Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus diperhitungkan.
Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penerimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penerimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan adalah biaya tunai.
Pajak Penghasilan
Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas laba merupakan unsur informasi penting, yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk pengambilan keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi diperkirakan akan mengakibatkan penghematan biaya atau tambahan pendapatan, maka disisi lain akan mengakibatkan timbulnya laba diferensial, yang akan menyebabkan tambahan pajak penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan.
Oleh karena itu dalam memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu diperhitungkan pula tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya penghematan biaya atau penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
Kriteria Penilaian Investasi
Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntansi dimasukkan dalam suatu model pengambilan keputusan yang berupa kriteria penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia.
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai macam alternatif investasi.
- Pay back method
- Average return on investment
- Present value
- Discounted cash flow (Internal Rate of Return)
- Modified Internal Rate of Return (MIRR)
- Profitability Index (PI)
Pay back Method
Pada metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh manajemen , jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari investasi dapat menutup investasi yang direncanakan.
Kelemahan pay back method:
- Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.
2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
Kebaikan pay back method:
- Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi.
- Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
- Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian usulan investasi
Average Return on Investment
Metode ini sering disebut Financial statement method, karena dalam perhitungannya digunakan angka laba akuntansi. Kriteria pemilihan investasi dengan metode ini adalah: Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:
- Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
- Menitik beratkan masalah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi
- Merupakan pendekatan jangka pendek.
Present Value Method
Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus kas yang didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.
NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal
Jikalau NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV, yang dihitung dari investasi tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharapkan akan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat keuntungan yang dikehendaki.
Discounted Cash Flows Method (IRR)
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present value, perbedaanya adalah dalam present value, tarif kembalian sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam discounted cash flow, justru tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi. Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error, dengan cara sebagai berikut;
- Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau di bawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.
- Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya.
Modified Internal Rate of Return (MIRR)
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya, sama dengan present value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
Profitability Index (PI)
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya memilih proyek yang memiliki PI lebih besar dari satu dan yang paling tinggi.
Penilaian Investasi dengan Umur (Usia) Ekonomis Berbeda
Untuk memilih usulan investasi yang memiliki umur ekonomis berbeda dapat dilakukan dengan dua pendekatan: Chain method atau Replacement method dan Equivalent annual cost.
Langkah-langkah chain method:
- Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi oleh kedua umur usulan investasi.
- Menghitung present value biaya dari masing-masing usulan investasi
Langkah-langkah equivalent annual cost :
- Menghitung present value dari biaya usulan investasi dengan discount rate tertentu.
- Mencari annuity factor dari discounted rate yang digunakan untuk menghitung present value investasi yang bersangkutan.
- Membagi present value masing-masing usulan investasi (poin 1) dengan (poin 2).
- Usulan investasi yang memiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil merupakan usulan yang dipilih.
Pengaruh Inflasi pada Capital Budgeting
Apabila laju inflasi cukup signifikan, maka perlu dipertimbangkan dalam keputusan capital budgeting.
Ada dua komponen yang terpengaruh oleh inflasi, yaitu aliran kas masuk dan tingkat penghasilan (rate of return) atau cost of capital yang diinginkan. Oleh karena itu kedua komponen tersebut perlu disesuaikan.
Pedoman penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
- Kalikan indeks harga dengan aliran kas yang diukur berdasarkan nilai rupiah riil untuk mendapatkan arus kas dengan nilai nominal.
- Hitung tingkat penghasilan nominal :
(1 + tingkat inflasi ) ( 1 + tingkat penghasilan ) – 1
No comments:
Post a Comment