Tuesday, 22 March 2011

Batu Jade (Batu Giok)




Batu Jade atau Batu Giok adalah salah satu jenis batu "permata hijau" yang di dalamnya terdiri dari banyak unsur mineral yang telah ditemukan. Dengan keindahannya dan luasnya tingkat keekspresifannya telah membuat batu jade memiliki daya tarik tersendiri dan banyak digunakan oleh bangsa-bangsa timur selama ribuan tahun.
Selama itu pula, batu jade (giok) dikenal para leluhur bangsa Cina kuno sebagai simbol cinta abadi, kesucian, dan status sosial. Batu mulia ini bahkan mendapat julukan batu inti dari surga dan bumi, dan kadang-kadang diyakini sebagai jembatan antara surga dan bumi.

Batu permata, dengan kilauannya yang seperti berminyak ini, merupakan hasil kristalisasi dari berbagai komposisi kimia.
Di dalamnya terdapat kandungan mineral, dan serpihan kristal mikroskopisnya sangat padat, sehingga bentuknya pun keras dan solid. Warnanya bisa putih atau bening. Tapi, sering kali muncul dalam warna lain, seperti merah, hijau, cokelat, ungu, kuning, hitam, oranye, ungu, bahkan abu-abu, tergantung jumlah kadar besi, krom, dan mangan yang terkandung di dalamnya.

Batu jade memiliki keunikan dibanding batu lainnya, karena bisa menyimpan panas dan dingin dalam waktu yang kurang lebih hampir sama.
Keunggulan inilah yang memungkinkan terapi dengan batu jade bisa dilakukan dengan dua suhu. Bisa dibilang, di antara terapi kecantikan dengan menggunakan batuan, seperti batu basalt (batu dasa) dan batu marmer, terapi batu jade ini yang paling canggih.



Pada saat ini batu giok banyak yang berasal dari daerah Tibet, Cina dan Myanmar, sebagai komoditas ekspor.
Sekitar 3000 tahun sebelum masehi, jade dikenal di Cina sebagai ‘yu’ atau ‘batu permata mewah’. Pada perjalanan sejarah, seni dan kultur pemerintahan Cina yang panjang, batu jade selalu memiliki nilai khusus yang sangat tinggi. Bahkan secara kasar batu permata ini bisa dibandingkan dengan emas dan berlian. Batu Jade tidak hanya dipuja dan digunakan untuk keindahan obyek tapi juga digunakan untuk memperindah nisan kuburan untuk keluarga sekelas kerajaan. 


Saat ini, batu jade (giok) dianggap sebagai symbol kebaikan, keindahan dan hal yang sangat berharga. Menurut ahli sejarah/konfusian, Jade melambangkan kearifan, keadilan, kesederhanaan, dan keteguhan hati, juga dilambangkan sebagai erotisme wanita.

Batu jade dipercaya memiliki kekuatan menyembuhkan organ tubuh yang terganggu, menguatkan sistem imunisasi, menajamkan pikiran, dan kadang-kadang dipercaya membawa rezeki dan hoki, juga mempertahankan keakraban hubungan antarmanusia. Jade dipercaya berkhasiat membuat ketenangan, kegembiraan, kesehatan, memberikan rasa damai dan harmoni terhadap mental, fisik, spiritual, dan aspek emosional seseorang.

Batu jade juga dipercaya mampu memberikan rasa percaya diri dan menggugah rasa aktualiasi diri seseorang. Dengan begitu banyaknya keistimewaan yang dimiliki batu berwarna kehijauan ini, maka terapi kecantikan dengan menggunakan batu ini bertujuan tak hanya untuk menghaluskan kulit, tapi juga memberikan semua kebaikan yang ada di dalamnya.
ApakahJade?

