Tuesday, 1 February 2011

Paus Biru (Blue Whale)


 Paus Biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang menyertai subordo Paus Balin. Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter, kurang lebih sama dengan tinggi gedung bertingkat lima, dan massa 181 ton atau lebih. Berat tersebut kurang lebih sama dengan 25 – 30 ekor gajah dewasa. Itulah sebabnya paus biru dianggap sebagai hewan terbesar yang dimiliki sepanjang hidup, meskipun beberapa penemuan dinosaurus secara terpisah, seperti Amphicoelias fragillimus kolosal, yang sejak lama, dianggap mungkin dapat menandinginya.

Panjang dan langsingnya tubuh Paus Biru, dapat bervariasi. Ada sedikitnya tiga subspesies: Balaenoptera 
musculus musculus  di Atlantik utara dan Pasifik utara, Balaenoptera musculus intermedia, di Samudra selatan dan Balaenoptera musculus brevicauda (juga dikenal sebagai Paus Biru Kerdil) ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. Balaenoptera musculus indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi subspesies lain. 

Seperti dengan paus balin lainnya, makanan utama paus biru terdiri dari crustacea kecil yang dikenal sebagai krill. Secara kualitas, Krill, sama baiknya dengan ikan kecil dan cumi-cumi.

Paus Biru sangat berlimpah di hampir seluruh samudra, hingga awal abad 20. Tetapi selama lebih dari 40 tahun berikutnya, paus-paus tersebut banyak diburu, sampai mendekati kepunahan. Penurunan populasi paus biru yang cukup drastis ini menggerakkan komunitas internasional untuk melarang perburuan paus biru, sejak tahun 1966.

Sebuah laporan menyatakan bahwa pada tahun 2002, populasi paus biru diperkirakan hanya tinggal 5.000 sampai 12.000 di seluruh dunia, yang lokasinya tersebar dalam sedikitnya lima kelompok. Kebanyakan riset saat ini, memberi perhatian terhadap subspesies Kerdil yang mungkin dibawah perkiraan.

Sebelum perburuan paus, populasi terbesar berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000 hingga 311.000). Sisanya yang hanya sebagian kecil (sekitar 2.000) mengkonsentrasikan di setiap kelompok Pasifik timur laut, Antartika, dan Samudra Hindia. Ada lebih dari dua kelompok di Samudra Atlantik utara dan sedikitnya dua di Belahan Selatan. 

Sebenarnya paus bukanlah ikan. Disebut “ikan” paus karena bentuknya mirip ikan saja, seperti halnya bintang laut bukan bintang dan kuda laut bukan sejenis kuda.Paus termasuk mamalia karena memliki kelenjar susu, berdarah panas, melahirkan, dan peredaran darah tertutup. Selain itu bentuk “sirip” depan paus memiliki struktur tulang seperti mamalia, bukan seperti ikan. 

Bagaimana ikan raksasa tersebut dapat menyelam hingga kedalaman 800 – 1000 meter dan kembali ke permukaan dengan mudah, dalam waktu 15 – 20 detik? Hal ini dapat terjadi karena tulang ikan paus terbuat dari bahan berongga yang berisi minyak, sehingga ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air.

Ikan paus juga sangat terampil menyelam dan sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut. Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya, bercampur dengan zat-zat kimia yang akan memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas.

Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat ikan paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen.
Melalui cara ini ikan paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 – 20 menit tanpa bernafas. Selain itu, tidak seperti manusia, ikan paus tidak menderita “bend” (kejutan) ketika muncul secara cepat ke permukaan air.

“Bend” adalah rasa sakit akibat penurunan tekanan di sekitar kita secara tiba-tiba. Saat penyelam ingin menyelam jauh ke dalam air, mereka berhenti sejenak di kedalaman tertentu dan menyesuaikan tubuhnya dengan tekanan di sekitarnya agar tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan air.

Cara ini membuat para penyelam mampu menyelam sangat dalam secara perlahan-lahan. Tapi ingat mereka perlu berhenti dan beristirahat pada jarak tertentu selama mereka kembali ke permukaan air. Jika tidak, pembuluh darah penyelam akan sakit atau pecah yang dapat mengakibatkan kematiannya.
Ikan paus tidak mempunyai masalah tersebut. Ikan laut dapat hidup di lautan seperti halnya manusia yang dapat hidup di daratan.

Ikan paus sekali waktu menyemburkan air dari lubang di atas kepalanya. Lubang itu memang hidungnya. Ikan paus menggunakan hidungnya hanya untuk bernafas. Banyak orang berpikir bahwa ikan paus hanya menyemburkan air dari lubang tersebut. Tetapi sebenarnya adalah, ikan paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya. Karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, sehingga hal ini tampak sebagai air dari kejauhan.

Badan ikan paus biasanya berbentuk seperti torpedo dan sangat cocok untuk berenang dalam air. Sementara itu jika kebanyakan ikan ekornya tegak lurus dengan permukaan air, ekor ikan paus melintang dan sejajar dengan permukaan air. Ekor seperti ini, berfungsi mendorong tubuhnya ke depan saat berada di dalam air.

Dibawah kulit ikan paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 – 37 derajat celcius
Ikan paus dan ikan lainnya tidak minum air laut, karena air garam berbahaya bagi mereka. Karena itulah mereka mencukupi kebutuhan airnya dari makanan yang ditelannya.

Masa Melahirkan

Setiap tahun di bulan Desember dan Januari, paus abu-abu berpindah dari Laut Utara ke pantai selatan Amerika Utara dan sampai di California. Tujuan mereka berpindah ke air yang lebih hangat adalah untuk melahirkan bayinya. 

Yang menarik adalah ikan paus betina yang hamil tidak makan apapun sepanjang perjalanan mereka, karena ia sama sekali tidak membutuhkannya. Selama hari-hari panjang musim panas, ia telah banyak makan dari laut yang subur di Utara, karenanya ia telah menyimpan cukup tenaga untuk perjalanan yang panjang.

Setelah ikan paus betina mencapai pantai di Meksiko barat, ia segera melahirkan bayinya. Bayi ikan paus menyusu induknya dan menyimpannya sebagai lemak sebanyak mungkin. Seekor anak Paus biru, minum kira-kira 400 liter susu setiap harinya. Anak Paus biru bertambah berat secara cepat, sebanyak 90 kg setiap 24 jam Persiapan ini membuat mereka kuat untuk berpindah kembali, yang dimulai di bulan Maret.

Seperti mamalia lainnya, ikan paus juga menyusui anaknya. Tapi bayi ikan paus tidak menyusu induknya karena mereka beresiko menelan air laut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air laut berbahaya bagi ikan paus. Yang menarik, seperti halnya ikan lumba-lumba, adalah adanya otot yang mengelilingi kelenjar susu ikan paus betina.

Ketika ikan paus menggerakkan otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu ikan paus berbeda dengan yang biasa kita kenal. Bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak. Karena wujudnya seperti itu, air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut. Zat yang diminum – atau lebih tepatnya dimakan – bayi ikan paus tersebut akan terlarut di dalam perut. Makanan yang terlarut ini juga mengandung air yang dibutuhkan oleh bayi ikan paus.

Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata ikan paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. Ikan paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar.

Sesungguhnya, keistimewaan ikan paus ini, menjadi ilham bagi pembuatan radar. Para ilmuwan mempercayai bahwa suara-suara yang ditimbulkan oleh ikan paus berisi bahasa yang sangat rumit. Bahasa ini sangat penting dalam hubungan dan komunikasi di antara mereka.



Saat naik ke permukaan, ikan paus senang sekali mengeluarkan air dan menyemprotkannya ke atas untuk ancang-ancang dalam mengambil nafas. Karena ikan paus merupakan jenis mamalia terbesar yang hidup di laut, maka ikan paus juga bernapas dengan paru-paru seperti halnya manusia. Jadi tidak bernapas dengan insang seperti ikan pada umumnya.

Menurut para ilmuwan, hewan yang memiliki suara paling keras adalah ikan paus biru (Balaenoptera Musculus), yang juga menyandang gelar sebagai hewan terbesar di bumi. Suara ikan paus biru lebih keras daripada suara motor Harley Davidson. Bahkan lebih keras daripada suara konser rock yang paling keras, dan juga lebih keras dari ledakan bom.

Seberapa keraskah suara ikan paus biru tersebut? Suara ikan paus biru dapat mencapai 188 desibel..! Angka ini sama dengan 1 juta kali suara mesin jet (yang mencapai tingkat kekerasan suara 120-130 desibel). Perlu diingat bahwa tingkat kekerasan suara bertambah secara logaritmis. Ini berarti setiap kenaikan 10 desibel berarti peningkatan intensitas suara hingga 10 kali. Ini adalah salah satu alasan bagi kita semua untuk bersyukur bahwa ikan paus biru tersebut tinggalnya di dalam laut.

Rahasia Bahasa Paus Biru

Jauh di bawah permukaan laut, paus biru diketahui mengeluarkan senandung tembang. Pada saat menemukan makanan, paus biru akan mengeluarkan isyarat suara kepada paus lainnya untuk menunjukkan lokasi sumber makanan tersebut. Setiap kelompok paus punya isyarat suara yang berbeda.

Isyarat tersebut memainkan peranan penting seperti halnya pola nyanyian yang juga dikeluarkannya saat musim kawin. Saat kawin, paus jantan diketahui mengeluarkan nyanyian panjang dengan ketukan pendek untuk menunjukkan kejantanannya kepada lawan jenisnya. Paus betina kemudian akan memilih pejantan yang berkualitas berdasarkan ukuran tubuh. Bukan dengan melihatnya, tapi memperkirakan ukuran pejantan dari suaranya. Pejantan yang lebih besar dapat mengambil udara di permukaan lebih banyak sehingga dapat mengeluarkan nyanyian lebih panjang.

Paus juga memiliki dialek berbeda-beda sesuai wilayah jelajahnya.

1 comment: