Perbanyakan tanaman secara Rundukan sering disebut cangkok tanah atau cangkok runduk karena dilakukan dengan merundukkan cabang pohon induk sampai menyentuh tanah, lalu menutupnya dengan media. Rundukan merupakan salah satu cara perbanyakan secara vegetatif. Pada dasarnya, cara rundukan sama dengan mencangkok, yaitu membungkus bagian tanaman dengan media untuk menumbuhkan akar. Namun, cara rundukan tidak memerlukan pembungkus. Perbanyakan ini memiliki tingkat keberhasilan sampai 100%, karena cabang yang diperbanyak tetap mendapatkan asupan makanan dari pohon induknya.
Tanaman yang biasa diperbanyak dengan
rundukan adalah tanaman yang bercabang panjang dan lentur seperti
murbai, stroberi, apel, mawar dan azalea. Selain itu, juga tanaman
menjalar dan merambat seperti labu kuning dan labu air. Secara alami,
tanaman-tanaman tersebut dapat melakukan perbanyakan sendiri saat bagian
tanamannya terkulai menyentuh tanah. Lama-kelamaan dari bagian tersebut
akan tumbuh akar dan tunas. Jika dipotong dan ditanam lagi dapat tumbuh
menjadi tanaman baru yang produktif.
1. Tehnik Tip Layerage
Tehnik Tip Layerage dilakukan dengan
menanam ke dalam tanah seluruh bagian ujung cabang tanaman. Tehnik ini
biasa dilakukan oleh pekebun di luar negeri untuk memperbanyak tanaman
stroberi dan murbai. Caranya, buat lubang sedalam 2-3 cm dibawah cabang
yang dirundukkan. Kemudian cabang ditarik ke bawah sampai bagian
ujungnya menjangkau dasar lubang, lalu tutup dengan tanah. Boasanya
dalam waktu 2-3 bulan tumbuh akar di sekitar ujung cabang dan tunas baru
muncul ke permukaan tanah. Tehnik ini sebaiknya dilakukan pada akhir
musim kemarau agar sebelum musim hujan berakhir bibit sudah dapat
dipisahkan dari pohon induknya untuk ditanam kembali dari satu cabang
yang dirundukkan.
2. Tehnik Common Layerage
Tehnik common layerage dilakukan dengan
menanam bagian ujung cabang, tetapi pucuknya dibiarkan muncul ke
permukaan tanah. Tehnik ini dilakukan untuk memperbanyak tanaman apel
dan mawar pagar. Caranya, buat lubang sedalam 10-20 cm di bawah cabang
yang dirundukkan. Setelah itu, cabang ditarik ke bawah sampai bagian
ujungnya menjangkau dasar lubang. Agar cabang tidak kembali ke posisi
semula, tahan dengan sebilah bambu atau kawat yang dilengkungkan.
Sebelum ditutup tanah, bagian cabang yang ditanam sebaiknya dilukai
terlebih dahulu untuk merangsang titik-titik tumbuh akar. Tehnik ini
hanya menghasilkan satu tanaman baru dari satu cabang yang dirundukkan.
3. Tehnik Trench Layerage
Tehnik trench layerage dilakukan dengan
menanam cabang tanaman ke dalam lubang yang dibuat memanjang seperti
parit (trench). Tehnik ini sering dilakukan untuk memperbanyak batang
bawah apel, azalea, serta mawar. Caranya, buat lubang sedalam 5-12,5 cm
di bawah cabang yang dirundukkan. Kemudian cabang dirundukkan memanjang
memanjang di dasar lubang. Agar cabang tidak muncul ke atas permukaan
tanah, bagian ujung dan pangkal cabang yang menyentuh tanah ditahan
menggunakan sebilah bambu atau kawat yang dibengkokkan. Sementara itu,
pucuk cabang dengan beberapa lembar daunnya dibiarkan tetap diatas
permukaan tanah, lalu cabang ditutup dengan tanah. Biasanya dari setiap
ruas cabang yang ditanam akan muncul beberapa tunas baru. Setelah
perakarannya tumbuh banyak, ruas-ruas cabang yang telah bertunas
dipotong-potong dan ditanam kembali. Karena menghasilkan banyak tunas
yang berbaris di sepanjang lubang maka tehnik ini sering juga disebut
tehnik continuous layerage.
4. Tehnik Compound Layerage
Tehnik ini mirip dengan trench layerage,
tetapi bagian cabang yang ditanam tidak seluruhnya, hanya di beberapa
tempat di satu cabang yang ditutup dengan tanah sehingga cabang tanaman
berselang-seling berada di dalam dan diatas tanah. Di bagian cabang yang
muncul diatas tanah akan tumbuh tunas-tunas baru, sementara itu, akar
tumbuh di bagian cabang yang tertutup tanah. Di luar negeri, tanaman
anggur banyak diperbanyak dengan cara ini. Cabang rundukan dipotong jika
perakarannya telah cukup banyak dan tunas-tunasnya telah tumbuh subur.
Kemudian bibit dipotong di dalam pot, polibag atau dapat langsung
ditanam di kebun secara individual. Tehnik ini menghasilkan dua atau
lebih tanaman baru dari satu cabang yang dirundukkan.
Untuk semua tehnik yang digunakan, tanah
tempat menanam rundukan cabang harus subur dan gembur agar pertumbuhan
akar dan tunas semakin cepat. Oleh karena itu, media untuk menutup
cabang berupa campuran tanah topsoi dan pupuk kandang atau kompos dengan
perbandingan 1:1. selain itu, tambahkan zat perangsang tumbuh (ZPT) dan
NPK sebanyak 1 sendok makan/kg media.
Hello mate nicce post
ReplyDelete