Friday 16 September 2011

Hormon Estrogen

Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid, karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid, yang secara fisiologik, sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria sebenarnya juga memproduksi estrogen, tetapi dalam jumlah jauh lebih sedikit. Hormon ini termasuk zat lipofil yang sedikit larut dalam air.

Fungsi utamanya adalah sebagai hormon seks wanita dan berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. 

Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia subur ialah, sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklik dan peranannya sangat penting dalam mempersiapkan kehamilan. 

Pada tahun 1926, Loewe dan Frank pertama kali melaporkan adanya aktifitas estrogen dalam darah manusia, sedangkan Frank dan Goldberger pada tahun yang sama berhasil menemukan kondisi “double peak” selama siklus menstruasi normal dengan menggunakan teknik bioassay. Pada tahun 1935, Mac. Corquodale pertama kali mendapatkan kristal estradiol dari cairan folikuler ovarium dan juga estron ditemukan dalam cairan folikel tetapi dalam jumlah yang kecil.

Fungsi Hormon Estrogen

Estrogen berperan dalam proses perubahan habitus seorang anak perempuan menjadi wanita dewasa. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya, seperti perkembangan pinggul dan payudara pada wanita, kulit menjadi halus dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. 

Adanya hormon estrogen pada wanita yang masih aktif menstruasi akan menekan Lipoprotein(a) atau Lp(a). Kadar Lp(a) rata-rata adalah 2 mg/dl, dan apabila Lp(a) meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan muncul risiko penyakit jantung koroner. Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran darah sehingga muncul serangan jantung.

Estrogen sebenarnya bukan hanya sekedar hormon pada wanita, tetapi diketahui juga bahwa estrogen dapat menjalankan fungsi sebagai antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus plak di dalam dinding nadi pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen sebagai antioksidan adalah mencegah proses oksidasi LDL, sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak akan berkurang. 

Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup.

Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga Akan tetapi, seiring dengan meningkatnya usia, khususnya menjelang masa menopause, kadar hormon estrogen dalam organ kaum wanita akan terus menurun, sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan, termasuk meningkatnya resiko mengidap berbagai penyakit. 

Pengaruh Estrogen pada Usia Dini
 
Pada minggu  I & II kehidupan di dunia luar, masih ada pengaruh Estrogen dari ibu pada si bayi, karena itu uterus bayi baru lahir agak lebih besar daripada anak kecil, juga menimbulkan pembengkakan payudara pada bayi wanita maupun laki-laki selama sekitar 10 hari dan kadang-kadang disertai sekresi cairan seperti air susu, sedangkan pada sekitar10 – 15 % bayi wanita dapat timbul perdarahan pervaginam dalam minggu pertama kehidupannya.
 
Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan estriol.
  1. Estradiol (E2) adalah estrogen terkuat, diproduksi oleh ovarium dan bertanggungjawab terhadap tumbuh kembangnya payudara.
  2. Estrone (E1), estrogen yang lebih lemah, diproduksi oleh ovarium dan jaringan lemak.
  3. Estriol (E3), estrogen terlemah dari ketiga estrogen utama, dibuat di dalam tubuh dari estrogen-estrogen lain.
Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif. Perbandingan khasiat biologis dari ketiga hormon tersebut E2 : E1 : E3 = 10 : 5 : 1.

Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.

Sintesa Hormon Estrogen

Sintesis hormon estrogen terjadi di dalam sel-sel theka dan sel-sel granulose ovarium, dimana kolesterol merupakan zat pembakal dari hormon ini, dan pembentukannya melalui serangkaian reaksi enzimatik.  

Pada tahun 1959 Ryan dan Smith mengemukakan hipotesa 2 sel yakni mekanisme produksi hormon steroid dalam ovarium, hipotesa ini untuk menerangkan kerja sama antara sel theka dan sel granulose dalam pembentukan hormon.
 
LH diketahui berperan dalam sel theka untuk meningkatkan aktivitas enzim pembelah rantai sisi kolesterol melalui pengaktifan ATP menjadi cAMP, dan dengan melalui beberapa proses reaksi enzimatik terbentuklah androstenedion, kemudian androstenedion yang dibentuk dalam sel theka berfungsi kedalam sel granulose, selanjutnya melakukan aromatisasi membentuk estron dan estradiol 17 β.

Kolesterol sebagai pembakal (prekursor) steroid disimpan dalam jumlah yang banyak di sel-sel theka. Pematangan folikel yang mengakibatkan meningkatnya biosintesa steroid dalam folikel diatur oleh hormon gonadotropin.

Pada proses pembentukan hormon steroid dapat terjadi reaksi-reaksi sebagai berikut :
  1. Reaksi desmolase : pemecahan / pembelahan rantai samping.
  2. Konversi kelompok hidroksi menjadi keton atau kelompok keton menjadi kelompok hidroksil : reaksi dehidrogenase.
  3. Reaksi hidroksilasi : perubahan kelompok OH.
  4. Pemindahan hidrogen : terbentuknya ikatan ganda
  5. Saturasi : penambahan hidrogen untuk mengurangi ikatan ganda
Kolesterol mengandung 27 atom karbon, setelah hidroksilasi dari kolesterol pada atom C20 dan atom C22 terjadi pemecahan rantai samping menjadi bentuk pregnenolon dan asam isocaproat, pemecahan ini di samping adanya enzim 20β hidroksilasi dan 22 β hidroksilasi juga adanya peran LH dalam meningkatkan aktivitas enzim.

