Thursday 31 March 2011

Plasmodium Falciparum

Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup untuk sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu (parasiros = jasad yang mengambil makanan; logos = ilmu).

Plasmodium sp pada manusia dapat menyebabkan penyakit malaria dengan gejala-gejala seperti: demam, anemia dan spleomegali (pembengkakan spleen). Dikenal 4 (empat) jenis plasmodium, yaitu :

1.Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana (malaria tertiana begigna).
2.Plasmodium malariae menyebabkan malaria quartana
3.Plasmodium falciparum menyebabkan malaria topika (malaria tertiana maligna).
4.Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.

Malaria menular kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. dalam siklus hidupnya. Plasmodium sp berproduksi secara sexual (sporogoni)dan asexual (schizogon) di dalam host yang berbeda, host dimana terjadi reproduksi sexsual, disebut host definitive, sedangkan reproduksi asexual terjadi pada host intermediate. Reproduksi sexual hasinya disebut sporozoite, sedangkan hasil reproduksi asexual disebut merozoite.

Plasmodium falciparum mempunyai sifat – sifat tertentu yag berbeda dengan species lainnya, sehingga diklasifikasikan dalam subgenus laveran.

Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
 
Kingdom : Haemosporodia
Divisio : Nematoda
Subdivisio : Laveran
Kelas : Spotozoa
Ordo : Haemosporidia
Genus : Plasmodium
Species : Falcifarum

A. Nama penyakit
P.falciparum menyebabkan penyakit malaria falsifarum.

B. Hospes
Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau merupakan vektornya.

C. Distribusi geografis

Parasit ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia parasit ini terbesar di seluruh kepulauan.

D. Morfologi dan daur hidup
Parasit ini merupakan species yang berbahaya karena penyakit yang ditimbulkannya dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian.
Perkembangan aseksual dalam hati hanya menyangkut fase preritrosit saja; tidak ada fase ekso-eritrosit. Bentuk dini yang dapat dilihat dalam hati adalah skizom yang berukuran ± 30 µ pada hari keempat setelah infeksi.
 
Jumlah morozoit pada skizon matang (matur) kira-kira 40.000 bentuk cacing stadium trofosoit muda plasmodium falciparum sangat kecil dan halus dengan ukuran ±1/6 diameter eritrosit. Pada bentuk cincin dapat dilihat dua butir kromatin; bentuk pinggir (marginal) dan bentuk accole sering ditemukan. Beberapa bentuk cincin dapat ditemukan dalam satu eritrosit (infeksi multipel). Walaupun bentuk marginal, accole, cincin dengan kromatin ganda dan infeksi multiple dapat juga ditemukan dalam eritrosit yang di infeksi oleh species plasmodium lain pada manisia, kelainan-kelainan ini lebih sering ditemukan pada Plasmodium Falciparum dan keadaan ini penting untuk membantu diagnosis species.
 
Bentuk cincin Plasmodium falciparum kemudian menjadi lebih besar, berukuran seperempat dan kadang-kadang setengah diameter eitrosit dan mungkin dapat disangka parasit Plasmodium malariae. Sitoplasmanya dapat mengandung satu atau dua butir pigmen. Stadium perkembangan siklus aseksual berikutnya pada umumnya tidak berlangsumg dalam darah tepi, kecuali pada kasus brat (perniseosa).
 
Adanya skizon muda dan matang Plasmodium falciparum dalam sediaan darah tepi berarti keadaan infeksi yang berat, sehingga merupakan indikasi untuk tindakan pengobatan cepat. Bentuk skizon muda Plasmodium falciparum dapat dikenal dengan mudah oleh adanya satu atau dua butir pigmen yang menggumpal. Pada species parasit lain pada manusia terdapat 20 atau lebih butir pigmen pada stadium skizon yang lebih tua. 

Bentuk cincin dan tofozoit tua menghilang dari darah tepi setelah 24 jam dan bertahan dikapiler alat-alat dalam, seperti otak, jantung, plasenta, usus atau sumsum tulang; di tempat – tempat ini parasit berkembang lebih lanjut.
 
Dalam waktu 24 jam parasit di dalam kapiler berkembang biak secara zkisogoni. Bila skison sudah matang, akan mengisi kira-kira 2/3 eritrosit. Akhirnya membelah-belah dan membentuk 8 – 24 morozoit, jumlah rata-rata adalah 16. skizon matang Plasmodium falciparum lebih kecil dari skizon matang parasit malaria yang lain. Derajat infeksi pada jenis malaria ini lebih tinggi dari jenis-jenis lainnya, kadang-kadang melebihi 500.000/mm3 darah.
 
Dalam badan manusia parasit tidak tersebar merata dalam alat-alat dalam dan jaringan sehingga gejala klinik pada malaria falciparum dapat berbeda-beda. Sebagian besar kasus berat dan fatal disebabkan oleh karena eritrosit yang dihinggapi parasit menggumpal dan menyumbat kapiler.
 
Pada malaria falciparum eritrosit yang diinfeksi tidak membesar selama stadium perkembangan parasit. Eritrosit yang mengandung trofozoit tua dan skizon mempunyai titik kasar berwarna merah (titik mauror) tersebar pada dua per tiga bagian eritrosit. Pembentukan gametosit berlamgsung dalam alat-alat dalam, tetapi kadang-kadang stadium mudah dapat ditentukan dalam darah tepi. Gametosis muda mempunyai bentuk agak lonjong, kemudian menjadi lebih panjang atau berbentuk elips; akhirnya mencapai bentuk khas seperti sabit atau pisang sebagai gametosis matang. 

Gametosis untuk pertama kali tampak dalam darah tepi setelah beberapa generasi mengalami skizogoni biasanya kira-kira 10 hari setelah parasit pertama kali tampak dalam darah. Gametosis betina atau makrogametosis biasanya lebih langsing dan lebih panjang dari gametosit jantang atau mikrogametosit, dan sitoplasmanya lebih biru dengan pulasan Romakonowsky. Intinya lebih lebih kecil dan padat, berwarna merah tua dan butir-butir pigmen tersebar disekitar inti. Mikrogametozit membentuk lebih lebar dan seperti sosis. Sitoplasmanya biru, pucat atau agak kemerah-merahan dan intinya berwarna merah mudah, besar dan tidak padat, butir-butir pign\men disekitan plasma sekitar inti.

Jumlah gametosit pada infeksi Falciparum berbeda-beda, kadang-kadang sampai 50.000 – 150.000/mm3 darah, jumlah ini tidak pernah dicapai oleh species Plasmodium lain pada manusia. Walaupun skizogoni eritrosit pada Plasmodium falciparum selesai dalam waktu 48 jam dan priodisitasnya khas terirana, sering kali pada species ini terdapat 2 atau lebih kelompok-kelokpok parasit, dengan sporolasi yang tidak singkron, sehingga priodesitas gejala pada penderita menjadi tidak teratur, terutama pada stadium permulaan serangan malaria.
 
Siklus seksual Plasmodium falciparum dalam nyamuk sama seperti pada Plasmodium yang lain. Siklus berlangsung 22 hari pada suhu 20o C, 15 – 17 hari pada suhu 23o C dan 10 – 11 hari pada suhu 25o C – 28o C. pigmen pada obkista berwarna agak hitam dan butir butinya relative besar, membentuk pola pada kista sebagai lingkaran ganda sekitar tepinya, tetapi dapat tersusun sebagai lingkaran kecil dipusat atau sebagai garis lurus ganda. Pada hari ke- 8 pigmen tidak tampak kecuali beberapa butir masih dapat dilihat.
 
E. Patologi dan gejala-gejala.
 
Masa tunas intrinsic malaria falciparum berlangsung antara 9-14 hari. Penyakitnya mulai dengan sakit kepala, punggung dan ekstremitas, perasaan dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak ada atau ringan dan penderita tidak tampak sakit; diagnosis pada stadium ini tergantung dari anamosis tentang kepergian penderita ke daerah endemic malaria sebelumnya. Penyakit berlangsung terus, sakit kepala, punggung dan ekstremitas lebih hebat dan keadaan umum memburuk. Pada stadium ini penderita tampak gelisah, pikau mental (mentral cunfuncion). Demam tidak teratur dan tidak menunjukkan perodiditas yang jelas.

Ada anemia ringan dan leucopenia dengan monositosis. Pada stadium dini penyakit penyakit dapat didiagnosis dan diobati dengan baik, maka infeksi dapat segera diatasi. Bila pengobatan tidak sempurna, gejala malaria pernisiosa dapat timbul secara mendadak. Istilah ini diberikan untuk penyulit berat yang timbul secara tidak terduga pada setiap saat, bila lebih dari 5 % eritrosit di-infeksi.
 
Pada malaria Falciparum ada tiga macam penyulit :
 
1. Malaria serebral dapat dimulai secara lambat atau mendadak setelah gejala permulaan.
2. Malaria algida menyerupai syok/renjatan waktu pembedahan.
3. Gejala gastro-intestinal menyerupai disentri atau kolera.
 
Malaria falciparum berat adalah penyakit malaria dengam P.falciparum stadium aseksual ditemukan di dalam darahnya, disertai salah satu bentuk gejala klinis tersebut dibawah ini (WHO, 1990) dengan menyingkirkan penyebab lain (infeksi bakteri atau virus) :
 
1. malaria otak dengan koma (unarousable coma)
2. anemia normositik berat
3. gagal ginjal
4. edema paru
5. hipoglikemia
6. syok
7. perdarahan spontan/DIC (disseminated intravascular coagulation)
8. kejang umum yang berulang.
9. asidosis
10. malaria hemoglobinuria (backwater fewer)
 
Manifestasi klinis lainnya (pada kelompok atau daerah didaerah tertentu) :
 
1. Gangguan kesadaran (rousable)
2. Penderita sangat lemah (prosrated)
3. Hiperparasitemia
4. Ikterus (jaundice)
5. Hiperpireksia
 
Hemolisis intravascular secara besar-besaran dapat terjadi dan memberikan gambaran klinis khas yang dikenal sebagai “blackwater fever” atau febris iktero-hemoglobinuria. Gejala dimulai dengan mendadak, urin berwarna merah tua samapi hitam, muntah cairan yang berwarna empedu, ikterus, badan cepat lemah dan morolitasnya tinggi. Pada “blackwater” parasit sedikit sekali, kadang-kadang tidak ditemukan dalam darah tepi.

F. Diagnosis 
Diagnosis malaria falcifarum dapat dibuat dengan menemukan parasit trofozoit muda ( bentuk cincin ) tanpa atau dengan stadium gametosit dalam sediaan darah tepi. Pada autopsy dapat ditemukan pigmen dan parasit dalam kapiler otak dan alat-alat dalam.

G.Resistensi parasit malaria terhadap obat malaria. 
Resistensi adalah kemampuan strain parasit untuk tetap hidup, berkembangbiak dan menimbulkan gejala penyakit, walaupun diberi pengobatan terhadap parasit dalam dosis standar atau dosis yang lebih tinggi yang masih dapat ditoleransi. Resistensi P.falciparum terhadap obat malaria golongan 4 aminokuinolin (klorokuin dan amodiakuin untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1960 -1961 di Kolombia dan Brasil. Kemudian secara berturut-turut ditemukan di Asia Tenggara, di Muangthai, Kamboja, Malaysia, Laos, Vietnam, Filifina. 

Di Indonesia ditemukan di Kalimantan timur (1974), Irian Jaya (1976), Sumatera Selatan (1978), Timor Timur (1974), Jawa Tengah (Jepara, 1981) dan Jawa Barat (1981). Focus resistensi tidak mengcakup semua daerah, parasit masih sensitive dibeberapa tempat di daerah tersebut. Bila resistensi P.Falciparum terhadap klorokuin sudah dapat dipastikan, obat malaria lain dapat diberikan , antara lain :
  1. Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan pirimetamin 25 mg per tablet dalam dosis tunggal sebanyak 2-3 tablet. 
  2. Kina 3 x 2 tablet selama 7 hari.
  3. Antibiotik seperti tetrasiklin 4 x 250 mg/hari selama 7-10 hari, minosiklin 2 x 100 mg/hari selama 7 hari.
  4. Kombinasi – kombinasi lain : kina dan tetrasiklin.
Mengapa parasit malaria menjadi resisten terhadap klorokuin, amsih belum diketahui dengan pasti. Ada beberapa kemungkinan yaitu :
  1. Mungkin parasit itu tidak mempunyai tempat (site) untuk mengikat klorokuin sehingga obat ini tidak dapat dikonsentrasi dalam sel darah merah,
  2. Plasmodium yang resisten mempunyai jalur biokimia (biochemical pathway) lain untuk mengadakan sintesis asam amino sehingga dapat menghindarkan pengaruh klorokuin,
  3. Mutasi spontan dibawah tekanan otot.
Kriteria untuk menentukan resistensi parasit malaria terhadap 4-aminokuinolin dilapangan telah ditentukan oleh WHO dengan cara in vivo dan in vitro. Derajat resistensi terhadapobat secara in vivo dapat dibagi menjadi :
  • S : Sensitive dengan parasit yang tetap menghilang setelah pengobatan dan diikuti selama 4 minggu.
  • R I : Resistensi tingkat I dengan rekrusesensi lambat atau dini (pada minggu ke 3 sampai ke 4 atau minggu ke 2)
  • R II : Resistensi tingkat II dengan jumlah parasit menurun pada tingkat I.
  • R III : Resistensi tingkat III dengan jumlah parasit tetap sama atau meninggi pada minggu ke I.
Akhir akhir ini ada laporan dari beberapa Negara (Bombay India, Myanmar, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Brasil) dan dari Indonesia (Pulau nias Sumatera Utara, Florest NTT, Lembe Sulawesi Utara, Irian Jaya) mengenai P.vivax yang resistensi ditentukan dengan cara mengukur konsentrasi klorokuin dalam darah atau serum penderita.
 
H. Pengobatan Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Malaria

Klasifikasi biologi obat malaria
 
Berdasarkan suseptibilitas berbagai stadium parasit malaria terhadap obat malaria, maka obat malaria di bagi dalam 5 golongan :

  • Skizontosida jaringan primer : proguanil, pirimetamin, dapat membasmi parasit pra eritrosit sehingga mencegah masuknya parasit ke dalam eritrosit digunakan sebagai profilaksis kausal.
  • Skizontosida jaringan sekunder : primakuin, membasmi parasit daur eksoeritrosit atau bentuk-bentuk jaringan P. vivax dan P. ovale dan digunakan untuk pengobatan radikal infeksi ini sebagai obat anti relaps.
  • Skizontosida darah : membasmi parasit stadium eritrosit yang berhubungan dengan penyakit akut disertai gejala klinis.
  • Gametositosida : menghancurkan semua bentuk seksual termasuk stadium gametosit P.falcifarum , juga mempengaruhi stadium perkembangan parasit malaria dalam nyamuk Anopheles betina
  •  Sporontosida : mencegah atau menghambat gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk Anopheles
Obat-obat malaria yang ada dapat dibagi dalam 9 golongan menurut rumus kimianya :

1. Alkaloid cinchona (kina)
2. 8-aminokuinolin (primakuin)
3. 9-aminoakridin (mepakrin)
4. 4-aminokuinolin (klorokuin, amodiakuin)
5. Biguanida(proguanil)
6. Diaminopirimidin (pirimetamin, trimetoprim)
7. Sulfon dan sulfonamide
8. Antibiotic ( tetrasiklin, minosiklin, klindamisin )
9. Kuinilinmetanol dan fenantrenmetanol ( meflokuin )
 
Penggunaan Obat malaria
 
Suatu obat mempunyai beberapa kegunaan yang dapat dipengaruhi beberapa factor, seperti spesies parasit malaria, respon terhadap obat tersebut, adanya kekebalan parsial manusia, risiko efek toksik, ada tidaknya obat tersebut di pasaran, pilihan dan harga obat. Penggunaan obat malaria yang utama ialah sebagai pengobatan pencegahan (profilaksisi ), pengobatan kuratif ( terapeutik ), dan pencegahan transmisi.
 
Pengobatan pencegahan (profilaksis). Obat diberikan dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi atau timbulnya gejala. Semua skizontisida darah adalah obat profilaksis klinis atau supresif dan ternyata bila pengobatan diteruskan cukup lama , infeksi malaria dapat lenyap.
 
Pengobatan terapeutik (kuratif). Obat digunakan untuk pengobatan infeksi yang telah ada, penanggulangan serangan akut dan pengobatan radikal. Pengobatan serangan akut dapat dilakukan dengan skizontosida.
 
Pengobatan pencegahan transmisi. Obat yang efektif terhadap gametosit, sehingga dapat mencegah infeksi pada nyamuk atau mempengaruhi perkembangan sporogonik pada nyamuk adalah gametositosida atau sporontosida
 
Pada pemberantasan penyakit malaria, penggunaan obat secara operasional tergantung pada tujuannya. Bila obat malaria digunakan oleh beberapa individu untuk pencegahan infeksi, maka disebut proteksi individu atau profilaksis individu.Dalam program pemberantasan malaria cara pengobatan yang terpenting adalah pengobatan presumtif, pengobatan radikal, dan pengobatan massal. Pengobatan presumtif adalah pengobatan kasus malaria pada waktu darahnya diambil untuk kemudian dikonfirmasi infeksi malarianya. Pengobatan radikal dilakukan dentgan tujuan membasmi semua parasit yang ada dan mencegah timbulnya relaps.
Pengobatan massal dilakukan di daerah dengan endemisitas tinggi. Tiap orang harus mendapat pengobatan secara teratur dengan dosis yang telah ditentukan.
 
Dosis obat malaria 
Dosis obat malaria tanpa keterangan khusus berarti bahwa dosis tersebut diberikan kepada orang dewasa dengan BB kurang lebih 60 kg. Dosis tersebut dapat disesuaikan BB ( 25 mg/kg BB) dosis total.
 
Pencegahan penyakit malaria
  • Menghindari gigitan nyamuk, misalnya tidur menggunakan kelambu 
  • Mengobati semua penderita untuk menghilangkan sumber penularan 
  • Pemberantasan nyamuk dan larvanya

Budidaya Ikan Cupang

Pendahuluan

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan di atas dak rumah dan di pekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus.

Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
 
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
  1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
  2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
  3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
  4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
  5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
  6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel di sarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
  7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Pembesaran anak
  1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
  2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
  3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
  4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
  5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Rudal Scud


Rudal Scud, merupakan salah satu rudal taktis yang terkenal di dunia, terutama saat pecah perang teluk pada tahun 1990. Scud dikembangkan oleh Uni Soviet selama perang dingin untuk kepentingan sendiri dan juga di ekspor ke beberapa negara.

Nama Scud diambil dari nama yang diberikan dinas intelegen barat yang memantau peredaran penjualan rudal ini. Dimana dalam laporan ke NATO, agen-agen ini memberikan nama SS-1 Scud. Nama asli rudal ini yang diberikan oleh pihak Uni Soviet adalah R-11, R-17 hingga R-300 Elbrus yang dikembangkan belakangan ini.

Rudal Scud dibuat meniru rudal milik Jerman dalam perang dunia kedua yakni V-2 dan pertama kali dibuat pada tahun 1957 oleh OKB Korolyev, kemudian berlanjut diteruskan oleh AM Isaev dengan jenis lain, hingga model terakhir dari rudal ini yakni Scud D yang dikembangkan pada tahun 1989, yang mempunyai jangkauan sejauh 300 Km.

Rudal Taepodong


Rudal Taepodong -1 terdiri dari bagian Nodong dan Scud yang jaraknya bisa mencapai radius 2.900 km. Korea Utara kini tengah membuat ulang penerusnya yang bernama Taepodong-2 yang kehebatan ledakannya jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya karena memiliki tiga tahapan.

Pembangunan Taepodong-2 memiliki jangkauan ledakan antara 6.000 km dan 10.000 km. Jika rudal itu diluncurkan, kekuatannya akan meningkat dan dapat menjangkau Inggris, Australia, bahkan Amerika Serikat bagian barat hingga pertengahan.

Budidaya Lele (Clarias sp)


I. Pendahuluan.

Usaha budidaya lele pada dasarnya adalah merupakan usaha budidaya yang mudah dan tidak banyak membutuhkan kadar oksigen tinggi. Lele juga merupakan jenis ikan yang sangat banyak digemari karena murah dan rasanya yang lezat, dagingnya empuk, durinya teratur, sehingga begitu banyak ragam orang membuat macam-macam olahan lele seperti lele asap, pecel lele, kerupuk kulit lele, abon lele dan banyak lagi jenis olahan yang bahan bakunya dari lele.
Jenis ikan lele masuk ke Indonesia pada tahun 1984/1985, mayoritas masyarakat Indonesia sangat antusias untuk budidaya jenis ikan ini, disamping karena pertumbuhannya yang cepat juga tidak terlalu sulit untuk di budidaya.

II. Pembenihan Lele.
 
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

III. Sistem Budidaya.

Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
 
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
 
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
 
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

IV. Tahap Proses Budidaya.

A. Pembuatan Kolam.
 
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :

- Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.

- Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.

- Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.

- Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.

Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung
- alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan.

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
  • Pengeringan    : Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit. 
  • Pengapuran   : Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan. 
  • Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organic, sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari
                             untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera
  diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan.
 
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
Teknik pembenihan lele terbagi ke dalam 3 teknik pemijahan diantaranya:
    * Teknik pemijahan secara alami
    * Teknik pemijahan semi alami
    * Teknik pemijahan secara buatan
 
a.    Teknik Pemijahan alami

Pada teknik pemijahan ini, induk betina yang telurnya sudah terlihat matang akan ditandai dengan perutnya yang buncit. Biasanya lele betina mempunyai berat diatas 1kg lebih dan berusia diatas 1 tahun. Sedangkan untuk jantan biasanya menggunakan minimal yang setara berat dan besarnya dengan betina. Lebih bagus lagi kalau jantan lebih besar sedikit dari betina. Untuk perbandingan pemijahan 1:1 ( Jantan 1 betina 1) dalam satu media pemijahan.
Media yang kita sediakan:
    * Bak beton atau bak terpal yang berukuran 1x2x1 m atau disesuaikan dengan lahan yang ada
    * Disediakan kakaban Injuk/serutan tali rapia
    Masukan induk jantan dan betina kedalam bak yang telah terisi air dengan ketingian 20-25cm, biasanya waktu pemijahan pada malam hari. Setelah kakaban terisi penuh dengan telur, angkat indukan atau angkat kakaban ke bak penetesan. Biasanya telur menetes setelah 12 jam.

b.    Teknik Pemijahan Semi alami
 
Untuk pemijahan semi alami hanya sedikit perbedaan yang harus diperhatikan, yaitu dalam hal pemberian rangsangan dengan penyuntikan obat perangsang ovaprim pada betina dengan dosis 0,2 ml/kg bobot tubuh ikan atau hipofisa ikan lele, juga penyuntikan setengah dosis pada jantan. Adapun mengenai persiapan bak dan kakaban sama persis dengan pemijahan alami.

c.    Teknik Pemijahan buatan
 
Pemijahan secara buatan dilakukan cara stripping dengan terlebih dahulu diberi suntik perangsang menggunakan ovaprim atau hipofisa. Setelah 11-12 jam ikan lele siap dikeluarkan telurnya, setelah itu kita siapkan larutan sperma jantan yang dicampur dengan larutan NaCI 0,9%. Urut perut betina sampai telur keluar dari perut betina habis, lalu aduk telur dengan cairan sperma yang telah dicampur dengan NaCI. setelah diaduk rata kemudian cuci dengan air bersih dan tebar telur di media aquarium atau hapa penetesan. 

E. Pemindahan.
 
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena
  masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan.
 
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Dalam budidaya lele pembesaran biasa ukuran lele masa tebar adalah kisaran 7-8cm dengan lama pemanenan 40-45 hari dengan standar ukuran panen 12-15 cm melalui proses seleksi ukuran. Setelah panen ukuran 12-15 cm maka budidaya dilanjutkan dengan pembesaran kedua pembesaran dengan masa panen 25-30 hari dengan ukuran masa panen 1kg isi 7-10 ekor per kilo gram. Pada masa tebar calon pembesaran untuk padat tebar benih 150-200 ekor/M2.

Pada fase ini pembudidaya bisa menggunakan kolam tanah, bak terpal, bak beton ataupun aquarium.
Pendederan menggunakan media kolam haruslah didahului dengan adanya persiapan kolam yaitu kolam harus melalui pemupukan dan pengapuran dengan dosis untuk pupuk kandang 250gram/M2 dan kapur 50sd100gram / M2. Dengan ketinggian air 30-35cm.kolam yang telah melalui pemupukan dan pengapuran diendapkan selama 4-7hari dan larva siap ditebar.

Sedangkan untuk media yang menggunakan bak terpal ataupun bak beton untuk persiapan kolam haruslah menggunakan pupuk probiotik atau pupuk buatan dengan menggunakan ragi dan dedek. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

V. Manajemen Pakan.
 
Untuk pemberian pakan pada lele tidak jauh beda dengan pemberian pakan pada ikan-ikan lain yaitu untuk penggunaan pelet haruslah disesuaikan dengan usia dan besaran mulut lele itu sendiri. Sebagai contoh, bila lele berukuran panjang 7-8 cm, maka pakan yang diberikan haruslah pelet butiran apung berukuran 3mm. Kita sebagi pembudidaya haruslah pandai mencari atau membuat pakan alternatif yang nantinya bisa membantu terhadap penekanan pembiayaan pakan, salah satu pakan alternatif yang bisa didapat diantaranya: bangkai ayam, telur ayam yang tidak jadi netas, ikan asin BS atau tidak terpakai, belatung kotoran ayam, sosis BS, roti BS, sisa makanan dari restoran dan lain-lain.

Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur
  di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

VI. Manajemen Air.
 
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

VI. Manajemen Kesehatan.
 
Kesehatan ikan lele sangatlah menentukan terhadap keberhasilan budidaya, untuk itu kita sebagai pembudidaya haruslah tekun mengamati respon makan dan gerakan ikan. Bila terjadi kelainan haruslah segera tanggap dengan solusi penggobatan yang tepat. Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit, terutama disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek.

Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar.

Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

Bila lele terkena whitespot, upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan penebaran garam atau menaikan suhu air dengan cara menghindarkan kolm dari  air yang masuk atau dengan penambahan pupuk kandang supaya plangton yang tumbuh bisa membantu terhadap kenaikan suhu.

Jenis penyakit lain yang biasa terjadi pada lele diantaranya Trichodina sp ditandai kumis kriting pada lele pengendaliannya dengan Metheline Blue+Nacl atau garam 500-1000 ppm Untuk lebih tepatnya bila kita melakukan budidaya, pencegahan penyakitlah yang paling efektif dan efisien dibanding kita mengobati seperti halnya penggunaan pemberian vitamin C yang telah tercampur dengan pelet atau penggunaan bawang putih yang juga telah tercampur dengan pelet.

Rahasia Pemasaran Lele, Bisnis Sepele, Untung Gede 
Kondisi pasar ikan lele memang cenderung lebih tidak stabil bila dibanding dengan kondisi pasar ikan jenis lain. “Kadang-kadang harganya naik sangat tinggi, Tapi kadang-kadang pula merosot,” ungkap Sueb. “Pokoknya jangan jual lele pada bulan-bulan yang tidak ada huruf “R”nya (Mei, Juni, Juli, dan Agustus),”sahut Vian memaparkan pengalamannya. Sebab. Pada kisaran bulan itu banyak petani lele yang mengobral lelenya dengan harga murah. Alasannya, mereka sangat butuh biaya untuk keperluan sekolah anak-anak mereka. Harga jual ikan lele akan mencapai puncak termahal pada bulan Januari. Sebab, pada waktu itu pasokan ikan lele cenderung berkurang. Hal itu disebabkan karena pada bulan itu pembibitan lele banyak yang gagal. Banyak telur yang gagal menetas lantaran pengaruh musim hujan. Menurut pengalaman Vian, air hujan bisa menurunkan derajan keasaman (pH) air kolam.

Jika Anda memiliki jumlah kolam lebih dari satu, Maka periode panen bisa dirancang bergantian. Berkat cara seperti ini, periode panen bisa menjadi lebih cepat dari 50 hari.
 
Budidaya lele tidak direpotkan dengan masalah air. Daya tahan ikan lele sangat baik “Asal air selalu penuh dan cukup pangan, itu sudah beres,”jelas Sueb di dalam saung tempat menjaga kolam lele. Supaya bisa untung, ikan yang dipelihara minimal harus berjumlah 10.000 ekor. Jumlah ikan sebanyak itu butuh pakan sebanyak 35 karung. Stok pakan sebanyak itu dipakai dalam satu kali periode usaha. Setiap karung berisi pakan seberat 30 kg. Harga pakan perkarung adalah Rp 160.000.
Masalah pakan bisa diatasi dengan oplosan pakan yang berasal dari jerohan ayam. Harganya Cuma Rp 1500/ kg. Satu kwintal jerohan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan lele selama 1 – 1,5 hari. Satu kolam butuh 2 karung pelet setiap hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari. Jadi, satu karung pelet digunakan untuk sekali pemberian pakan. Berkat menu tambahan, ukuran ikan bisa semakin besar. “Kalau biasanya ikan sekilo ada 7 ekor, setelah diberi pakan tambahan berat ikan sekilo cima 6 ekor. Keuntungan lain yaitu bisa lebih irit biaya Rp 510.000 setiap bulan.
Prosentase kematian ikan lele biasanya mencapai 10%. Kondisi seperti itu umumnya terjadi sehabis ikan lele dilepas ke dalam kolam. Terutama ketika cuaca sedang panas. Setiap kolam bisa menghasilkan lele seberat 7 – 8 kuintal.
Kedalaman kolam lele minimal 1 m. Air yang terlalu dangkal menyebabkan ukuran lele menjadi terlalu pendek. Sebab ikan menjadi kurang gerak. Jumlah bibit yang ditaburkan 50.000 ekor dalam setiap kolam. Bibit lele itu masih seukuran rokok. Satu bulan setelah dilepas, ikan lantas disortasi. Ikan yang sudah sebesar batu baterai dipindah kolam yang lain. Tujuannya supaya ukuran ikan seragam. Sebab jika tidak disortir, ikan yang ukurannya lebih kecil akan dimangsa oleh lele yang berbadan lebih gede. Biasanya setelah disortir ikan tinggal 12.000 ekor. Atau sekitar 3 kwintal.
Sebaiknya lele yang masih umur 1 hari, setelah di taruh di kolam dengan ukuran panjang 7cm lele nya cukup kita beri pakan 781-1. kira kira 1 sak habis dalam sebulan atau 30 hari dengan memberikan 2x makan dalam sehari. jangan terlalu sering atau over dalam memberi pakan. Lele juga membutuhkan sentrat yang menunjang agar lele cepat besar. Mumpung masih balita lele harus kita suplay dengan gizi yang bagus. Sebaiknya dalam pakannya, 1 kali seminggu harus di kasih obat pencegah penyakit, seperti, jamur, herpes pada ikan, insang berdarah, kumis ikan lele kriting, buntut ikan lele kriting, atau bahkan kulit ikan lele mengelupas sampai daging dalam, kelihatan (mlonyoh <jawa.>), dan lain lain.Jangan meremehkan penyakit ikan. karena virus dan bakteri pada ikan dapat berselancar dengan bebas di air dan bisa menyerang manusia juga. Untuk menghindari itu beli vaksin di toko ikan yang bisa di campur di pakan atau di air. Lebih baik yang dicampur di pakan, karena lebih cepat bekerja pada ikan.

Setelah 1 sak 781-1 habis dalam sebulan dengan 2x pakan setiap hari. Selanjutnya diteruskan dengan pakan ikan 781 karena apa. setelah 1 sak 781-1 habis. biasanya ikan sudah agak besar dengan umur 30 hari. Lele yang sudah agak besar kemudian diberi pakan yang agak murah.

Bahan
1. katul
2. air mendidih
3. telor (telor ayam, lebih bagus telor bebek)
4. plastik
5. tali

Cara Membuatnya
 

Air dimasak hingga mendidih dan dituangkan ke balam katul yang telah di taruh di wadah. Aduk sampai rata, tapi airnya jangan terlalu banyak cukup agak kemamel atau (basah enggak kering enggak). Diamkan sampai agak dingin. Setelah itu campur dengan 1 butir telur, agar baunya amis menyengat, dan yang terlebih terpenting telur banyak mengandung protein, bagus buat pertumbuhan lele aga cepat besar. Bisa juga ditambahkan minyak ikan. paling harga perbotolnya 12.000. beli di toko pakan ikan ada. bisa buat 1 bulan. Perbandingannya 3:1; dengan katul 3 kg dan telur 1 butir dan minyak ikan 1 sendok makan. Jika semuanya sudah tercampur dengan baik, simpan pakan ini pada beberapa kantong plastik, ditutup dan gantungkan di atas kolam ikan.dengan tali yang bisa kawan kawan ikatkan pada apa aja, initinya biar pakan bisa mengambang. dan lubangi plastiknya. Lele akan sangat lahap menyantapnya. Lakukan secara rutin 2x sehari pagi dan sore. insyaallah ikan lele panen dalam 50 hari dengan minimal berat 8 ekor lele untuk 1 kilonya

Sejarah Kapal Selam



Meskipun saat ini pamor kapal selam dalam peperangan, kalah dengan pesawat tempur, tetapi beberapa waktu yang lampau merupakan perangkat perang yang sangat ditakuti. Sejarah kapal selam ternyata juga jauh lebih tua disbanding pesawat tempur. Sejak abad pertengahan, para penemu atau investor di Eropa sudah mulai memikirkan, bagaimana membuat kapal yang dapat menyelam dan timbul lagi dengan kemampuannya sendiri, baik untuk kepentingan peperangan maupun sekedar mengamati kehidupan di dalam laut.
Seorang penemu dari Nuremberg di Jerman bernama Keyser, tahun 1465 dilaporkan sudah merancang sebuah perahu yang dapat menyelam dalam air. Namun yang secara sadar merancang sebuah kapal yang menyelam untuk menghindari musuh adalah seorang Inggris bernama, William Bourne. Pada tahun 1578 dia membuat rencana kapal selam dengan cukup rinci. Kapal ini dilengkapi dengan tangki-tangki (ballast) yang dapat di isi air dan di kosongkan lagi untuk mengapung. Namun rancangan ini tidak terwujud secara nyata, melainkan hanya di tuangkan dalam buku Inventions of Devices. Padahal sistem tanki balas tersebutlah yang di kemudian hari menjadi suatu kunci terpenting pada kapal selam.
Seorang investor Belanda bernama Cornelius Drebbel, 50 tahun kemudian memberanikan diri mewujudkan sebuah kapal selam yang berbentuk seperti dua perahu yang di susun, yang di tutup dengan kulit agar kedap air. Lubang-lubang dayungnya juga dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak kemasukan air . Drebbel tidak menggunakan sistem balas, melainkan dengan pemberat biasa seperti besi agar perahunya menyelam.
Pada 1620 ia mendemokan kapal selam di sungai Themes, London, dan konon di situ ia dikabarkan telah memakai pipa dan katup untuk memasukkan udara bersih ke kabin dan mengeluarkan udara kotor, sehingga ia dianggap sebagai perintis pemakaian schnorkel, alat kapal selam modern yang dikembangkan juga oleh orang Belanda tiga abad kemudian. Adapula orang Prancis, de Son, yang membantu membuat kapal selam untuk membantu Belanda dalam perang dengan Inggris, tahun 1652 – 1654. Kapalnya di buat di Rotterdam, diperkuat dengan tombak-tombak besi untuk di tabrakkan ke kapal musuh. De Son mengkalim kapalnya mampu mengkaramkan 100 kapal musuh setiap harinya dan dapat mencapai wilayah jajahan Belanda di Indonesia, hanya dalam enam pekan saja. Namun kenyataannya, kapal tersebut tidak mampu bergerak dan hanya menjadi tontonan saja.
Selang 30 tahun kemudian, seseorang pastor Italia, Giovanni Alfonso Borelli, pada 1680 juga merancang kapal selam yang digerakkan dengan dayung dan memakai kantung-kantung pengapung dari kulit kambing . Pastor itu merancang kapal, karena sebagai ilmuan, ia ingin mengamati kehidupan dalam laut, dengan kapalnya. Namun rancangan itu tetap tinggal di atas kertas, dan baru terwujud ketika orang Inggris, Nethaniel Symons, mengkopinya tahun 1747 dan menguji perahunya di sungai Themes. Laporan pada masa itu menyebutkan kapal ini mampu bertahan di dalam air selama 45 menit.
Seorang pembuat kapal Inggris lainnya, bernama Day, pada 1773, berhasil menyelamkan kapalnya sedalam 30 kaki. Ia memakai pemberat batu yang dapat di lepas dari dalam kapal. Setahun kemudian ia mencoba lagi di perairan yang lebih dalam, Day bersama awaknya menyelamkan kapal mereka pada kedalaman 132 kaki, tanpa memperhitungkan bahaya tekanan air yang makin dalam. Kapal beserta awaknya, akhirnya tidak muncul kepermukaan, dan usaha untuk menolong mereka gagal, karena cuaca buruk. Di duga kapal selam Day tergencet tekanan air, dan ini merupakan kecelakaan fatal pertama kapal selam dalam sejarahnya.
Tenggelamkan kapal musuh
Dalam perjalanan sejarahnya yang sudah cukup panjang tadi, penggunaan kapal selam dengan tujuan militer untuk menenggelamkan kapal musuh, pertama kali di uji coba pada 1776 oleh seorang pejuang kemerdekaan Amerika, David Bushnel. Lawannya adalah AL Kerjaan Inggris yang paling kuat di dunia, kala itu. Tatkala Revolusi Amerika dimulai pada tahun itu, Inggris pun dengan kekuatan lautnya memblokade Amerika. Untuk menembus dan melawan blokade itulah Bushnell membuat kapal selam yang dinamainya Turtle.
Kapal selam kecil ini direncanakan untuk menyerang musuh dengan mendekatinya dari dalam air, lalu melekatkan peledak pada tubuh kapal lawan. Dengan memicu pemicu  ledak setelah 30 menit bom itu dilekatkan, diharapkan kapal selam kecil itu sudah menghindar cukup jauh apabila musuh mengejarnya.
Pada bulan Agustus 1776, kapal selam yang diawaki Sersan Ezra Lee tersebut di tugaskan untuk menyerang kapal perang Inggris, HMS Eagle, yang di lengkapi dengan 64  pucuk meriam, yang merupakan kapal bendera Laksamana Earl Howe. Kapal Perang ini bertugas memblokade New York.
Namun, Ezra yang merupakan orang pertama dalam sejarah, yang menyerang musuh dengan kapal selam, tidak begitu beruntung. Karena tentara Inggris keburu mengetahui dan mengejarnya dengan sekoci. Ezra pun melepaskan peledaknya dan bom itu meletus di depan para pengejarnya, dan Ezra pun berhasil Lolos.
Dua kali percobaan menyerang dengan kapal selam dilakukan lagi, tetapi gagal semua. Pada perang Inggris lawan Amerika, tahun 1812 – 1813, Bushnell mencoba menyerang lagi dengan dengan Turtle yang telah di tingkatkan. Sasaran kali ini frigat Inggris, HMS Ramillies, yang berada di perairan Connecticut. Awak kapal selam ini berhasil merapat di bawah kapal Inggris itu dan berusaha melubangi lunasnya untuk menempatkan peledak. Tetapi bornya patah, sehingga usaha ini pun gagal.

Entomologi

Secara terbatas, Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga. Akan tetapi, arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari artropoda (hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda).
Istilah ini berasal dari dua perkataan Latin - entomon bermakna serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan.


Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani, oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

Konsep Ekologi

Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.

Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini.

Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia

Ekologi dalam politik

Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan,dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik.

Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.

Ekologi dalam ekonomi

Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
  • Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
  • Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi" sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.

Ekologi dalam kacamata antropologi

Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.

Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologievolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: "Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan."

Beberapa Cabang Ilmu dari Ekologi

Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu:
  • Ekologi tingkah laku
  • Ekologi komunitas dan sinekologi
  • Ekofisiologi
  • Ekologi ekosistem
  • Ekologi evolusi
  • Ekologi global
  • Ekologi manusia
  • Ekologi populasi

Klimatologi


Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari proses-proses atmosfer.

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani, Klima dan Logos yang masing-masing berarti wilayah, zona atau kemiringan (slope) yang di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dengan aktivitas manusia. 

Secara ilmiah. klimatologi didefinisikan sebagai kondisi cuaca rata-rata, selama periode waktu tertentu, dan merupakan cabang dari ilmu atmosfer. Pengetahuan dasar iklim dapat digunakan dalam peramalan cuaca jangka pendek dengan menggunakan teknik analog seperti El Niño - Southern Oscillation (ENSO), yang Madden-Julian Oscillation (MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Annualar Utara Mode (NAM ), osilasi Arktik (AO), Pasifik Utara (NP) Index, Decadal Pasifik Oscillation (PDO), dan Pasifik Interdecadal Osilasi (IPO). Model iklim digunakan untuk berbagai tujuan dari studi mengenai dinamika iklim cuaca dan sistem untuk proyeksi iklim di masa mendatang.

Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang banyak, sehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang-orang sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim, bisa menentukkan jenis-jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan.

Sejarah

Mungkin orang yang paling awal untuk mengadakan hipotesa konsep perubahan iklim adalah ilmuwan Cina pada abad pertengahan, Shen Kuo (1031-1095 AD). Shen Kuo menyatakan bahwa iklim, secara alamiah bergeser lebih dari satu rentang waktu yang sangat besar, setelah ia menemukan dan mengamati bambu yang telah membatu di bawah tanah, dekat Yanzhou (modern Yan'an, provinsi Shaanxi). Iklim di wilayah ini kering dan tidak cocok untuk pertumbuhan pohon bambu.

Peneliti iklim yang awal termasuk diantaranya adalah Edmund Halley, yang menerbitkan peta angin perdagangan pada 1686, setelah ia melakukan perjalanan ke belahan bumi bagian selatan. Benjamin Franklin, di abad ke-18, adalah orang pertama yang memetakan jalannya Streaming Teluk, untuk digunakan mengirim surat ke luar negeri dari Amerika Serikat ke Eropa. Francis Galton menemukan istilah anticyclone. Helmut Landsberg, memprakarsai penggunaan analisa statistik dalam klimatologi, yang menyebabkan evolusinya menjadi ilmu fisik.

Pendekatan

Klimatologi dipelajari dengan melakukan pendekatan dengan berbagai cara. Paleoklimatologi, berusaha untuk merekonstruksi masa lalu dengan memeriksa catatan iklim seperti inti es dan lingkaran pada pohon (dendroclimatology). Paleotempestology, menggunakan catatan yang sama ini untuk membantu menentukan frekuensi badai, selama ribuan tahun. Studi tentang iklim kontemporer, meteorologi menggabungkan data yang terkumpul selama bertahun-tahun, seperti catatan curah hujan, suhu dan komposisi atmosfer.

Pengetahuan tentang dinamika atmosfer dan juga diwujudkan dalam model, baik statistik atau matematika, yang membantu dengan mengintegrasikan berbagai pengamatan dan menguji bagaimana mereka cocok bersama. Model ini digunakan untuk memahami masa lalu, sekarang dan masa depan potensi iklim. Klimatologi sejarah adalah studi tentang iklim yang terkait dengan sejarah manusia dan dengan demikian berfokus hanya pada beberapa ribu tahun terakhir.

Penelitian iklim dibuat sulit oleh skala besar, jangka waktu yang panjang, dan proses kompleks yang mengatur iklim. Iklim diatur oleh hukum-hukum fisika yang dapat dinyatakan sebagai persamaan diferensial. Persamaan ini digabungkan dan nonlinier, sehingga penyelesaian perkiraan diperoleh dengan menggunakan metode numerik untuk menciptakan model-model iklim global. Iklim kadang-kadang dimodelkan sebagai proses stokastik tapi ini secara umum diterima sebagai sebuah pendekatan untuk proses yang sebaliknya terlalu rumit untuk dianalisis.

Indeks

Para ilmuwan menggunakan indeks iklim dalam usaha mereka untuk ciri dan memahami berbagai mekanisme iklim yang berujung pada cuaca sehari-hari kita. Banyak cara Dow Jones Industrial Average, yang didasarkan pada harga saham 30 perusahaan, digunakan untuk mewakili fluktuasi di pasar saham secara keseluruhan, indeks iklim digunakan untuk mewakili unsur-unsur penting iklim. Indeks iklim umumnya dirancang dengan tujuan kembar kesederhanaan dan kelengkapan, dan setiap indeks biasanya mewakili status dan waktu dari faktor iklim yang diwakilinya. Sesuai dengan sifatnya, indeks yang sederhana, dan menggabungkan banyak detail menjadi umum, keseluruhan deskripsi tentang suasana atau laut yang dapat digunakan untuk menandai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem iklim global.

El Niño - Southern Oscillation

El Niño-Southern Oscillation (ENSO) adalah laut dibarengi global-fenomena atmosfer. Tanda tangan samudra Pasifik, El Niño dan La Niña adalah penting fluktuasi suhu permukaan perairan tropis Samudra Pasifik Timur. Nama El Niño, dari bahasa Spanyol untuk "anak kecil itu", mengacu pada anak Kristus, karena fenomena ini biasanya melihat di waktu Natal di Samudera Pasifik di lepas pantai barat Amerika Selatan. La Niña berarti " gadis kecil ". mereka terhadap iklim di Subtropis dan tropis sangat besar. Atmosfer tanda tangan, Osilasi Selatan (SO) mencerminkan fluktuasi bulanan atau musiman dalam perbedaan tekanan udara antara Tahiti dan Darwin. Kejadian terbaru El Niño dimulai pada September 2006 dan berlangsung hingga awal 2007.

ENSO adalah seperangkat bagian berinteraksi satu sistem global dari laut-atmosfer ditambah fluktuasi iklim yang terjadi sebagai akibat dari sirkulasi samudra dan atmosfer. ENSO merupakan sumber yang dikenal paling menonjol antar-tahunan variabilitas cuaca dan iklim di seluruh dunia. Siklus terjadi setiap dua sampai tujuh tahun, dengan El Niño berlangsung sembilan bulan sampai dua tahun dalam jangka panjang siklus, walaupun tidak semua area global terpengaruh. ENSO memiliki tanda tangan di Pasifik, Atlantik dan Hindia. El Niño menyebabkan pola cuaca yang menyebabkan itu menjadi hujan pada tempat tertentu tetapi tidak pada orang lain, ini adalah salah satu dari banyak penyebab kekeringan.

Di Pasifik, selama peristiwa hangat besar, El Niño menghangatkan meluas sampai hampir meliputi wilayah tropis Pasifik dan menjadi jelas terkait dengan intensitas SO. Meskipun pada dasarnya peristiwa ENSO di fase antara Samudra Pasifik dan Hindia, peristiwa ENSO di Samudra Atlantik tertinggal di belakang orang-orang di Pasifik oleh 12 sampai 18 bulan. Banyak negara yang paling terkena dampak peristiwa ENSO negara-negara berkembang dalam bagian tropis benua dengan ekonomi yang sebagian besar tergantung dari sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber utama pasokan pangan, pekerjaan, dan valuta asing. New kemampuan untuk memprediksi terjadinya peristiwa ENSO di tiga samudra global dapat memiliki dampak sosial-ekonomi. 

Sementara ENSO adalah global dan bagian alami dari iklim bumi, baik intensitas atau frekuensinya dapat berubah sebagai akibat dari pemanasan global adalah perhatian penting. Variabilitas frekuensi rendah telah dibuktikan: semi-decadal osilasi (QDO). Inter-decadal (ID) modulasi ENSO (dari PDO atau IPO) mungkin ada. Ini bisa menjelaskan apa yang disebut ENSO berlarut-larut pada awal 1990-an.

Madden-Julian Oscillation

The Madden-Julian Oscillation (MJO) adalah sebuah perjalanan khatulistiwa pola curah hujan yang anomali dalam skala planet. Hal ini ditandai oleh perkembangan timur daerah besar baik ditingkatkan dan ditekan curah hujan tropis, diamati terutama di atas Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Anomali curah hujan yang biasanya pertama kali terlihat di bagian barat Samudera Hindia, dan tetap jelas seperti menjalar di atas air laut yang sangat hangat dari barat dan pusat tropis Pasifik. Pola curah hujan tropis maka pada umumnya menjadi sangat mencolok ketika bergerak di atas air laut lebih dingin timur Pasifik, tetapi muncul atas tropis Atlantik dan Samudera Hindia. Tahap basah ditingkatkan konveksi dan curah hujan diikuti oleh fase kering konveksi ditekan. Setiap siklus berlangsung sekitar 30-60 hari. Yang MJO juga dikenal sebagai osilasi 30-60 hari, 30-60 hari gelombang, atau intraseasonal osilasi.

North Atlantic Oscillation (NAO)

Indeks dari NAO didasarkan pada perbedaan tekanan permukaan laut normal (SLP) antara Ponta Delgada, Azores dan Stykkisholmur / Reykjavik, Islandia. The SLP anomali di setiap stasiun yang dinormalisasi dengan pembagian setiap musiman berarti tekanan oleh maksud jangka panjang (1865-1984) deviasi standar. Normalisasi ini dilakukan untuk menghindari rangkaian didominasi oleh variabilitas yang lebih besar dari utara dari dua stasiun. Nilai-nilai positif dari indeks menunjukkan lebih kuat daripada rata-rata di atas angin-angin barat lintang tengah.

Northern Annular Mode (NAM) or Arctic Oscillation (AO)

The NAM, atau AO, didefinisikan sebagai EOF pertama musim dingin belahan bumi utara SLP data dari daerah tropis dan Subtropis. Ini menjelaskan 23% dari rata-rata musim dingin (Desember-Maret) varians, dan didominasi oleh struktur NAO di Atlantik. Meskipun ada beberapa perbedaan dari pola daerah di atas Atlantik dan Arktik, perbedaan utama adalah anomali amplitudo lebih besar di atas Pasifik Utara tanda yang sama seperti yang di atas Atlantik. Fitur ini memberikan NAM yang lebih annulus (atau zonally-simetris) struktur.

Northern Pacific (NP) Index

Indeks NP adalah daerah-berbobot tekanan permukaan laut di wilayah 30N-65N, 160E-140W.

Pacific Decadal Oscillation (PDO)

PDO adalah pola variabilitas iklim Pasifik yang menggeser fase pada setidaknya decadal antar-skala waktu, biasanya sekitar 20 sampai 30 tahun. PDO terdeteksi sebagai hangat atau dingin air permukaan di Samudera Pasifik, sebelah utara 20 ° N. Selama "hangat", atau "positif", fase, Pasifik barat menjadi dingin dan bagian dari laut timur menghangatkan; saat " keren "atau" negatif "fase, terjadi pola yang berlawanan. Mekanisme dengan mana pola yang berlangsung selama beberapa tahun belum dikenali; satu saran adalah bahwa lapisan tipis air hangat selama musim panas dapat perisai yang lebih dalam air dingin. Sebuah sinyal PDO telah direkonstruksi ke 1661 melalui kronologi lingkaran pohon di wilayah Baja California.

Interdecadal Pacific Oscillation (IPO)

Pasifik yang Interdecadal Osilasi (IPO atau ID) layar yang mirip suhu permukaan laut (SST) dan tekanan permukaan laut pola ke PDO, dengan siklus 15-30 tahun, tetapi mempengaruhi baik utara dan selatan Pasifik. Dalam Pasifik tropis, anomali SST maksimum ditemukan jauh dari khatulistiwa. Hal ini sangat berbeda dari quasi-decadal osilasi (QDO) dengan jangka waktu 8-ke-12 tahun dan maksimum anomali SST mengangkangi khatulistiwa, sehingga menyerupai ENSO.

Models

Model iklim menggunakan metode kuantitatif untuk mensimulasikan interaksi atmosfer, lautan, permukaan tanah, dan es. Mereka digunakan untuk berbagai tujuan dari studi mengenai dinamika iklim cuaca dan sistem untuk proyeksi iklim di masa mendatang. Semua model iklim keseimbangan, atau sangat hampir keseimbangan, energi yang masuk sebagai gelombang pendek (termasuk terlihat) radiasi elektromagnetik ke bumi dengan energi keluar sebagai gelombang panjang (inframerah) radiasi elektromagnetik dari bumi. Setiap hasil ketidakseimbangan dalam perubahan dalam suhu rata-rata bumi.

Yang paling banyak dibicarakan model beberapa tahun terakhir telah temperatur yang berkaitan dengan emisi karbon dioksida (lihat gas rumah kaca). Model ini memprediksi tren kenaikan dalam catatan suhu permukaan, serta lebih cepat peningkatan suhu pada ketinggian yang lebih tinggi.

Model dapat berkisar dari yang relatif sederhana yang cukup kompleks:
*       Berseri-seri sederhana model perpindahan panas yang memperlakukan bumi sebagai satu titik dan rata-rata energi keluar
*       Ini dapat diperluas secara vertikal (konveksi radiasi-model), atau horizontal
*       Akhirnya, (ditambah) atmosfer-laut-laut es discretise model iklim global dan memecahkan persamaan penuh massa dan energi untuk transfer dan pertukaran berseri-seri.

Perbedaan dengan meteorologi

Berbeda dengan meteorologi, yang berfokus pada sistem cuaca jangka pendek yang berlangsung hingga beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi dan kecenderungan sistem tersebut. Ini mempelajari periodisitas peristiwa cuaca selama bertahun-tahun untuk milenium, serta perubahan dalam jangka panjang pola cuaca rata-rata, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer. Climatologists, orang-orang yang praktek klimatologi, mempelajari baik sifat iklim - lokal, regional atau global - dan alam atau manusia yang disebabkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi mempertimbangkan masa lalu dan masa depan dapat membantu memprediksi perubahan iklim.

Iklim fenomena menarik termasuk lapisan batas atmosfer, pola sirkulasi, perpindahan panas (radiasi, konveksi dan laten), interaksi antara atmosfer dan lautan dan permukaan tanah (terutama vegetasi, penggunaan lahan dan 
topografi), dan komposisi kimia dan fisik dari atmosfer.

Penggunaan di prakiraan cuaca

Cara yang lebih rumit untuk membuat perkiraan, teknik analog memerlukan cuaca sebelumnya mengingat peristiwa yang diharapkan akan ditiru oleh peristiwa yang akan datang. Apa yang membuat teknik yang sulit untuk digunakan adalah bahwa ada analog jarang yang sempurna untuk sebuah event di masa depan. Ada yang menyebut jenis peramalan ini pola pengakuan, yang tetap metode yang berguna untuk mengamati data curah hujan di atas kekosongan seperti lautan dengan pengetahuan tentang bagaimana citra satelit berkaitan dengan tingkat curah hujan atas tanah, dan juga meramalkan jumlah curah hujan dan distribusi di masa depan. Sebuah variasi pada tema ini adalah Medium Range digunakan dalam peramalan, yang dikenal sebagai teleconnections, ketika Anda menggunakan sistem di lokasi lain untuk membantu pin ke lokasi sistem lain dalam rezim sekitarnya. Salah satu metode untuk menggunakan teleconnections adalah dengan menggunakan indeks iklim seperti yang terkait dengan fenomena ENSO.