Sunday, 6 February 2011

Macan Tutul Salju (Snow Leopard)



Macan Tutul Salju atau Snow Leopard (Uncia uncia atau Panthera uncia), juga dikenal sebagai ounce merupakan kucing berukuran cukup besar asli dari pegunungan Asia tengah. Klasifikasi dari spesies ini masih terus diperdebatkan dan posisi taksonominya masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi. Namun sebagian para ahli berpendapat bahwa ia merupakan sepupu dari Harimau.

Snow leopard mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada kucing besar lainnya dan mempunyai ukuran yang bervariasi antara 75-130 cm dengan berat antara 27 sampai 54 kg. Mereka mempunyai warna dasar bulu bervariasi mulai dari abu-abu hingga kekuningan dengan bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Pola Bintik-bintik kecil terdapat di wajahnya dan semakin besar dari badan hingga ke ekornya. Hal ini berguna sebagai kamuflase, bagaikan lereng berbatu, untuk menghindarkan diri dari musuhnya atau predator lain

Mereka telah beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrem di pegungungan yang dingin. Tubuh mereka kecil, bulu mereka tebal dan telinganya kecil dan bulat. Semua itu membantu untuk mengurangi pelepasan panas tubuh mereka. 

Kaki mereka lebar sehingga mereka dapat berjalan dengan baik diatas salju. Selain itu, ekor mereka panjang dan tebal yang berguna untuk membantu menjaga keseimbangan dan sebagai selimut untuk melindungi wajah mereka ketika tidur.

Snow leopards hidup pada ketinggian antara 3000 sampai 5500 meter diatas permukaan laut di pegunungan berbatu di Asia tengah, dari Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, Bhutan, dan Mongolia melalui Cina dan Tibet sampai ke Himalaya, Afghanistan, Pakistan, Kazakhstan, Republik Kyrgyz, Mongolia, Nepal,  dan India. Sekitar 60% habitat Snow Leopard berada di China, selain juga ada di Greensland dan Mesiko. Sayangnya, Snow Leopard di Mongolia, dilaporkan, sudah tidak dijumpai lagi. Habitatnya yang sulit dijangkau membuat populasinya sulit diperkirakan dengan pasti, tetapi diperkirakan jumlahnya tinggal 3.500 – 7.000. 

Pada saat musim panas, snow leopard biasanya hidup diatas pepohonan di padang pegunungan dan daerah bebatuan dengan ketinggian antara 2700-6000 m. Di musim dingin, mereka masuk ke dalam hutan dengan ketinggian sekitar 2200 m.

Mereka hidup soliter seperti kebanyakan kucing lain, walaupun induk Snow leopard hidup bersama anaknya untuk mengasuhnya selama jangka waktu tertentu. Daerah teritorial mereka juga sangat bervariasi, mulai dari 40 km persegi, sampai dengan 1000 km persegi. Snow leopard merupakan hewan crepuscular, mereka sangat aktif pada subuh dan petang hari. Mereka tinggal di suatu daerah selama beberapa hari dan kemudian berpindah sejauh beberapa mil.

Adaptasi untuk hidup gunung: 

Agar dapat hidup di pegunungan yang dingin bersalju, macan Tutul Salju, telah beradaptasi, yang dapat dikenali dari cirri-cirinya, yaitu

  • Dada berkembang dengan baik
  • Kaki depannya pendek dengan cakar besar untuk berjalan di atas salju
  • Kaki belakangnya panjang untuk melompat
  • Ekornya panjang, sehingga fleksibel untuk keseimbangan
Sedangakn agar dapat beradaptasi dengan udara dingin:

  • Rongga hidungnya besar
  • Bulu-bulunya panjang, bahkan dibagian perutnya bisa mencapai panjang 12 cm
  • Ekor berbulu tebal untuk membungkus sekitar tubuh dan wajah, saat tidur
Masa Perkawinan

Masa kawin, biasanya terjadi pada akhir musim dingin dan terdiri dari 1 sampai 5 (biasanya 2 atau 3) ekor. Setelah kawin, anak yang dikandungnya akan dilahirkan 90-100 hari kemudian. Anak-anaknya tetap dengan induknya sampai mereka menjadi mandiri, normalnya setelah sekitar 18-22 bulan. 


Ancaman terhadap Snow Leopard

  • Perburuan liar - perburuan liar sering dilakukan untuk perdagangan bulu dan kulitnya. Tulangnya juga digunakan untuk ramuan obat tradisional Asia.
  • Kehilangan mangsa - penurunan jumlah mangsa liar, akibat perburuan dan persaingan dengan ternak untuk mendapatkan rumput bagi mangsa Leopard.
  • Leopard sebagai depredators, - macan tutul salju sering membunuh ternak sehingga mereka juga diburu oleh penggembala
  • Hilangnya habitat – Karena perpindahan dan lebih banyak orang beserta ternaknya, yang menempati area habitatnya, menyebabkan habitat macan tutul salju terpecah, dan macan tutul salju menjadi terisolasi.
  • Kurangnya perlindungan yang efektif – Daerah yang mampu dilindungi oleh penjaga relative kecil, sedangkan daya jelajah Macan tutul salju ini sangat luas dan banyak negara tidak mampu membayar upah para penjaga
  • Kurangnya kesadaran dan dukungan – Para penggembala sering tidak memahami bahwa macan tutul salju adalah elemen penting dari suatu ekosistem dan mengapa mereka perlu dilindungi.

No comments:

Post a Comment