Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang
dapat ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang
dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit
yang obligate intraselluler dan banyak menginfeksi manusia dan hewan peliharaan, tetapi jarang menimbulkan penyakit serius, karena
biasanya bersifat self limited pada individu sehat.
Penyakit ini biasanya terjadi melalui kontak dengan tinja kucing, makan makanan
mentah, atau makanan daging yang terkontaminasi dengan toxo ini.
Penyakit toxoplasmosis biasanya ditularkan dari kucing atau anjing tetapi penyakit ini juga dapat menyerang hewan lain seperti babi, sapi, domba, burung dan hewan peliharaan lainnya. Walaupun sering terjadi pada hewan-hewan yang disebutkan di atas penyakit toxoplasmosis ini paling sering dijumpai pada kucing dan anjing. Untuk tertular penyakit toxoplasmosis tidak hanya terjadi pada orang yang memelihara kucing atau anjing tetapi juga bisa terjadi pada orang lainnya yang suka memakan makanan dari daging setengah matang atau sayuran lalapan yang terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit toxoplasmosis.
Penyakit toxoplasmosis biasanya ditularkan dari kucing atau anjing tetapi penyakit ini juga dapat menyerang hewan lain seperti babi, sapi, domba, burung dan hewan peliharaan lainnya. Walaupun sering terjadi pada hewan-hewan yang disebutkan di atas penyakit toxoplasmosis ini paling sering dijumpai pada kucing dan anjing. Untuk tertular penyakit toxoplasmosis tidak hanya terjadi pada orang yang memelihara kucing atau anjing tetapi juga bisa terjadi pada orang lainnya yang suka memakan makanan dari daging setengah matang atau sayuran lalapan yang terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit toxoplasmosis.
Penderita toxoplasmosis sering tidak memperlihatkan suatu gejala klinis
yang jelas sehingga dalam menentukan diagnosis penyakit toxoplasmosis
sering terabaikan dalam praktek dokter sehari-hari. Hanya sekitar 20% wanita hamil dengan toxoplasmosis yang menunjukkan gejala dari penyakit ini.
Tetapi jika seorang wanita terinfeksi sesaat sebelum atau selama
kehamilan, maka sekitar 40-50% akan dapat menularkan penyakit ini ke bayi
dalam kandungannya, walaupun ibu hamil sendiri tidak merasa sakit.
Apabila penyakit
toxoplasmosis mengenai wanita hamil trismester ketiga dapat
mengakibatkan hidrochephalus, khorioretinitis, tuli atau epilepsi, bayi lahir dengan anencephalus (bayi lahir dengan tanpa batok kepala).
Siklus
hidup
Siklus
hidup toxoplasma ada dua fase, yaitu fase intestinal dan ekstraintestinal.
Fase intestinal hanya terjadi dalam intestinum kucing. Enzim
pencernaan dihasilkan toxoplasma untuk menembus dinding intestinum.
Reproduksi parasit menghasilkan berjuta-juta oocyst yang tidak
infeksius, yang akan diekskresikan bersama feses. Di luar
tubuh kucing, oocyst mengalami sporulasi (sporogony) yang
terjadi paling lama 21 hari, dan menghasilkan oocyst infeksius.
Pada daerah dengan suhu panas dan kelembaban tinggi, oocyst
dapat tahan hidup sampai satu tahun. Fase ekstraintestinal
dapat terjadi pada semua hewan atau manusia yang terinfeksi.
Pada fase ini, bentuk tachyzoite (trophozoite) dapat menyebar
ke berbagai organ melalui sirkulasi. Dalam jaringan akan berubah
menjadi zoithocyste (bradyzoite) yang dapat menjadi persisten
selama hidup, menjadi bentuk infeksi khornik atau laten.
Dewasa ini setelah siklus hidup toxoplasma ditemukan maka usaha
pencegahannya diharapkan lebih mudah dilakukan. Pada saat ini diagnosis
toxoplasmosis menjadi lebih mudah ditemukan karena adanya antibodi IgM
atau IgG dalam darah penderita. Diharapkan dengan cara diagnosis maka
pengobatan penyakit ini menjadi lebih mudah dan lebih sempurna, sehingga
pengobatan yang diberikan dapat sembuh sempurna bagi penderita
toxoplasmosis. Dengan jalan tersebut diharapkan insidensi keguguran,
cacat kongenital, dan lahir mati yang disebabkan oleh penyakit ini dapat
dicegah sedini mungkin. Pada akhirnya kejadian kecacatan pada anak
dapat dihindari dan menciptakan sumber daya manusia yang lebih
berkualitas.
Penyebaran
Penyebaran
toxoplasma dapat melalui berbagai cara. Oocyst feses kucing
dapat menginfeksi peroral melalui makanan atau minuman yang
tercemar, infeksi secara langsung melalui tangan yang tercemar,
atau perinhalasi. Stadium trophozoite dapat ditemukan pada
sistem sirkulasi, sehingga dapat menyebar melalui transfusi
darah, transplantasi organ, air liur, air susu. Pada stadium
bradyzoit, toxoplasma dapat menyebar melalui makan daging
yang kurang matang atau melalui transplantasi organ. Toxoplasma
dapat juga ditularkan secara vertikal dari ibu ke fetusnya
(transplasental).
Gejala
Gejala
toxoplasmosis timbul terutama pada individu/hewan yang mengalami
gangguan sistem kekebalan tubuh, tetapi tidak patognomonik,
sehingga dapat menyulitkan diagnosa. Pada individu immunocompromised,
toxoplasmosis biasanya dapat menjadi fatal dan dapat menyebabkan
kematian, karena menyerang berbagai organ-organ penting. Manifestasi
klinis tergantung pada organ yang terinfeksi, misalnya saluran
nafas pneumonia, bronchitis, laryngitis (batuk-batuk, sesak
nafas), hepatitis (muntah, diare, joundice), jantung (sakit
dada, sesak nafas), sistem saraf (inkoordinasi, retardasi
mental), dll.
Toxoplasmosis pada kehamilan
Infeksi
aktif pada ibu hamil, dapat menyebabkan abortus atau keguguran, kelainan
kongenital atau kecacatan, pembesaran limpa dan hati pada bayinya. Kekuningan pada kulit dan mata (jaundice); infeksi mata yang
berat, dan lain-lain.
Infeksi
pada trismester 1 atau 2 jarang terjadi, tetapi menimbulkan
gejala yang paling berat. Kehamilan dapat mengalami abortus
atau bayi lahir premature. Sebanyak 75% bayi lahir tanpa gejala,
tetapi penyakit tetap bersifat progresif apabila tidak diterapi;
17% terlihat gejala hydrocephalus, khorioretinitis, pengapuran
intrakranial; 8% mengalami kerusakan sistem saraf pusat, dan
anak mengalami retardasi mental dan fisik.
Infeksi toxoplasma
pada trismester 3 paling sering terjadi, dan gejalanya sangat
ringan atau tidak menimbulkan gejala yang berarti. Wanita
muda yang pernah terinfeksi sebelum hamil tidak akan menularkan
toxoplasma ke fetusnya apabila hamil, kecuali apabila pada
titer antibodinya ditemukan titer tinggi IgM (bukan IgG).
Pada individu yang pernah terinfeksi toxoplasma akan memperoleh
long-live immunity terhadap reinfeksi, kecuali pada individu
immunocompromised, toxoplasmosis dapat menjadi laten.
Diagnosa
Diagnosa
toxoplasma sulit ditentukan apabila hanya berdasar gejala
klinis, karena gejalanya sering mirip dengan gejala penyakit
lainnya (non-patognomonik). Gold standard diagnosis untuk
toxoplasmosis sampai sekarang adalah pengukuran titer antibodi.
Ditemukannya IgM merupakan petanda infeksi akut, baru saja
terjadi dan merupakan bentuk infeksi aktif. IgG merupakan
petanda infeksi telah berlangsung lama atau khronis. Biopsi
jaringan kadang dilakukan untuk menemukan oocyst, tetapi hal
ini sulit, dapat menimbulkan rasa sakit dan komplikasi. Pemeriksaan
cairan amnion, dapat membantu resiko terinfeksinya fetus pada
ibu yang didiagnosa positif terinfeksi, tetapi hal ini tidak
dianjurkan karena dapat menimbulkan komplikasi. Riwayat penyakit
dan riwayat pengobatan kadang membantu diagnosa.
