Tuesday, 19 March 2013

Trakeostomi

Trakeostomi adalah pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas atau tindakan membuat stoma agar udara dapat masuk kedalam paru-paru dengan memitas jalan nafas atas untuk mengatasi sumbatan jalan napas. Pada tindakan trakeostomi ini, untuk menjaga lubang stoma ini tidak tertutup kembali,  pada awalnya akan dipasang kanul trakeostomi

Trakeostomi pertama kali dikemukakan oleh Aretacus dan Galen pada abad pertama dan kedua sesudah Masehi. Meskipun tehnik ini telah dikemukakan berulang kali, tetapi orang pertama yang diketahui secara pasti melakukan tindakan itu adalah Antonio Brasavola, pada tahun 1546. 
 
Beberapa istilah yang pernah dikeumukakan untuk menamai prosedur ini, antara lain laringotomi dan bronkotomi sampai istilah trakeotomi diperkenalkan oleh Heister pada tahun 1718. Pipa trakeostomi yang pertama dengan kanul diperkenalkan oleh Gorge Martinedi, Inggris kira-kira tahun 1730 untuk menghindari sumbatan pipa pasca bedah.

Indikasi Trakeostomi
  • Sumbatan jalan napas atas
  • bantuan pernapasan buatan untuk periode yang lama
  • bronchial toilet (pembersihan jalan napas)
  • mencegah aspirasi
  • mengurangi "dead space"
  • mencegah terjadinya stenosis subglotis
  • memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien dengan gangguan pernafasan.
  • memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus.
  • menjaga patensi jalan napas pada penderita cedera parah pada wajah dan leher  
Kontra Indikasi
Kontra indikasi absolut untuk trakeostomi, tidak ada. Bahkan pada penderita hemofilia sekalipun, trakeostomi masih bisa dilakukan, bila diperlukan. 

Berdasar urgensinya, trakheostomi dibagi menjadi
  • Darurat (slash trach), dilakukan pada penderita gagal napas akut, akibat sumbatan jalan napas atas akut, dengan persiapan dan alat yang sangat terbatas
  • Urgent, dilakukan pada penderita distress napas
  • Elektif, dilakukan pada penderita yang sudah terintubasi
Menurut lama penggunaannya, trakeostomi dibagi menjadi penggunaan permanen dan penggunaan sementara, sedangkan menurut letak insisinya, trakeostomi dibedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke tiga.  
 
Tehnik-tehnik trakeostomi
  • Surgical trakeostomi, yaitu tipe ini dapat sementara dan permanen dan dilakukan di dalam ruang operasi. Insisi dibuat di antara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang 4-5 cm.
  • Percutaneous trakeostomi, bersifat sementara dan dilakukan pada unit gawat darurat. Dilakukan pembuatan lubang di antara cincing trakea satu dan dua atau dua dan tiga. Karena lubang yang dibuat lebih kecil, maka penyembuhan lukanya akan lebih cepat dan tidak meninggalkan scar. Selain itu, kejadian timbulnya infeksi juga jauh lebih kecil.

  • Mini trakeostomi, yaitu pada tipe ini dilakukan insisi pada pertengahan membran krikotiroid dan trakeostomi mini ini dimasukan menggunakan kawat dan dilator.
  • Trakeostomi Sadar (Awake tracheostomy), dilakukan pada penderita yang sejak awal sudah diprediksi sulit untuk diintubasi.

Faktor-faktor Penyulit
  • tumor di bagian depan leher, sehingga letak trakea menjadi lebih dalam atau bergeser
  • bendungan pembuluh darah di leher
  • abcess di leher
  • obesitas
  • leher pendek
  • "bull neck"

No comments:

Post a Comment