Kristal (Hablur) merupakan bangun yang homogen atau bahan yang
terdiri dari unit terstruktur yang identik, yang terdiri atas atom-atom yang
tersusun secara teratur dan berulang dalam pola tiga dimensi. Definsi lain, Kristal atau hablur adalah suatu padatan, dimana atom,
molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dengan pola yang berulang secara tiga
dimensi. Jadi, kristal itu sendiri
bentukan yang terdiri dari atom-atom dan tersusun secara beraturan dan berulang.
Bentuk kristal dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal, monoklin, triklin dan trigonal. Bentuk itu nantinya, tergantung dari proses downstream (pemurnian) yang dilakukan dan juga spesifikasi produk yang diharapkan pasar.Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu krustallos yang berarti es atau sesuatu yang menyerupai es.
Bentuk kristal dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal, monoklin, triklin dan trigonal. Bentuk itu nantinya, tergantung dari proses downstream (pemurnian) yang dilakukan dan juga spesifikasi produk yang diharapkan pasar.Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu krustallos yang berarti es atau sesuatu yang menyerupai es.
Zat padat terbentuk dari kristal yang mempunyai jarak tertentu
antar atom satu dan atom lainnya, sehingga akan membentuk bangun geometri
tertentu pula. Bentuk-bentuk geometri inilah yang merupakan dasar bentuk kristal
suatu zat. Bentuk geometri terkecil dari krsital disebut sel satuan. Sedangkan bangunan
terkecil dari kristal disebut basis kemudian susunan yang periodik
dideskripsikan dengan latis. Keteraturan ini berlanjut sampai ratusan molekul.
Secara umum, zat cair
membentuk Kristal, ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal,
hasilnya bisa berupa kristal tunggal, dimana semua atom-atom dalam padatannya,
"terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi secara umum,
kebanyakan kristal terbentuk secara simultan, sehingga menghasilkan padatan polikristalin.
Sebagai contoh, kebanyakan logam yang kita temui
sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana
yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada sifat kimia
cairan itu sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur
kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairan bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat, sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin, biasa disebut sebagai bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion).
Karena alasan inilah,
banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas, sebagai cairan, bukan padatan,
meski pendapat ini masih menimbulkan kontroversi.
Struktur kristal terdapat
pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir semua ikatan
logam ada pada keadaan polikristalin; Logam amorf atau kristal
tunggal diproduksi secara sintetis, meski dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam,
baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga
sangat umum, seperti yang terdapat pada intan,
silika
dan grafit.
Material polimer umumnya akan membentuk bagian-bagian
kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya
mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals
lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Sebagai contoh, jenis ikatan
inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.
Kebanyakan material
kristalin memiliki berbagai jenis cacat
kristalografis. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat
berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.
Beberapa material
kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek
feroelektrik atau efek piezoelektrik.
Perilaku cahaya dalam
kristal dijelaskan dalam optika
kristal. Dalam struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis
unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal
fotonik.
Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan
pembentukannya.
Penggolongan
Suatu kristal dapat
digolongkan berdasarkan susunan partikelnya dan dapat pula
berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan
partikel tersebut.
Jenis-jenis kristal
|
|||
Logam
|
Ionik
|
Molekular
|
Kovalen
|
Li
|
NaCl
|
Ar
|
C (intan)
|
Ca
|
LiF
|
Xe
|
Si
|
Al
|
AgCl
|
Cl
|
SiO2
|
Fe
|
Zn
|
CO2
|
Kristal logam
Kristal
dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam.
Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil, sehingga
elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua
atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpang tindih antara
orbital-orbitalnya, sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak
atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang
tindih pada orbitalnya, sehingga membentuk suatu orbital molekul baru.
Terjadinya
tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan electron-elektron pada
kulit terluar setiap atom, dipengaruhi oleh atom lain, sehingga dapat bergerak
bebas di dalam kisi.
Salah
satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan
logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion
dengan elektron bebas di sekitarnya, sehingga dapat membuat logam
mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
Kristal ionik
Kristal
ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif dan
negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran
listrik yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak
memiliki arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl
misalnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan
intensitas interaksi yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan
seluruh ion natriumnya.
Kristal kovalen
Atom-atom
penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan kovalen,
membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer atau molekul
raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida (SiO2) atau
kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari terbentuknya ikatan
kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.
Kristal molekular
Pada
umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau ion.
Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan,
tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari
kristal molekular adalah kristal iodin.
No comments:
Post a Comment