasa indahnya, lebih cerah, lebih nyaman dan lebih semerbak. Sinar matahari terasa lebih cerah dan hangat, langit lebih kebiruan dan bunga-bunga yang lebih indah bermekaran di seluruh penjuru.

Ternyata, dewi baru telah lahir ke dunia, muncul dari buih-buih ombak laut dan menginjakkan kakinya di daratan Pulau Kypros. Kecantikan dan keindahannya sungguh tak terperi, dialah sang dewi cinta, Aphrodite jelita.

Bagaimana awal kelahirannya? Bermula ketika alat kelamin Ouranos (Uranus) dipotong dengan sabit oleh Cronos, sesayat dagingnya jatuh ke laut di dekat Pulau Kythera. Tak lama di tempat terjatuhnya daging itu, terbentuk segumpal kecil buih yang terus membesar dan tiba-tiba seorang gadis cantik muncul dari tengah-tengah gumpalan buih seputih salju itu.

Sementara para Erinya tercipta dari tetesan darah Uranus. Hesiod dalam Theogonia menggambarkan bahwa alat kelamin tersebut terbawa ombak lautan dan di sekelilingnya muncul buih, dari buih tersebut Aphrodite terlahir.
Dalam Iliad, Aphrodite adalah anak dari Zeus dan Dione. Dalam versi lainnya, orang tua Aphrodite adalah Zeus dan Thalassa.


Ketika melihat dewi rupawan itu, laut beriak riang, ikan-ikan berloncatan di sekelilingnya dan burung-burung laut membawakan kerang berbentuk kereta. Aphrodite lalu duduk di atasnya dan burung-burung laut menarik kereta itu menuju Kypros. Saat melangkahkan kakinya di Kypros, bunga-bunga bermekaran dan rerumputan tumbuh menghijau di sekeliling Aphrodite, sementara di atas kepalanya burung-burung beterbangan sambil berkicau riang.

Dewi-dewi Waktu segera menyambutnya dan menghiasinya dengan pakaian gemerlapan serta perhiasan yang indah. Kecantikan dewi itu memancar ke seluruh dunia dan semua makhluk di Bumi bersukacita menyambut kedatangannya.

Setelah itu, dewi-dewi Waktu membawa Aphrodite ke Olympus dan seluruh penghuni Olympus bergegas menemuinya. Semua ingin bercakap-cakap dengannya dan menikmati kecantikannya. Bicaranya amat halus dan merdu, senyumnya amat menawan dan gerak serta tatapan matanya sangat mengesankan di hati lawan bicaranya.

Pernikahan Aphrodite dengan Hephaitos

Aphrodite adalah dewi kecantikan, keindahan dan asmara yang menguras perasaan sukacita, dukalara, kebahagiaan maupun kekecewaan dalam cinta. Ia melindungi semua orang yang menyadari arti cinta sesungguhnya dan binatang kesayangannya adalah burung merpati, karena sejak lahir, burung ini selalu berpasangan sampai ajalnya tiba. Selain burung merpati, murad, burung gereja, dan angsa dikeramatkan untuknya. Tugasnya dibantu oleh putranya, Eros, yang dengan panah asmaranya memanah hati manusia maupun dewa yang membuat mereka bisa merasakan cinta.

Sayangnya wanita paling cantik sejagat raya tidak berarti harus berpasangan dengan laki-laki paling tampan sedunia. Dan inilah takdir yang telah digariskan: Aphrodite yang jelita menikah dengan dewa yang tidak tampan maupun berbadan tegap, malah kakinya cacat sejak lahir. Dewa buruk rupa ini tidak lain adalah Hephaistos, dewa api dan pandai besi, putra Zeus dan Hera, yang bila berjalan dibantu dengan sebilah tongkat.

Hephasitos memang bukanlah pasangan yang tepat bagi sang dewi yang memuja keindahan itu. Karena bagi sang dewi, arti kebahagiaan itu adalah pemujaan terhadap kecantikan dirinya. Sementara bagi Hephaistos, kebahagiaan ada dalam kerja keras di bengkelnya yang kotor dan penuh asap. Aphrodite banyak menghabiskan waktunya dengan bersolek, sementara sang suami bekerja menempa logam dalam panasnya api, berpeluh keringat dan kotor.

Perselingkuhan Aphrodite dengan Ares

Aphrodite memang tidak benar-benar mencintai Hephaistos dan sungguh ironis:  dewi yang menyebarkan cinta di antara manusia justru tak mampu memberikan cinta kepada pasangannya sendiri . Ia lebih memuja saudara Hephaistos, Ares, dewa perang, yang berbadan tegap dan tampak tampan dengan pakaian perang gemerlapan. Walaupun kecerdasan dewa perang ini berbanding terbalik dengan penampilan gemerlapnya itu, tetapi selalu ada wanita yang memuja orang-orang seperti Ares.

Suatu hari Ares berbisik-bisik kepada Aphrodite, membujuk dewi cinta ini untuk melewatkan malam bersamanya, dan tentu saja Aphrodite tidak menolaknya. Yang lebih kurang ajar lagi, Ares mengajak Aphrodite melakukannya di rumah Hephaistos! Walaupun tidak ada seorangpun yang mengetahui rencana Ares, dari atas langit, Helios melihat semuanya dan mendengar setiap kata yang mereka berdua ucapkan. Helios tidak memaafkan perbuatan khianat seperti itu, apalagi menimpa dewa yang baik hati dan begitu dicintai seperti Hephaistos, maka dari itu ia memberi tahu rencana Ares kepada Hephaistos.

Kabar dari Helios itu merupakan kenyataan paling pahit bagi sang dewa api. Jelas sudah Aphrodite sama sekali tidak mencintai dirinya. Ia begitu murka dan memikirkan rencana untuk menangkap basah istrinya yang berselingkuh dengan Ares.

Dengan ketrampilannya, Hephaistos menggantungkan jaring-jaring tak terlihat di langit-langit kamar tidurnya dengan tali yang amat kuat sehingga tidak ada seorangpun sanggup merobeknya. Lalu ia mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh penghuni Olympus dengan suara keras, bahwa ia akan pergi selama beberapa hari ke Lemnos.

Mengetahui Hephaistos telah pergi, Ares menarik Aphrodite masuk ke kamar  Hephaistos, mereka saling berpelukan dan kemudian berbaring di ranjang Hephaistos. Saat itu pula tiba-tiba jaring buatan Hephaistos yang tidak terlihat jatuh membungkus dan mengikat tubuh keduanya dengan begitu erat, sehingga keduanya tidak sanggup menggerakkan badan. Saat itu pula, pintu kamar terbuka dan tampaklah semua dewa beserta 
Hephaistos. 

Mereka semua tertawa terbahak-bahak melihat kedua pasangan selingkuh itu tertangkap basah. Hephaistos membiarkan semua dewa mengejek dan menertawakan kedua dewa-dewi itu sampai mereka puas. Sementara Ares dan Aphrodite hanya bisa menunduk malu tidak berani memandang wajah-wajah para dewa. Ares berulang kali mencoba memberontak untuk melepaskan diri dari jaring itu tetapi justru mukanya makin memerah dan membuat dewa-dewa tertawa serta mencemooh dewa perang itu.

Hephaistos tidak berniat untuk melepaskan kedua pasangan itu kalau saja Poseidon tidak membujuk Hephaistos membebaskan keduanya, dan mereka dengan malu pergi dari Olympus. Aphrodite kembali ke negeri kelahirannya, Kypros, sementara Ares bersembunyi di Thrakia, negeri penuh prajurit haus darah yang gemar berperang.

Dewi Aphrodite dan Tiga Apel Emas

Beratus- ratus tahun yang lalu, negeri Yunani diperintahkan oleh seorang raja bernama Jason. Pada zaman itu masih banyak perang. Kerajaan- kerajaan kecil harus memiliki pasukan yang kuat untuk menjaga diri. Raja jason mendambakan seorang putra mahkota yang dapat di latih ilmu perang, dan dapat membela negara serta menggantikannya jika dia sudah tua. Tapi, rajapun tidak selalu memperoleh apa yang di inginkannya.

Permaisuri melahirkan seorang putri mungil. Raja jason sangat kecewa. Malah akhirnya dia murka. “mengapa dewa- dewa mengejekku dengan mengirimkan seorang putri mungil, padahal yang kubutuhkan adalah putera mahkota?” teriaknya. Raja lalu memerintahkan pelayannya untuk membuang puteri itu, puteri Atlanta namanya, ke gunung yang terpencil agar mati di mangsa binatang buas.

Ketika malam tiba, bayi mungil itu menangis sendiri di tepi hutan. Dia belum mati. Seekor beruang besar berbulu coklat sedang berjalan santai ke sarangnya, ketika dia mendengar tangis Atlanta. Kedengarannya seperti suara tangis anak beruang. Atlanta di gendong dan di bawanya ke gua untuk di rawat dan di besarkan.

Hari demi hari berlalu, bayi mungil itu tumbuh pesat sehat dan kuat. Dari bayi tak berdaya, lalu belajar merangkak, lalu berjalan, dan akhirnya pintar berlari. Atlanta mengikuti induk beruang kemana- mana sambil belajar menaklukkan alam. Sementara itu, raja Jason menyesali kecerobohannya. Putri ataupun putra, tapi bayi itu adalah darah dagingnya sendiri. Diutusnya prajurit- prajuritnya menjelajahi hutan.

Setelah berbulan- bulan mencari, akhirnya mereka melihat mahluk berwujud manusia yang berlari kencang di lereng- lereng gunung. Wajahnya begitu mirip dengan raja, jadi pastilah dia Atlanta yang di cari- cari. Gadis cilik itu lalu di tangkap dan di bawa ke istana untuk di didik layaknya seorang putri raja.

Atlanta gadis yang cerdas. Dengan segera dia bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan istana, belajar apa- apa yang perlu, tapi dia tidak bisa melupakan alam bebas tempatnya di besarkan. Dia menyayangi segala jenis binatang, dan yang paling di sukainya adalah berlari kencang di alam bebas. Atlanta tumbuh menjadi salah seorang pelari tercepat di Yunani.

Akhirnya tibalah saatnya bagi Atlanta untuk menikah. Dia merasa enggan untuk hidup terikat selama- lamanya. “aku hanya mau menikah dengan pemuda yang larinya lebih kencang dari padaku,” kata Atlanta pada ayahnya. Karena Atalanta adalah pelari tercepat di negeri itu, nampaknya tak kan ada yang bisa mengalahkannya. Mungkin dia tak kan pernah menikah. Atlanta sendiri memang tidak ingin menikah. Beberapa pemuda melamarnya. Mereka mencoba adu lari dengannya. Tapi selalu Atlanta yang menang.

Pada suatu hari, putra raja laut, seorang pemuda perkasa yang tampan, melihat Atlanta berlari- lari di sepanjang pantai. Dia langsung jatuh cinta. Pemuda itu bernama Hippomenes. Dia pergi menemui raja Jason dan mendengar tentang persyaratan Atlanta. Dia setuju untuk diuji kecepatan larinya. Tempat dan waktunyapun di tentukan. Hippomenes sendiri adalah pelari cepat, tapi diapun tahu, akan sulit baginya untuk mengalahkan Atlanta.

Hippomenes yang cerdik ini pergi menemui dewi Aphrodite. “di samping kekuatan, aku juga harus menggunakan akal,” pikirnya. Hippomenes menghadap dewi Aphrodite dan mempersembahkan kalung mutiara yang diuntai indah. Mutiara hasil peternakan kerajaan laut, tempat dewa laut ayahnya memerintah. “tolonglah saya, dewi Aphrodite yang jelita,” sembahnya.

Dewi Aphrodite senang mendapatkan persembahan kalung mutiara. Lebih- lebih melihat sopan santun pemuda itu. “Bagaimana aku bisa membantumu?” tanya Aphrodite. Hippomenes menerangkan bahwa dia ingin menikah dengan Atlanta, tapi lebih dulu, dia harus menang adu lari dengan gadis itu. “ Jangan kuatir,” kata dewi Aphrodite. “Ambillah tiga apel emas ini, pergunakan sesuai petunjukku, maka kau tak akan di kalahkan oleh Atlanta.” Dewi Aphrodite memberikan tiga apel emas yang indah berkilau dan menerangkan bagaimana cara mempergunakannya.

Tibalah hari yang di nanti-nantikan. Raja Jason dan para menteri duduk di panggung kehormatan hendak menyaksikan Atlanta dan Hippomenes adu lari cepat. Begitu melihat Hippomenes, Atlanta langsung jatuh cinta. Tapi dia tak sudi menunjukkan perasaannya, dia justru bertekad untuk mengalahkan Hippomenes.

Pertandingan dimulai. Jelaslah bahwa Atlanta yang akan menang. Tubuh Hippomenes yang gagah perkasa membuatnya kalah gesit. Teringat akan petunjuk dewi Aphrodite, Hippomenes menjatuhkan apelnya pertama. Apel emas menggelinding berkilau. Atlanta membungkuk memungutnya dan mengaggumi keindahannya. Dengan begitu Atlanta tertinggal jauh. Tapi begitu sadar kembali Atlanta langsung melesat, mengejar Hippomenes. Hippomenes menjatuhkan sebutir apel lagi, sekali lagi Atlanta membungkuk mengambilnya. Yang ini lebih cantik dari apel tadi.

Kini Atlanta berlari sambil menggenggam dua buah apel. Karena apel-apel itu terbuat dari emas murni yang berat, maka Atlanta tak bisa lagi berlari sekencang tadi. Sulit sekali baginya untuk mengejar Hippomenes.

Mereka mendekati garis finis. Hampir saja Atlanta berhasil mendahului Hippomenes, tapi segera pemuda itu menjatuhkan apelnya yang terakhir. Atlanta membungkuk mengambilnya, dan… kalahlah dia. Hippomenes meloncati garis finis dan Atlanta harus menikah dengannya. Dan sesungguhnya Atlanta sudah jatuh cinta pada Hippomenes. Dengan hati bahagia akhirnya dia menikah. Raja Jason merasa lega.kini dia mempunyai menantu yang tidak saja gagah perkasa, tetapi juga pintar dan bijaksana.

Adonis

Kiniras, raja Siprus, memiliki seorang putri bernama Mirrha. Ibu Mirrha menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Aphrodite, sehingga Aphrodite menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya sendiri, Kiniras. Kiniras menolak cinta putrinya, tetapi Mirrha tidak kehabisan akal. Mirrha menyamar menjadi seorang pramusyahwat dan bersetubuh dengan ayahnya sampai akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu perbuatan putrinya, dia berusaha membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta pertolongan pada para dewa dan kemudian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri.

Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama Adonis. Aphrodite merasa kasihan dan mengambil bayi itu dan memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Aphrodite datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon menyukai Adonis dan tak mau melepaskannyanya. Aphrodite dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. 

Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Aphrodite, sepertiga tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Aphrodite.

Adonis dan Aphrodite sering pergi berburu bersama. Suatu hari Aphrodite harus meninggalkan Adonis berburu sendirian. Sebelum pergi, Aphrodite berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu binatang buas. Setelah Aphrodite pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Adonis melupakan pesan Aphrodite dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai Adonis mati karena kehabisan darah. 

Dalam beberapa versi, babi tersebut dikatakan sebagai Ares yang cemburu pada hubungan mereka dan menyamar sebagai babi hutan. Aphrodite kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati. Aphrodite mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone untuk mengenang Adonis.

Eros dan Psikhe

Psikhe adalah perempuan yang sangat cantik bahkan menyaingi kecantikan dewi Aphrodite. Aphrodite yang tidak rela kecantikannya tersaingi kemudian menyuruh anaknya, Eros, untuk membuat Psikhe jatuh cinta pada lelaki yang jelek. Ketika Eros hendak menembak Psikhe dengan panahnya, Eros secara tidak mennggores panah tersebut ke badannya sendiri sehingga Eros menjadi jatuh cinta pada Psikhe.

Aphrodite tidak menyetujui hubungan mereka dan memberi beberapa tantangan pada Psikhe. Ketika menjalankan salah satu perintah Aphrodite tersebut Psikhe terkena kutukan. Eros kemudian mennyelamatkan Psikhe dan mendatangi Zeus. Zeus mengabulkan permintaan Eros dan menyatakan bahwa mereka boleh hidup bersama. Pada akhirna, Aphrodite juga menyetujui hubungan mereka, bahkan Aphrodite ikut menari pada pernikahan Eros dan Piskhe.

Keputusan Paris

Semua dewa-dewi dan manusia diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tuan Akhilles). Hanya dewi Eris (dewi perselisihan) yang tidak diundang. Ketika dia datang, dia melempar sebuah apel ke tengah-tengah pesta, apel tersebut beruliskan kallistēi ("untuk yang tercantik"). Aphrodite, Hera, dan Athena mengklaim sebagai pemilik apel tersebut dan sebagai dewi tercantik.

Ketiga dewi tersebut mendatangi Zeus untuk menentukan siapa yang berhak memiliki apel emas itu. Zeus tidak ingin memihak siapapun dan menyuruh mereka untuk meminta keputusan pada Paris. Hera berusaha menyuap Paris dengan kekayaan, Athena berjanji akan menjadikan Paris jenderal yang berjaya dan terkenal, sementara Aphrodite menawarkan wanita tercantik di dunia untuk Paris (Helen). 

Pada akhirnya Paris menentukan Aphrodite sebagai yang tercantik diantara semua dewi dan menghadiahkan padanya apel emas. Sebagai balasannya, Aphrodite memberikan Helen, wanita tercantik dibumi. Tapi keputusan ini membangkitkan amarah Menelaus, Raja Sparta. Yang berujung pada terjadinya Perang Troya.

