Prasasti Batu Rosetta (Roetta Stone) adalah dekrit Raja Ptolemeus V (205-180 SM), yang diceritakan dan ditulis dua kali oleh bangsa Mesir Kuno. dan terpatri pada Tulisan Hieroglif dan Huruf Demotik, juga
ditulis dalam bahasa Yunani. Temuan Hieroglif memang unik dan tidak
banyak yang mampu menerjemahkannya, kalau pun ada tapi lebih banyak yang
salah mengartikan dari pada membenarkan makna yang tertulis.
Pada tahun 1799 tentara Perancis yang menyerbu Mesir menemukan Prasasti Dwibahasa yang diberi nama Rosetta Stone di Kota Al-Rashid,
pesisir Mediterania. Disebut Prasasti Dwibahasa dengan tige bentuk tulisan yang berbeda, sebab prasasti tersebut mengandung dua jenis tulisan, yang
pertama adalah bahasa Mesir, namun dalam dua versi
dan peruntukkan yang berbeda. Sedangkan huruf Yunani adalah bahasa yang
kedua.
Tabel Champollion |
Dengan bantuan Pakar Bahasa dan pengucapan lidah orang Yunani, para ahli dapat membandingkan dan menerjemahkan Dekrit Raja Ptolemeus V dari ketiga versi tulisan. Yang artinya, mereka akan menguak makna tulisan Hieroglif yang misteri.
Thomas Young (1773-1829) adalah orang Inggris pertama yang
mengakui bahwa Hieroglif mewakili fonetik, dengan tanda tanda yang
mewakili individu, bukan hanya mewakili keseluruhan kata atau konsep.
Sayangnya Thomas Young tidak sependapat dengan temuan diatas.
Sedangkan Jean Francois Champollion
(1790-1832) adalah orang Perancis pertama yang berhasil mengungkap
kompleksitas sebagian besar sistem penulisan Mesir Kuno. Hasil studinya
pada Rosetta Stone menyimpulkan bahwa:
Hieroglif terdiri dari tiga jenis dasar.
- Phonograms (mewakili suara)
- Ideograms & Logograms (mewakili kata kata)
- Determinative (yang menekankan arti)
Phonograms terbagi lagi menjadi
tiga kategori. Alphabet dasar memiliki dua puluh empat Hiroglif yang
masing masing mewakili satu konsonan tunggal, misal : =b,=m,=r.
Phonograms lainnya yang berjumlah ratusan mewakili dua atau tiga suara,
seperti : = ms,=nfr.
Nama Rosetta Stones diambil dari nama Kota tempat batu tulis ini ditemukan yaitu Kota Al-Rashid (Rosetta).
Awalnya Rosetta Stones tersimpan didalam sebuah kuil, kemudian
dipindahkan pada masa awal kristen berkuasa di abad pertengahan. Batu
ini diangkut dan digunakan sebagai dinding Benteng Julian di Kota
Al-Rashid dekat delta sungai Nil.
Rekonstruksi ulang formasi utuh Rosetta Stone |
Rosetta Stone merupakan Dekrit dari Raja Ptolomeus V
yang diukir dalam tiga bahasa berbeda. Pada bagian atas tertulis dalam
huruf Hieroglif Mesir Kuno, bagian tengah dalam Skrip Demotik dan
bawahnya pula Aksara Yunani Kuno. Bangsa Mesir Kuno mengenal Tulisan Hieroglif sebagai Bahasa Tuhan, Skrip Demotik pula sebagai Bahasa Dokumen,
dan Bahasa Yunani yang digunakan oleh pemerintahan Raja Ptolomeus V.
Perancis menaklukan Mesir pada tahun 1801, tiga tahun kemudian pasukan
Inggris berhasil mengalahkan Perancis. Dibawah persetujuan Kapitulasi Alexandria
tanggal 2 September 1801, Rosetta Stone dipindahkan ke London lalu
disimpan dan terpajang di Museum Inggris sejak tahun 1802 hingga
sekarang.
Tahun 2003, Mesir mengklaim Rosetta Stone agar dikembalikan. Sebab berdasarkan historis tentu saja batu ini milik nenek moyang mereka.
Lalu dua salinan pecahan batu tulis dwibahasa lainnya ditemukan, yaitu bertuliskan Dekrit Canopus pada 238 SM dan Dekrit Memphis Ptolemous IV pada 218 SM. Batu batu ini tidak saja unik, tapi menjadi acuan untuk mempelajari Sastra Budaya Mesir Kuno.
No comments:
Post a Comment