Friday 23 September 2011

Trigliserida

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida yang dibentuk di hati, yaitu ester dari gliserol dengan tiga asam lemak, yang berasal dari makanan dengan rangsangan insulin atau dari kelebihan kalori akibat asupan yang berlebihan. Konsumsi alkohol, makanan manis, santan, dan karbohidrat secara berlebihan akan meningkatkan kadar trigliserida. 

Trigliserida adalah salah satu partikel yang mengangkut lemak di sekitar tubuh. Lemak sebenarnya terbagi atas Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein, dan trigliserida itu sendiri. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani. Kadar trigliserida normal yang diproduksi tubuh seharusnya di bawah 150 mg / dL.

Struktur Kimia

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.


Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil-KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.


Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak seperti mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak.


Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

Cara Menurunkan Kadar Trigliserida

Bebeda dengan diet yang lain, program diet untuk menurunkan kadar trigliserida, jenis diet yang dipilih bukanlah diet rendah lemak. Hal ini mungkin tampak berlawanan dari apa yang kita pikirkan. Meskipun partikel utama trigliserida adalah lemak, tetapi trigliserida justru lebih banyak berasal dari sumber makanan karbohidrat daripada lemak. Kecuali dalam situasi di mana tingkat trigliserida sangat tinggi (biasanya ditentukan secara genetik), trigliserida efisien dalam menyimpan energi partikel. Karbohidrat yang berlebih dalam tubuh akan berubah menjadi trigliserida, sehingga membuat penyimpanan lemak di tubuh semakin besar. Jadi ketika kita memiliki kelebihan karbohidrat atau tingkat insulin yang lebih tinggi, trigliserida cenderung naik. Inilah alasan mengapa pola makan rendah lemak (yang hampir selalu tinggi karbohidrat) akan menjadi kontraproduktif dalam kasus ini.

Oleh karena itu, jenis diet yang cocok untuk menurunkan trigliserida adalah diet rendah lemak jenuh-tinggi serat, diet kalori terkontrol. Hanya saja perlu diingat bahwa rendah lemak jenuh bukan berarti rendah lemak. Diet yang mencakup rendah lemak jenuh mendorong konsumsi minyak kelapa, minyak zaitun, ikan, atau minyak yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian. diet rendah-karbohidrat benar-benar bekerja baik pada pasien dengan trigliserida tinggi, tetapi untuk kesehatan yang optimal, seseorang harus membatasi konsumsi lemak jenuh. Asupan tinggi lemak jenuh merupakan efek samping yang sering diabaikan dari diet rendah karbohidrat banyak.

Cara lain untuk menurunkan kadar trigliserida adalah dengan berolahraga dan menurunkan berat badan.

Tanaman Alami Penurun Trigliserida

  • Alpukat mengandung asam folat, asam pantotenat, niasin, vitamin B1, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, fosfor, zat besi, kalium, magnesium, dan glutation, juga kaya akan serat dan asam lemak tak jenuh tunggal. Kandungan ini yang mampu menurunkan kadar trigliserida darah.
  • Kubis (brassica oleracea var. capitate) yang juga disebut kol, mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, tinamide, dan betakaroten. Kubis juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan, dan iberin yang merangsang pembentukan glutation.
  • Bawang merah (Cepae bulbus), mengandung senyawa flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan dan menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah. Bawang putih (Allii bulbus), bahan aktifnya s-allyl cysteine, suatu komponen thioallyl yang mempunyai khasiat hipolipidemik dan antitrombotik.
  • Kunyit (Curcumae domesticae rhizoma) berkhasiat melancarkan darah dan energi vital, menghilangkan sumbatan, sebagai peluruh kentut dan haid, mempermudah persalinan, antibakteri, antiinflamasi, serta memperlancar pengeluaran empedu ke usus.
  • Temulawak (Curcumae rhizoma) mempunyai aktivitas kolagoga (memperlancar pengeluaran empedu ke usus).
  • Seledri (Apii graveolentis radix), akarnya mengandung asparagin, pentosan, glutamin, tirosin, manit, zat pati, lendir, dan minyak atsiri. Khasiatnya memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing.
  • Angkak, sering disebut beras merah Cina, adalah sejenis cendawan berwarna merah, bernama Latin Monascus purpureus. Angkak bisa digunakan untuk membuat arak merah yang terbuat dari beras, sebagai bahan pengawet makanan, dan untuk obat  menurunkan kadar kolesterol darah.

No comments:

Post a Comment