'Jade', atau yu, sebutan yang diberikan oleh bangsa Cina, adalah istilah umum yang digunakan untuk dua tipe batu permata, nephrite dan jadeite. Nama tersebut diperoleh dari istilah Spanyol 'piedra de ijada', loin-stone, atau jade. Batu ini telah diakui oleh Bangsa Indian Amerika sebagai sarana pengobatan untuk penyakit ginjal. Oleh karena dapat membawa dampak yang menguntungkan bagi ginjal, batu tersebut kemudian dikenal juga dengan nama 'lapis nephriticus', dan memang merupakan asal dari istilah nephrite.

Baik Jadeite dan nephrite dihormati oleh bangsa Cina sebagai as 'zhen yu', 'genuine jade'. Sebelum memasuki abad 19 masehi, ahli mineral dan ahli gemologi mulai membedakan jadeite dan nephrite, berdasarkan penampilannya, kekerasannya, dan kekayaannya, yang dapat diketahui pada saat sedang diproses. Keduanya kuat karena mereka mengandung kepekatan, berurat kayu, namun mereka berbeda satu dengan yang lainnya dalam kandungan bahan kimia dan warnanya.

Nephrite terutama berwarna hijau atau agak abu-abu, sampai ke hijau atau abu-abu tua, namun dapat juga berwarna putih, kekuningan atau kemerahan.

Batu jadeite lebih jarang ditemui tetapi lebih kuat, menampilkan corak warna warni seperti hijau, atau pink, merah, hitam, coklat dan ungu. Warna-warna yang didistribusikan sangat tergantung pada kandungan mineralnya dan ini dapat memberikan perbedaan yang besar. Hanya jade terbaik, yang warnanya dapat didistribusikan dengan sama rata. Baik nephrite dan jadeite sering memiliki gurat-gurat, cacat yang di dalamnya terdapat lapisan-lapisan yang menutupinya. Adanya guratan-guratan tersebut tidak selalu dianggap sebagai kerusakan, bahkan sebaliknya,  beberapa corak ini justru dianggap memiliki nilai yang sangat tinggi.
Proses Pengolahan Batu Jade (Giok)

Jadeite lebih jarang ditemukan dibanding nephrite dan oleh sebab itu dianggap lebih berharga. Cadangan batu Nephrite telah ditemukan di China, New Zealand, Russia, Guatemala dan di pegunungan Alpen, Swiss. Namun batu terbaik justru datang dari Myanmar.

Jade hijau tua, juga ditemukan di Kanada sebelah Barat.  Pada ‘Pusat Perdaganan Mutiara, Jade dan Batu Permata’ tahunan, balok-balok jade dalam berbagai ukuran dilelang.

Pada saat pembelian bahan mentah, pedagang bisa jadi beruntung karena bongkol yang kecil-kecil , balok-balok dan pecahan-pecahan dapat dijual secara keseluruhan atau, setelah dipotong berkeping-keping, sehingga hanya akan ada sedikit sisa, yang merupakan hasil dari asahan awal.  

Jade hijau memiliki nilai yang sangat tinggi, atau hampir tidak ada yang tidak berharga, baik yang bahannya berbintik atau bergurat. Sayangnya hal ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata sampai dimulainya proses pemotongan. Saat itulah kualitas aslinya akan terungkap.

Di pusat pemotongan jade di Canton, Beijing, dan Hongkong, bahan mentah diproses dengan bubuk berlian dan karborundum. Batu jade tidak tembus pandang namun memiliki kilauan yang indah, oleh karena itu penggunaan sebagai kabokon adalah bentuk yang paling cocok baginya. Perak-perak tipis yang biasa dipakai sebagai anting-anting dan gelang dari jade juga sangat populer.  Berbentuk bundar, silinder atau datar dapat dipadukan untuk membuat kalung-kalung yang menarik.

Secara tradisional, batu jade diproses menjadi bentuk yang ramping, untuk dibuat menjadi perhiasan dari benang emas, atau juga wadah berdinding tipis. Hal ini kadang-kadang terpaksa haus mengacu pada lekukan batu jade. Bahan yang tidak diinginkan sebenarnya hilang pada saat proses pemotongan dan batunya sesudah itu digosok. Disini sekali lagi kita lihat perbedaan kehalusan antara nephrite dan jadeite. Saat nephrite digosok, permukaannya akan seperti kilauan damar, sedangkan batu jadeite setelah penggosokan akan terlihat seperti sebuah cermin.

Batu Jade (Giok) Di Mata bangsa-bangsa Kuno

Pada masa periode sebelum bangsa Columbia, suku Maya, Aztec dan Olmec dari Amerika Tengah juga memuja batu jade melebihi emas. Di masa-masa awal, Suku Maoris dari New Zealand mengukir senjata dan instrumen pemujaan dengan menggunakan batu Jade dan tradisi ini masih berlangsung hingga kini.

Dalam sejarah bangsa Mesir, batu jade dikagumi sebagai batu perlambang cinta, kedamaian diri, keseimbangan dan keharmonisan.  Di daerah dan budaya yang berbedapun, batu jade juga dianggap sebagai pembawa rejeki atau lambang perlindungan diri; namun di Negara Asia keberadaannya tidak senyata itu karena pada kenyataannya hanya sedikit orang mengerti mengenai kelebihan batu permata ini.

Namun untungnya saat ini pengertian orang akan nilai batu permata ini sudah lebih baik, dan tidak hanya memukau para ahli karya seni, oleh kesempurnaan penampilan dan kekuatannya dengan warna-warna yang memikat dan kilauan yang mewah, tetapi nampaknya juga telah berkembang kecintaan akan Jade di seluruh dunia.

Bentuk dan ukuran

Batu giok menjadi batu yang paling diminati dalam hal perhiasan, medis dan juga keunikannya sehingga batu ini juga mempunyai banyak model tergantung pada saat batu itu diasah dan dibentuk.
Dalam sejarahnya, batu giok adalah satu-satunya jenis batu permata yang diasah dan dibentuk dalam banyak ukuran dan model. Giok diasah dan dibentuk mulai dari seukuran meja, patung besar hingga patung kecil, liontin, anting, cincin hingga sebesar kancing. Bentuknya juga bermacam-macam, mulai dari yang berbentuk patung Buddha, patung naga dan patung lainnya, juga berbentuk kotak, lonjong, oval, persegi tiga hingga persegi banyak. Selain bentuknya, warna dari giok pun beraneka ragam, mulai dari putih, kuning, merah hingga yang paling populer berwarna hijau.

Batu perhiasan dan kesehatan

Giok Merah
Selama perjalanan sejarah setelah ditemukan, giok telah dikenal sebagai asesoris dan perhiasan selama ribuan tahun yang lalu oleh peradaban manusia. Bahkan juga diagungkan sebagai "batu penyelamat" bahkan sebagai "batu kesehatan" oleh suku-suku bangsa di Asia Timur dan di benua Afrika ataupun Amerika termasuk oleh suku Maya dan Inca.


Bahkan dalam dunia medis dewasa ini juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan yang juga telah dipakai dalam peradaban manusia pada ribuan tahun lalu. Hal ini banyak tercatat dalam banyak buku kesehatan kuno dan diakui sebagai salah satu sumber energi alam. Dalam dunia kesehatan, batu ini banyak digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah, anti penuaan dini, meningkatkan kekebalan tubuh dan menghilangkan keletihan. Batu giok juga banyak dipakai pada saat terapi pijat ceragem. Selain itu dalam penyelidikan menunjukkan bahwa batu giok mengandung banyak elemen penting seperti kalsium, potasium, besi dan magnesium.


Koleksi Batu Jade

Bagi kolektor atau pecinta perhiasan, jade merupakan batu permata yang mempesona. Di Asia, lebih dari itu semua, Jade dikoleksi sebagai benda antik. Disamping kualitas batu jade dan proses pembuatannya, kepercayaan dan keyakinan juga memainkan peran penting. Di negara barat, banyak orang lebih suka mengumpulkan jade dalam bentuk kotak-kotak tembakau, kotak rokok, mangkuk-mangkuk kecil atau cincin.

Karena masing-masing kolektor memiliki selera kesukaanmasing-masing terhadap warna, gaya dan bentuknya, maka bukanlah hal yang mudah untuk memberi nasehat yang tepat, bagi pembelian obyek yang terbuat batu jade. 


Pada saat yang bersamaan, Jade adalah batu permata yang sangat indah, tidak hanya terdapat dalam bentuk-bentuk yang tradisional, tetapi juga dalam desainnya yang moderen. Khususnya pada beberapa tahun terakhir ini, pengrajin-pengrajin perhiasan telah sangat kreatif dan menghasilkan beberapa desain-desain perhiasan dari batu permata, terbaru.


Secara umum, nilai batu jade ditentukan dengan mengacu pada warnanya dan intensitas dari warna tersebut.  Tekstur, kejernihan dan transparansinya sangat menentukan nilai batu tersebut. Daerah-daerah atau budaya-budaya tertentu memiliki kesukaan terhadap warna dan corak tertentu pula.

Pada batu jade yang berwarna hijau, juru taksir harga seni akan membedakan membedakannya menjadi tujuh kualitas utama, mulai warna hijau jade kekaisaran,  hijau apel, hijau bayam, sampai hijau yang lebih muda dan sampai hijau yang lebih berkilau.


Nuansa khusus ini sering saling melengkapi dan sulit untuk dikenali oleh mata yang tidak terlatih. DI Amerika dan Eropa, hijau emerald, hijau bayam dan hijau apel dianggap sebagai warna-warna yang sangat berharga. Di sisi lain, di Timur Jauh, warna putih murni atau kuning yang indah dipadu dengan warna merah muda lembut, memiliki nilai yang sangat terpandang. 

Di dunia perhiasan, jade bernuansa indah ungu atau lavender sangatlah populer. Karena hal ini sangat jarang didapat, seperti hijau emerald pada jade jenis kerajaan, yang bersinar melewati tepiannya, memberikan kedalaman warna yang sesungguhnya, yang dapat membuat harganya melambung tinggi. 

Namun sayangnya, sejak adanya produk atau batu tiruan dengan kualitas yang buruk, yang diwarnai atau diperlakukan dengan cara yang tidak sama dengan yang seharusnya, maka par kolektor disarankan untuk membeli jade yang baik hanya dari toko perhiasan atau agen perwakilan yang terpercaya.

Spa Batu Jade

Panas yang dihantarkan oleh batu jade (giok) bertujuan untuk mengendurkan otot yang tegang dan membuat tubuh jadi relaks. Sementara sensasi rasa dingin yang dihantarkan memberi rasa sejuk yang mengurangi inflamasi dan meluruhkan toksin melalui sistem limpatik. Oleh sebab itu, kadang-kadang terapi jade juga dikombinasikan dengan gerakan pijat shiatsu dan thai karena dua jenis pijat ini bersifat terapi bagi kelancaran pembuangan toksin dan hasilnya bisa bertahan lama dibanding jenis pijat lainya.

Cara kerja spa batu jade sangat simpel. Tubuh dipijat agar peredaran darah lancar dengan menggunakan batu jade yang dipanaskan dan didinginkan secara bergantian. Setelah toksin keluar dari tubuh, kulit tampak lebih cerah, segar, tidak kusam dan tampak berkilau, mengesankan kulit yang sehat.

Teknik ini ditemukan orang Indian. Awalnya mereka menggunakan batu jade sebagai alternatif untuk menyembuhkan gangguan dari organ tubuh dan mengurangi rasa sakit. Kemudian metode ini dikembangkan lagi oleh seorang dokter dari Amerika yang ahli dalam bidang perawatan spa medis (medical spa treatments) sehingga menjadi sebuah terapi pijat batu jade yang kita kenal sekarang.

No comments:

Post a Comment