Friday, 29 March 2013

Disleksia

Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan melakukan aktivitas membaca dan menulis yang disebabkan sejumlah penyebab. Selain memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya. Disleksia diduga sebagai akibat dari cacat neurologis meskipun belum tentu disertai cacat intelektual, cacat bahasa,

Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal"). Diperkirakan, disleksia mempengaruhi antara 5% - 17% dari penduduk AS.

Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa. Keterbatasan ini terpisah dan berbeda dengan kesulitan membaca akibat penyebab lain, seperti gangguan non-neurologis yang berkaitan dengan penglihatan atau pendengaran, atau akibat tidak memadainya atau kurangnya kemampuan dalam membaca instruksi.

Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang dalam menyusun kalimat, atau membaca kalimat dengan urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak bisa konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan dalam bentuk uraian atau secara panjang lebar.

Para peneliti menyatakan bahwa disfungsi ini disebabkan oleh kondisi biokimia otak yang tidak stabil dan dalam beberapa hal bersifat herediter atau diturunkan dari orang tua.

Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia

Tipe disleksia

Ada dua tipe disleksia, yaitu 
  • Developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir)
    Developmental dyslexsia
    diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.
  • Aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). 
Tidak ada obat untuk disleksia, Tetapi seseorang yang menderita disleksia dapat belajar membaca dan menulis dengan dukungan pendidikan yang sesuai. Untuk sistem penulisan alfabet, tujuan mendasar adalah untuk meningkatkan kesadaran anak berkorespondensi secara grafem dan fonem, dan mengkombinasikannya untuk membaca atau mengeja. Telah dibuktikan bahwa latihan yang berfokus pada bahasa visual dan isu-isu ortografi memberikan hasil dan keuntungan yang bertahan lama dibandingkan dengan latihan fonologis yang dilakukan hanya secara lisan. 

Beberapa tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah Albert Einstein, Tom Cruise, Bella Thorne, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, Lee Kuan Yew dan Vanessa Amorosi

No comments:

Post a Comment