Dari pregnenolan proses pembentukkan estrogen ada 2 cara yaitu :
1. Melalui Δ5 – 3 β hidroksi steroid Pathway / Pregnenolon pathway
2. Melalui Δ4 – 3 β ketone pathway / Progesteron pathway

Cara yang pertama melalui pembentukan dehidroepiandrosteron, sedangkan cara yang kedua melalui pembentukan progesterone. Progesteron dibentuk dari pregnenolon melalui penghilangan atom hidrogen dari C3 dan pergeseran ikatan ganda dari cincin B pada posisi 5-6 ke cincin A pada posisi 4-5, perubahan ini oleh adanya bantuan enzyme 3 β hidroksi dehidrogenase dan Δ4-5 isomerase, selanjutnya dengan bantuan enzyme 17α hidroksilase, progesteron akan diubah menjadi 17 hidroksi progesterone yang kemudian mengalami demolase menjadi bentuk testoteron, yang selanjutnya testosterone mengalami aromatisasi (pembentukan gugus hidroksi fenolik pada atom C3) menjadi estradiol (E2), sedangkan androstenedion juga dapat mengalami aromatisasi membentuk eston (E1) Proses aromatisasi androstenedion dipengaruhi juga oleh FSH. 

Sedangkan pembentukan estrogen melalui pembentukkan dehidroepiandrossteron yaitu dengan cara perubahan pregnenolon menjadi 17 hidroksi pregnenolon dengan bantuan enzim 17α hidroksilase, yang kemudian 17 hidroksi pregnenolon mengalami desmolase membentuk dehidroepiandrosteron. Dengan bantuan enzim 3β OH dehidrogenase serta Δ4-5 isomerase, dehidroepiandrosteron diubah menjadi androstenedion dengan cara penghilangan hydrogen dan atom C3 serta pergeseran ikatan ganda dari cincin B (posisi 5-6) kecincin A (posisi 4-5), proses selanjutnya sintesis hormon estrogen sama halnya seperti yang diperlihatkan melalui pembentukan progesteron.

Pada wanita masa reproduksi, estradiol diproduksi sebanyak 0,09-0,25 mg/hari, estron 0,11-0,26 mg/hari. Kadar estradiol dalam darah berkisar antara 20-500 pg/ml dan estron 50-400 pg/ml, sedangkan pada wanita masa menopause kadar estrdiol dibawah 10 pg/ml, dan kadar estron dibawah 30 pg/ml, sebagai perbandingan diketahui kadar estradiol pada laki-laki berkisar antara 15-25 pg/ml dan kadar estron 40-75 pg/ml.

Kadar estradiol mencapai puncaknya pada saat 2 hari sebelum ovulasi dengan kadar mencapai 150-400 pg/ml. Setelah ovulasi kadar estradiol menurun, untuk kemudian meningkat lagi sampai kira-kira hari ke 21, selanjutnya hormon ini menurun lagi sampai akhir siklus.

Seperti diketahui zat awal untuk sintesis hormon steroid terdapat di semua kelenjar hormon steroid, hormon mana yang pasti dan dimana akan dihasilkan tergantung dari :
1. Reseptor yang tersedia untuk pengaturan hormon (ACTH, FSH, LH)
2. Enzim yang dominan untuk perubahan-perubahan susunan molekul steroid dalam setiap kelenjar hormon.

Perkembangan Produksi Hormon Estrogen

Seorang gadis pertama kali memproduksi estrogen pada usia antara 8 sampai 13 tahun. Hormon ini diproduksi oleh Folikel Graaf dan pembentukannya dirangsang oleh Folichel Stimulating Hormone (FSH).  Produksi hormon estrogen yang pertama ini merupakan tanda dimulainya masa pubertas. Estrogen mengakibatkan rahim (uterus), vagina, tubai Fallopii (saluran dari indung telur atau ovarium ke rahim) berkembang. 

Pada saat itu rambut di ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu tumpukan lemak di bagian bawah tubuh (pantat, paha) dan yang pasti membuat payudara juga tumbuh. Pada saat estrogen mencapai level yang cukup tinggi, ovulasi pun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah masak, akan lepas dari ovarium dan mulailah siklus menstruasi

Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai dengan siklus menstruasi. Pada awal siklus level hormon sangat rendah. Ketika kelenjar hypothalamus (di otak kecil) menangkap tanda level estrogen rendah, kelenjar ini merangsang ovarium untuk mulai memproduksi lebih banyak estrogen. Estrogen bertanggungjawab pada pemasakan sel telur selama rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika estrogen mencapai level puncak sekitar hari ke-12, ovulasi terjadi.


1 comment: