Update : 04/12/11
Beo, mamiang, atau tiong emas (Gracula) adalah sejenis burung anggota suku Sturnidae (jalak dan kerabatnya). Wilayah persebaran alaminya adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga Filipina, Jawa hingga kepulauan Sunda kecil, Flores dan Nias. Karena kemampuannya menirukan bahasa manusia, burung ini menjadi hewan peliharaan populer.
Beo, mamiang, atau tiong emas (Gracula) adalah sejenis burung anggota suku Sturnidae (jalak dan kerabatnya). Wilayah persebaran alaminya adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga Filipina, Jawa hingga kepulauan Sunda kecil, Flores dan Nias. Karena kemampuannya menirukan bahasa manusia, burung ini menjadi hewan peliharaan populer.
Beo (Gracula) dibagi menjadi empat subspesies. Antara lain :
- Beo Biasa, Gracula religiosa
- Beo Enggano, Gracula enganensis,
- Beo Nias, Gracula robusta,
- Beo Sri Lanka, Gracula ptilogenys,
Beo biasa terdiri dari subspesies: Gracula religiosa andamanensis Beavan 1867 – Beo Andaman. Kepulauan Andaman dan Nicobar.
- Gracula religiosa batuensis – Beo Kepulauan Batu and Mentawai
- Gracula religiosa halibrecta Oberholser 1926 – Beo Nikobar besar.
- Gracula religiosa intermedia – Beo Indocina. Tersebar dari barat laut Indocina, timur laut India, hingga selatan Cina.
- Gracula religiosa palawanensis – Beo Pulau Palawan, Filipina.
- Gracula religiosa peninsularis – Beo Bastar. India tengah.
- Gracula religiosa religiosa – Beo Kepulauan Sunda Besar.
- Gracula religiosa venerata – Beo Kepulauan Sunda Kecil.
- Gracula religiosa mertensii – Beo Pulau Flores
Beo adalah burung piaraan yang sangat digemari orang karena
kepandaiannya berbicara. Di alam, jenis burung ini hidup di hutan-hutan
basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai daerah ketinggian
1000-2000 m di atas permukaan laut. Beo menyukai buah-buahan yang
berdaging tebal dan tidak keras. Ia juga meminum nektar bunga. Untuk
memenuhi kebutuhan protein burung beo makan serangga seperti belalang,
jangkrik, capung dan telur semut. Beo bertelur dua sampai tiga butir
setiap musim bertelur. Burung ini adalah burung yang tampak gagah &
tampan, ukurannya agak lebih besar dari beo biasa & tubuhnya lebih
kekar. Pilihan Beo Nias menjadi identitas Sumatera Utara memang tepat,
karena burung ini hanya terdapat di Pulau Nias. Burung ini adalah
penghuni hutan dan tinggal pada tajuk pohon yang tinggi. Beo ini
mempunyai peran sebagai pemencar biji di hutan.
Beo Nias (Gracula religiosa robusta)
Beo nias (sering disebut juga sebagai Ciong atau Tiong; Inggris, Common Hill Myna) merupakan salah satu subspesies (anak jenis)
burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara.
Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo
lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung
beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk
ucapan manusia. Sayang, beo nias yang endemik Sumatera Utara ini
semakin hari semakin langka.
Ciri dan Tingkah Laku Beo Nias.
Beo nias (Gracula religiosa robusta) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya.
Beo nias (Gracula religiosa robusta) termasuk burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 40 cm. Ukuran beo nias lebih besar dari pada jenis beo lainnya.
Bagian kepala burung beo nias berbulu pendek. Sepanjang cuping telinga beo nias menyatu di belakang kepala yang bentuknya menggelambir ke arah leher. Gelambir cuping telinga ini berwarna kuning mencolok.
Di bagian kepala beo nias juga terdapat
sepasang pial yang berwarna kuning dan terdapat di sisi kepala. Iris
mata burung endemik ini berwarna coklat gelap. Paruhnya runcing berwarna
kuning agak oranye. Hampir seluruh badan beo nias tertutup bulu yang
berwarna hitam pekat, kecuali pada bagian sayap yang berbulu putih. Kaki
burung endemik nias ini berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah
empat. Tiga jari di antaranya menghadap ke depan, sedangkan sisanya
menghadap ke belakang.
Beo nias (Gracula religiosa robusta) hidup secara berpasangan atau berkelompok. Burung pengicau endemik pulau Nias ini biasa bersarang dengan membuat lubang pada batang pohon yang tinggi dan tegak. Burung beo nias adalah pemakan buah-buahan dan sesekali memakan serangga.
Ciri yang membedakan burung beo nias dengan jenis beo lainnya adalah ukuran tubuhnya yang lebih besar serta sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning pada Beo Nias yang menyatu sedangkan beo biasa terpisah.
Habitat dan Persebaran.
Burung beo nias (Gracula religiosa robusta)
merupakan satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai di
Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo
dan Pulau Bangkaru.
Burung beo nias menyukai hutan yang dekat
perkampungan atau tempat terbuka pada daerah dataran rendah hingga
ketinggian 1000 meter dpl. sebagai habitatnya.
Populasi dan Konservasi.
Populasi
burung endemik yang menjadi fauna identitas Sumatera Utara ini hingga
sekarang tidak diketahu dengan pasti. Namun yang pasti semakin hari
burung pengicau ini semakin sulit ditemukan di alam liar. Bahkan IPB
bersama Kementerian Kehutanan yang pernah melakukan penelitian dari
1996-1997 hanya bisa menemukan 7 ekor burung beo nias saja.
Burung Beo Kecil
Beo Kecil |
Burung beo kecil hanya berkembang biak di daerah kecil
di Tasmania barat dan bermigrasi ke daerah pantai di Australia
selatan-timur di musim dingin.
Sayangnya saat ini populasi di habitat liarnya mungkin kurang lebih hanya sekitar 150 ekor dan terus menurun. Ini mungkin
disebabkan oleh hilangnya habitat musim dingin yang membuat burung ini
bisa bertahan, sebagai akibat dari pertanian dan pembangunan perkotaan
dan industri.
Melatih Beo Bicara
Melatih burung beo bicara memerlukan rasa kasih sayang, kesabaran, dan konsisten.
Burung yang masih kecil pada umumnya jauh lebih mudah dilatih dari pada
burung yang sudah besar.
Kasih sayang
Hampir
semua binatang peliharaan memerlukan perhatian dan kasih sayang dari
majikannya. Perhatian dan kasih sayang ini akan dibalas olehnya misalnya
ditunjukkan pada saat si majikan akan pergi dari atau pulang ke rumah.
Sebaliknya apabila si majikan tidak memperhatikan atau menunjukkan kasih
sayangnya maka merekapun tidak akan peduli terhadap apa yang diinginkan
oleh majikannya. Dengan demikian diperlukan kesungguhan tanpa syarat
untuk menerima mereka apapun hasilnya apakah nantinya mereka akan bicara
atau tidak. Burung kakatua disamping pintar juga terkenal sangat
sensitif. Konon mereka dapat mempengaruhi Anda apabila mereka telah
mengenal Anda.
Kesabaran
Seperti
halnya melatih anak kecil untuk belajar berbicara, maka diperlukan
kesabaran. Latihan sebaiknya dilakukan secara bertahap dan janganlah
membuat target waktu yang pada akhirnya hanya akan menjadi beban berupa
kekecewaan apabila harapan ternyata tidak terwujud. Perasaan kecewa juga
dapat menimpa si burung kecil yang punya perasaan sensitif. Siapa tahu
ketidaktaatan pada perintah adalah sebagai reaksi karena kecewa pada
sikap Anda. Hendaknya selalu diingat bahwa bagaimanapun seekor burung
tidak mungkin dapat disamakan dengan anak kecil yang dalam suatu periode
waktu tertentu sudah dapat berbicara.
Konsisten
Methode
pelatihan harus dilakukan secara konsisten dan disertai dengan
ketulusan. Setiap perkataan atau phrase yang diajarkan harus ditunjang
oleh arti atau tanda yang membedakannya dari perkataan yang lain.
Sebagai contoh, pada waktu matahari terbit secara rutin dan
berulang-ulang ucapkanlah "Selamat pagi" dan pada waktu matahari
terbenam ucapkanlah "Selamat malam". Dari perbedaan waktu pagi dan malam
si burung akan menyadari perbedaan arti dari ke dua perkataan tersebut. Janganlah dicampur adukkan yang akan membuat dia menjadi bingung.
Contoh-contoh yang lain adalah:
- Katakan "Mandi dulu!" pada saat dia akan dimandikan dan jangan mengatakan kata itu apabila tidak akan dimandikan.
- Katakan "Ada tamu" pada saat menerima tamu, atau katakan "Sepi sekali" apabila tidak ada orang.
- Katakan "Mau brokoli?" saat dia dikasi makan brokoli. Apabila dia tidak mau makan dan makanan tersebut dikeluarkan lagi katakan "Tidak mau?", atau apabila terus disimpan didekatnya katakan "Buat nanti ya!"
- Katakan "Selamat tinggal" pada waktu mau pergi lama misalnya pergi bekerja dan apabila akan segera kembali katakan "Sebentar nanti kembali".
Sebelum
mahir benar janganlah diajak dulu bercanda, misalnya menawarkan makanan
tapi tidak jadi diberikan. Sebaiknya dihindarkan hal-hal yang menjurus
atau akan menyebabkan dia mengeluarkan kata-kata jorok seperti
menempatkannya di dekat kamar mandi.
No comments:
Post a Comment