Panda Besar (Hanzi: 貓熊;; pinyin: mao xiong), Ailuropoda melanoleuca ("Kaki-kucing hitam-putih") atau diringkas Panda, adalah seekor mamalia yang biasanya diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang, Ursidae, hewan asli Tiongkok tengah. Panda Besar tinggal di wilayah pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada pertengahan abad ke-20 terakhir, panda menjadi semacam lambang negara Tiongkok, dan sekarang ditampilkan pada uang emas negara tersebut.
Meskipun secara taksonomis termasuk dalam kelompok karnivora, tetapi makanannya hampir sama dengan kelompok herbivora, karena sebagian besar makan tumbuh-tumbuhan, dan hampir sepenuhnya makan bambu saja. Secara teknis, seperti banyak hewan, panda adalah omnivora (Bisa disebut Karnivora, Omnivora, Herbivora), karena diketahui mereka juga makan telur, dan juga serangga selain bambu. Kedua makanan ini adalah sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.
Ketika baru lahir, berat
panda hanya sekitar 90-130 gram. Seperti bayi manusia, bayi panda
tidak bisa lepas dari induknya. Ia hanya makan dari air susu ibunya
sampai usia 8-9 bulan. Pada usia 18 bulan, panda mulai bisa hidup
mandiri. Biasanya usia panda antara 14-20 tahun, tapi bisa juga mencapai
usia 30 tahun.
Panda mencapai usia
dewasa pada umur 5,5 sampai 6,5 tahun. Ketika mencapai usia ini, panda
sudah siap untuk kawin. Musim kawin biasanya terjadi pada musim semi,
yaitu antara bulan Maret dan Mei.
Panda Besar memiliki cakar yang ganjil, dengan "jempol" dan lima jari; "jempol" ini sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi. Stephen Jay Gould menulis esai tentang topik ini, lalu menggunakan judul The Panda's Thumb untuk buku kumpulan esainya.
Panda Besar juga masih bersaudara dengan Panda Merah, tetapi mereka dinamai mirip sepertinya akrena kebiasaan mereka memakan bambu. Sebelum hubungannya dengan Panda Merah ditemukan pada tahun 1901, Panda Besar dikenal sebagai beruang berwarna dua.
Panda Besar
Panda
Besar pertama kali dikenal di dunia Barat pada 1869 oleh misionaris
Perancis Armand David (1826–1900). Panda Besar lama menjadi hewan
favorit masyarakat, sebagian karena spesies ini lucu seperti bayi, mirip
dengan boneka beruang hidup. Panda juga sering digambarkan sedang
berbaring santai sambil makan bambu, bukan berburu, sehingga
meningkatlah citranya sebagai hewan manis dan cinta damai.
Selama puluhan tahun, klasifikasi taksonomi panda yang tepat
diperdebatkan karena baik Panda Besar maupun Panda Merah memiliki
ciri-ciri seperti beruang dan rakun. Namun, pengujian genetika mengungkapkan bahwa Panda Besar adalah beruang sejati dan termasuk keluarga Ursidae. Saudara terdekatnya dalam keluarga beruang adalah Beruang Berkacamata di Amerika Selatan. Sekarang masih diperdebatkan apakah Panda Merah termasuk keluarga Ursidaea atau keluarga rakut, Procyonidae.
Peminjaman panda besar ke kebun binatang Amerika Serikat dan Jepang merupakan bagian penting diplomasi Republik Rakyat Cina pada tahun 1970-an karena peminjaman ini menandai sebagian pertukaran budaya pertama antara Tiongkok dan dunia Barat.
Namun, pada tahun 1984, panda sudah tidak lagi digunakan sebagai alat diplomasi. Alih-alih, China mulai menawarkan panda kepada negara-negara lain untuk peminjaman hanya sepuluh tahun. Ketentuan peminjaman standar mencakup tarif hingga US$1.000.000 per tahun dan syarat bahwa anak yang lahir semasa peminjaman adalah milik Republik Rakyat China.
Pada 1998 akibat tuntutan hukum oleh WWF, U.S. Fish and Wildlife Service mengharuskan kebun binatang AS yang ingin mengimpor panda agar memastikan bahwa setengah tarif yang dipasang China disalurkan untuk upaya pelestarian panda liar dan habitatnya, barulah lembaga tersebut mau mengeluarkan izin pengimporan panda tersebut.
Bahaya Kepunahan
Kini, Panda Besar termasuk spesies terancam punah, terancam oleh kehilangan habitat
dan tingkat kelahiran sangat rendah, baik di alam maupun di kandang.
Sekitar 1.600 diyakini masih hidup di alam. Panda Besar adalah lambang World Wildlife Fund (WWF), organisasi pelestarian alam.Artinya, panda yang lucu ini hampir tidak ada lagi di
muka bumi. Cuma tinggal sekitar 1600 lagi yang hidup di alam bebas
maupun di kebun binatang. Tingkat kelahirannya pun sangat rendah sekali. Oleh karena itu, sekarang spesies panda amat sangat
dilindungi.
Sampai pertengahan tahun
2005, pemerintah Cina telah menciptakan lebih dari 50 hutan buatan
sebagai tempat yang nyaman bagi 980 ekor panda. Sisanya yang hidup di
alam liar masih terancam kelangsungan hidupnya. Apalagi, hutan-hutan
bambu tempat tinggal panda sering ditebangi untuk berbagai keperluan,
seperti tempat pemukiman, lahan pertanian, lahan tanaman obat, atau
pembangunan kota. Sedangkan, panda adalah binatang yang sangat pemalu
dan penyendiri. Akhirnya, semakin lama mereka semakin tergusur ke gunung
dan kehilangan jatah makanan utamanya, yaitu bambu. Inilah yang menjadi
penyebab utama punahnya habitat panda.
Selain itu, binatang
langka yang malang ini juga masih sering diperjualbelikan oleh orang
yang tidak bertanggung jawab. Tidak jarang pula ditemukan panda liar
yang mati karena tertangkap perangkap binatang yang dipasang untuk
menjerat hewan lain, seperti rusa atau beruang.
No comments:
Post a Comment