Fenomena geografis yang luar biasa ini dikenal sebagai “The Great Blue Hole” terletak di laut Karibia, 60 mil dari bagian daratan Belize City, di pesisir timur Amerika Tengah. Terdapat banyak “blue hole” di seluruh dunia, tetapi tidak seperti yang menakjubkan ini.
Bentuk lubang ini bagaikan sebuah lingkaran, yang permukaannya memiliki diameter sekitar 0,25 mil, dengan luas sekitar 300 meter dan kedalamannya 123 - 145 meter. The Great Blue Hole dikelilingi oleh karang, air nampak begitu jernih dan birunya di area yang berdekatan dengan karang, kedalamannya juga dangkal, namun beberapa meter kemudian dari area itu, kedalamannya langsung mencapai kurang lebih 100 meter.
The Great Blue Hole merupakan sebuah pesona keindahan yang luar biasa, berbentuk sebuah lubang besar yang berada di tengah-tengah laut, dengan dikelilingi air jernih bagaikan kristal. Keindahan lubang ini dapat dengan jelas dapat diamati dengan menyelam. Panorama mengagumkan yang ada di dalamnya ataupun dari karang - karang yang mengelilinginya, sangat mendukung keindahan fenomena alam ini.
The Great Blue Hole dengan airnya yang jernih bagaikan kristal, mirip dengan jernih dan birunya air laut di Pantai San Vito Lo Capo.
Berbagai spekulasi tentang terbentuknya fenomena ini telah diketengahkan oleh para ahli. Salah satu diantaranya menyatakan bahwa The Great Blue Hole ini mulai terbentuk, ketika laut mulai naik, dan gua karang yang terdapat didekatnya, terendam oleh air laut, dan menciptakan kehidupan di lubang ini. Ada banyak stalaktit di dalam The Great Blue Hole ini, para scientists melakukan beberapa analisis pada stalaktit - stalaktit tersebut. Belum ada kepastian tepatnya mengenai usia lubang besar ini, tetapi yang jelas usianya berada di antara 15 ribu tahun - 153 ribu tahun.
The Great Blue Hole menjadi salah satu situs paling populer di kalangan pecinta diving. Para pecinta diving cukup sering menikmati sensasi Jacques Cousteau, menilai situs alami ini merupakan salah satu dari 10 tempat diving yang paling menarik di dunia. Adalah Jacques Cousteau, seorang French Naval officer, Ecologist, Explorer, Diver Filmaker, Photographer, Author, Scientist dan Reseracher, yang pada tahun 1971 menjadi orang pertama yang mengukur kedalaman lubang ini dan dikenal dengan sebutan Captain Cousteau ini, mengeksplorasi lubang besar itu dengan membawa kapal-nya yang bernama Calypso dan memetakan lubang atol ini (The Great Blue Hole).
Sampai sekarang, memang belum terlalu banyak orang - orang yang mengunjugi The Great Blue Hole, ini dikarenakan letaknya, ongkos, dan kedalamannya, yang tentunya lebih menarik bagi kalangan pecinta diving, karena hanya beberapa meter dari garis karang yang mengelilinginya, kedalaman telah mencapai sekitar 100 meter, yang tentunya tidak masalah bagi pecinta diving ataupun penggemar olahraga renang. Bagi pecinta diving, cukup saat mencapai kedalaman sekitar 30 meter, akan bisa menyaksikan banyak stalaktit - stalaktit di dalamnya, beberapa diantaranya panjangnya mencapai 12 meter, a marvelous site. Panorama yang disuguhkan sungguh sangat mengagumkan, sangat unik dan begitu alami
Lubang besar ini, dihuni oleh beragam species hiu, terutama Leuca, yang juga dikenal sebagai hiu banteng, yang bisa memberikan masalah pada para penjelajah The Great Blue Hole ini, namun fakta menunjukkan bahwa sampai sekarang, tidak pernah terjadi masalah apapun yang melibatkan ikan hiu dengan para exprolers atau divers.
Para divers, cukup sering berpapasan dengan Hiu macan, Hiu karang dan Blacktip Palu. Para hiu biasanya bergerak secara berkelompok untuk mencari makan, namun tidak pernah terjadi insiden atau masalah dengan manusia, dengan para divers.
No comments:
Post a Comment