Wednesday, 9 March 2011

Gerhana Bulan



Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. 

Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

Jenis-jenis gerhana bulan

Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, peristiwa gerhana bulan dapat dibedakan menjadi:


A. Gerhana bulan total.  

Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra. Gerhana ini terjadi, Jika saat fase gerhana maksimum, keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.

B. Gerhana bulan sebagian.  

Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra, pada saat fase maksimumnya. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan. 

C. Gerhana bulan penumbra total. 

Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra, pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
 
D. Gerhana bulan penumbra sebagian. 

Pada gerhana jenis ini, hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra.

Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.

Perbedaan jenis-jenis gerhana bulan tersebut terletak pada bayangan Bumi mana yang jatuh ke permukaan Bulan, saat fase maksimum gerhana terjadi.

 
Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Bulan

Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan urutan terjadinya:

P1
P1 adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan secara keseluruhan.

P2
P2 adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan berada di dalam piringan penumbra Bumi.

U1
U1 adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan umbra Bumi.

U2
U2 adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari gerhana bulan.
Puncak Gerhana
Puncak gerhana adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat umbra/penumbra mencapai minimum.

U3
U3 adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase total dari gerhana bulan.

U4
U4 adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan umbra Bumi.

P3
P3 adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari P2.

P4
P4 adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.

Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana bulan melalui fase-fase:

a. fase gerhana penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
b. fase gerhana umbral: selang antara U1-U4
c. fase total: selang antara U2-U3

Tidak keseluruhan kontak dan fase akan terjadi saat gerhana bulan. Jenis gerhana bulan menentukan kontak-kontak dan fase gerhana mana saja yang akan terjadi. Misalnya saat gerhana bulan total, keseluruhan kontak dan fase akan dilalui. Untuk gerhana bulan sebagian, karena tidak keseluruhan Bulan masuk dalam umbra Bumi, maka U2 dan U3 tidak akan terjadi, sehingga fase total tidak akan diamati. Untuk gerhana penumbral total, karena Bulan tidak menyentuh umbra Bumi, maka U1, U2, U3, dan U4 tidak akan terjadi, karena itu fase gerhana umbral tidak akan diamati. Sedangkan pada gerhana penumbral sebagian, hanya P1 dan P4 saja yang akan terjadi.

Berbeda dengan gerhana matahari, pada gerhana bulan, waktu-waktu kontak dan saat terjadinya suatu fase gerhana, tidak dipengaruhi oleh lokasi pengamat. Semua pengamat yang berada di belahan Bumi yang mengalami gerhana akan mengamati waktu-waktu kontak (umbra dan penumbra) pada saat yang bersamaan.

Bagaimana Cara Mengamati Gerhana bulan?

Cara yang paling nyaman memang dengan teleskop. Teleskop berukuran 5 hingga 10 centimeter sudah cukup nyaman. Peralatan lain yang juga sangat membantu adalah binokuler (teropong medan)! Jangan ragu-ragu mengarahkan binokuler anda ke arah bulan, coba perhatikan wilayah umbra yang merangkak pada permukaan bulan. Cara lain adalah dengan mata telanjang, walaupun efek yang terlihat tidak begitu sensasional, tetapi anda dapat membedakan penampakan; sebelum gerhana, ketika bulan masuk penumbra, bulan masuk umbra, dan saat total.

Bisakah Gerhana bulan ini difoto?

Karena gerhana kali ini terjadi ketika bulan akan terbit, maka alangkah baiknya jika dilakukan pemotretan dengan sudut lebar sambil menangkap foreground yang menarik. Bagi yang memiliki lensa tele dengan fokus sangat panjang, pemotretan sebaiknya dilakukan dalam sequences dengan periode tertentu sehingga hasilnya dapat disusun dalam bentuk mozaik yang baik. Eksposur yang baik untuk memotret gerhana bulan total bervariasi dari 1/100 detik hingga 1/4 detik. Silahkan memvariasikan eksposur dan harga ISO sesuai dengan keinginan. Tentunya kita menginginkan kontras yang cukup untuk bayangan bumi dan cahaya permukaan bulan.

No comments:

Post a Comment