Thursday, 10 February 2011

Rudal Tomahawk


Tomahawk Land Attack Missile (TLAM) atau Peluru Kendali Serang Darat Tomahawk adalah peluru kendali yang mampu menjangkau hingga jarak 2500 Km, mampu beroperasi di segala cuaca, mempunyai kecepatan subsonik (880 Km/jam) dan mampu di luncurkan dari kapal selam, di kedalaman laut. 

Tomahawk adalah sebuah rudal (peluru kendali) jelajah atau dalam istilah internasional dikenal sebagai Cruise missile buatan Amerika Serikat  yang dipakai oleh angkatan laut AS, (US Navy)

Dengan panjang 5,56 - 6,25 meter, Tomahawk berbobot antara 1.192,5 kg sampai 1.440 kg. Rudal itu sanggup mengangkut beban untuk hulu ledak konvensional sampai 500 kg.

Mulai di perkenalkan tahun 1970an oleh perusahaan General Dynamics. Awalnya rudal ini dibuat untuk dapat diluncurkan dari kapal selam. Tapi, seiring berkembangnya teknologi, rudal Tomahawk pun turut mendapat polesan sana sini terutama dari sisi teknologi navigasi dan mesin, untuk mampu mengikuti perkembangan jaman. Saat ini Rudal Tomahawk diproduksi oleh pabrik Raytheon dan sebagian lagi di produksi oleh McDonnell Douglas.

Sekarang Tomahawk tidak hanya bisa diluncurkan dari kapal selam , tetapi bisa juga diluncurkan dari moda lain seperti kapal laut, peluncur darat bahkan dari pesawat terbang.

Untuk urusan hulu ledak, rudal ini bisa dipasangi bermacam2 hulu ledak, baik konvensional, TNT maupun nuklir. berat dan ukuran hulu ledak pun bervariasi, tergantung tipe rudal dan kebutuhannya. Tiap-tiap rudal ini mempunyai berat 1.440 kg.

Ada beberapa varian dari Rudal Tomahawk ini, diantaranya adalah ; rudal tomahawk serang darat TLAM-C, rudal tomahawk yang mampu melepaskan bom atau bomblet-dispensing land attack TLAM-D, Rudal tomahawk dengan hulu ledak nuklir atau nuclear land attack TLAM-A dan TLAM-N (tidak dikembangkan), dan Rudal Tomahawk anti kapal permukaan atau Anti-Ship Missile (TASM).

Semua jenis rudal tomahawk menggunakan pemandu : Global Positioning System (GPS), terrain contour matching (TERCOM), agar dapat terbang rendah menyusuri kontur bumi, oleh karenanya tidak jarang rudal ini terbang hanya di ketinggian beberapa puluh meter saja. Deteksi sinar infra merah juga hampir mustahil, karena mesin turbofan hanya memancarkan sedikit sekali panas. Rudal Tomahawk juga dilengkapi sistem Korelasi Pencocokan Area Digital, kontrol Time of Arrival (waktu tempuh), dan mesin turbo.

Rudal itu dapat digunakan untuk menggempur berbagai sasaran tidak bergerak, seperti pusat-pusat komunikasi dan pertahanan udara, termasuk sasaran yang sangat sulit sekalipun. Untuk menggempur sasaran di darat, Tomahawk dituntun oleh radar jarak jauh Tercom dengan kemampuan mengenali kontur daratan. Radar tersebut memakai data peta-peta untuk menentukan posisi rudal tersebut. Jika diperlukan, arah dan posisi rudal bisa dibetulkan agar tepat sasaran.

Akurasi Tinggi

Tomahawk sanggup melakukan operasi serangan tanpa awak jarak jauh, dengan kemampuan tinggi. Ketepatannya bisa dibilang luar biasa, karena sanggup mengenali titik sasaran sangat kecil sekalipun.
Rudal tersebut dapat membawa hulu ledak nuklir atau hulu ledak konvensional. Kapabilitas serbuan AL AS sangat bertumpu pada sistem rudal Tomahawk, karena senjata itu terbukti ampuh untuk misi-misi kontijensi. 

Gempuran Tomahawk diharapkan dapat menghalangi atau menunda gerakan militer lawan, meniadakan kemampuan operasi udara pihak lawan, serta menekan sistem pertahanan udara.

Selain itu, rudal tersebut digunakan untuk menghantam sasaran bernilai tinggi, seperti fasilitas pembangkit listrik, simpul-simpul kontrol dan komando, serta fasilitas penyimpanan dan perakitan senjata.
Jangkauan jelajah rudal tersebut mencapai 1.120 km dengan kecepatan 880 km per jam. Kecepatan tinggi dan jarak tempuh sejauh itu tidak mengurangi akurasinya dalam mencapai sasaran.

Hingga saat ini hanya 3 (tiga) negara yang telah memiliki rudal tomahawk yaitu : Amerika Serikat yang diopersikan oleh US Navy, Inggris yang dioperasikan oleh Royal Navy dan yang terakhir adalah Spanyol.

Angkatan laut Amerika telah menggunakan rudal ini dalam berbagai peperangan “nyata”, wajar kalau rudal ini mendapat gelar battle proven, pengalamannya sudah cukup banyak, dari mulai perang teluk di awal 90-an hingga perang Irak di medio 2000-an. dengan peralatan navigasi yang canggih, akurasi rudal ini tidak perlu diragukan, makanya AL AS tetap setia memakainya walaupun harga per unitnya tidak murah, sekitar 1-1.5 juta Dollar AS.

Rudal Tomahawk Berhulu Ledak Nuklir, Pensiun 

Dengan meredanya kondisi “Perang Dingin”, pemerintah Amerika berencana akan mepensiunkan peluru kendali berhulu ledak nuklir, Tomahawk, dalam bebrapa tahun ke depan. Penghentian produksi dan penggunaan rudal Tomahawk ini merupakan bagian dari komitmen pertahanan untuk mengurangi senjata nuklir seperti yang diumumkan oleh Presiden Barack Obama. Komitmen ini sebelumnya juga didukung oleh pemerintah Jepang dan Korea Selatan.

“Rudal Tomahawk akan dihapuskan dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan, (2012 – 2013) ” kata James Milner, salah seorang petugas di departemen pertahanan Amerika.

1 comment:

  1. Weleh Weleh, Emang Blum ada yang bisa gantikan jagonya Negara Paman Sam..

    ReplyDelete