Aphrodite berpihak pada Troya dan setelah kekalahan mereka, dengan kekuatannya ia melindungi Aeneas, parajurit Troya. Dengan tawanya yang memikat dan kecantikan yang tak tertandingi, ia bisa merayu dewa atau manusia manapun yang begitu ia dambakan. Dan dalam cinta segitiga, ia nikahi Hephaestus, dewa Gunung Olympia yang paling bersahaja.

Pygmalion dan Galatea

Pygmalion konon adalah seorang pemahat jenius dari Yunani. Begitu pandainya ia dalam memahat, hingga patung pahatannya tampak seolah-olah benar-benar hidup. Keahlian utamanya adalah memahat patung wanita. Suatu hari,Dewi Aphrodite menginspirasinya untuk memahat patung sesosok wanita yang sangat sempurna dari gading dan menamainya Galatea..

Begitu sempurna dan cantiknya wanita pahatan itu, hingga Pygmalion pun akhirnya jatuh hati pada hasil karyanya sendiri. Diperlakukannya wanita pahatan itu dengan penuh kasih, seolah-olah ia benar-benar wanita hidup. Diberikannya perhiasan terbaik, pakaian terindah, dan diperlakukannya pahatan itu dengan penuh perhatian. Bahkan, disebutnya pahatan itu sebagai istrinya di hadapan orang-orang. Hanya sayang, andai saja wanita pahatan ini benar-benar hidup!

Maka pergilah pemahat ini ke kuil Dewi Aphrodite. Pygmalion berdoa pada Sang Dewi, "Wahai Dewi Aphrodite, berikanlah untukku sebagai istriku, wanita sempurna yang seperti pahatanku itu!" Tapi dalam hatinya, Pygmalion berharap agar wanita pahatan itulah yang menjadi istrinya. Dewi Aphrodite menangkap kilasan pemikiran Pygmalion ini, dan karena kuatnya kepercayaan sang pemahat, Aphrodite pun berkenan mengabulkan doanya.

Ketika sampai di rumah, Pygmalion pergi menengok 'istri'nya yang sempurna itu. Betapa terkejutnya ia saat mendapati bahwa saat mengecup sang 'istri', ia dapat merasakan kehangatan tubuhnya! Tahulah ia, bahwa Dewi Aphrodite telah mengabulkan permintaannya.

Lain-lain

Hippolitos tidak mau menyembah Aphrodite dan lebih memilih untuk menyembah Artemis. Akibatnya Aphrodite membuat ibu tirinya, Faedra jatuh cinta padanya. Hippolitos menolak cinta Faedra sampai akhirnya Faedra bunuh diri dengan meninggalkan catatan bahwa dia diperkosa oleh Hippolitos. 

Theseus, suami Faedra dan ayah Hippolitis, membaca catatan itu dan marah besar pada anaknya. Theseus lalu mengutuk Hippolitos sampai akhirnya Hippolitos mati. Setelah Hippolitos mati, Artemis muncul dan memberitahu hal yang sebenarnya pada Theseus. Artemis lalu membalaskan kematian Hippolitos dengan membunuh Adonis, kekasih Aphrodite.

Glaukos dari Korintus membuat Aphrodite marah. Aphrodite menghukumnya dengan membuat kudanya mengamuk di acara pemakaman raja Pelias sehingga akhirnya Glaukos dibunuh.

Dalam suatu versi mengenai Medusa, Aphrodite iri pada kecantikan Medusa dan saudara-saudaranya sehingga dia mengutuk mereka menjadi monster.

Pemujaan

Pusat pemujaannya ada di Siprus dan Kythira. Festivalnya, Afrodisia, dirayakan di seluruh Yunani terutama di kota Athena dan Korintus. Di kuil Aphrodite di puncak Akrokorintus, (sebelum Romawi menghancurkan kota itu pada tahun 146 SM) persetubuhan dengan para pendeta wanitanya dianggap sebagai salah satu cara pemujaan Aphrodite. Kuil ini baru dibangun kembali setelah kota itu didirikan lagi di bawah pemerintahan Romawi pada 44 SM, tetapi sepertinya ritual kesuburan tetap dilaksanakan di dekat Agora.

2 comments:

  1. Anjir bgt ya aphrodite. Biarpun cantik tp kelakuannya busuk. Untung gye punya Tuhan yg adil, ga kyk dewa dewi yunani yg hobinya saling bunuh, melakukan seks, selingkuh. Amit" jabang bayi mah.

    ReplyDelete