Terapi
Jadi jika anda merencanakan kehamilan atau sedang hamil , anda
dapat berkonsultasi ke dokter anda apakah anda perlu untuk melakukan tes
Toxo ini. Pada tes toxoplasmosis biasanya akan dinilai titer dari Ig M (
serangan Akut /sedang terjadi) dan Ig G ( antibodi terbentuk - pernah
terjadi dimasa lalu ).
Bila pada tes Toxo dinyatakan positif aktif toxoplasmosis (Ig M), maka
selanjutnya bila anda sedang hamil maka akan dilakukan pemeriksaan
apakah bayi anda terinfeksi juga.
Jika hal ini terjadi, dokter akan memberikan pengobatan terhadap infeksi Toxo ini, dan pengobatan akan memperendah resiko kelainan pada bayi dalam kandungan anda.
Jika hal ini terjadi, dokter akan memberikan pengobatan terhadap infeksi Toxo ini, dan pengobatan akan memperendah resiko kelainan pada bayi dalam kandungan anda.
Untuk
terapi, obat yang biasanya dipergunakan adalah pyrimethamine
yang dikombinasi dengan preparat sulfa. Obat tersebut toksik
untuk kucing, sehingga biasanya diberikan dalam dosis kecil.
Asam folat atau multivitamin dapat diberikan untuk memperbaiki
kondisi tubuh. Kortikosteroid kadang diberikan dengan dosis
yang sesuai, untuk menurunkan reaksi inflamasi. Obat lain
yang sering digunakan adalah spiramisin, klindamisin.
Pencegahan
Bila sedang hamil, pencegahan yang dapat dilakukan;
- Hindari makan makanan yang dimasak setengah matang atau mentah.
- Memasak bahan makanan dengan benar. Pemanasan pada suhu 700C selama 15- 30 menit dapat mematikan oocyst
- Pengasapan, pengasaman, pengasinan makanan tidak dapat mematikan kista
- Bersihkan lalapan, sayuran dan buahan sebelum dimakan dengan benar.
- Bila membersihkan sampah atau tempat sampah, jangan lupa menggunakan sarung tangan, atau sebaiknya serahkan tugas ini kepada anggota keluarga lainnya.
- Pendonor darah/organ sebaiknya dilakukan screening test untuk toxoplasma
- Dilakukan pemeriksaan serologis pada wanita yang merencanakan hamil
- Hewan atau individu yang terlihat sakit sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan/dokter.
- Pakailah sarung tangan bila ingin mengerjakan pekerjaan kebun atau perkarangan, untuk menghindari kontak langsung dari kotoran hewan yang terinfeksi.
-
Bagi yang suka memelihara kucing :
-
Bila anda memelihara kucing, maka saat anda mencoba untuk hamil atau sedang hamil, serahkanlah tugas membersihkan kotoran kucing kepada anggota yang lainnya.
-
Bersihkanlah kotoran kucing anda setiap hari dan ingat untuk menggunakan sarung tangan dan cucilah tangan anda setiap selesai membersihkan.
-
Cucilah tangan setiap selesai bermain dengan kucing anda
-
Buanglah kotoran kucing dalam plastik ke tempat sampah, jangan menanam atau meletakanya di dekat kebun atau taman anda.
-
Jangan memberi makan daging mentah untuk kucing anda.
-
Periksakanlah ke dokter hewan bila anda melihat bahwa kucing anda terdapat tanda-tanda sakit.
-
Kucing yang dipelihara didalam rumah, yang tidak diberi daging mentah, dan tidak menangkap burung atau tikus, biasanya tidak terinfeksi.
-
-
Bersihkan tangan, alat-alat dapur ( seperti; papan atau alas untuk memotong) yang dipakai untuk mengelola daging mentah, hal ini untuk mencegah kontaminasi dengan makanan lainnya.
-
Jangan minum susu UNPASTEURIZED dari hewan
No comments:
Post a Comment